Rampas Senjata Api Buatan Rusia dari Tangan Brimob, Panglima KKB Papua Ancam Buka Wilayah Perang di Wamena: Saya Tidak Takut Indonesia!

Rabu, 22 Juni 2022 | 19:42
Facebook TPNPB

Pimpinan KKB Egianus Kogoya memberikan pernyataan setelah melakukan penyerangan

Gridhot.ID -KKB Papuapimpinan Egianus Kogoya menjadi dalang kasus tewasnya Bripda Diego Rumaropen.

MelansirKompas.com, anggota Brimob Yon D Wamena itu tewas diserang orang tak dikenal di Kabupaten Jayawijaya, Papua.

Insiden penyerangan terjadi di Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya, Papua pada Sabtu (18/6/2022).

Belakangan teridentifikasi bahwa pelaku penyerangan adalah KKB Papua.

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakiri mengungkapkan, KKBpimpinan Egianus Kogoya menjadi dalang kasus tewasnya Bripda Diego.

Dua pucuk senjata api yang dipegang korban hilang dan diduga telah dirampas anggota KKB Papua.

Adapun salah satu senpi yang direbut KKB adalah jenis AK 101, senjata yang merupakan buatan Rusia.

Setelah melakukan aksi di Distrik Napua, Egianus Kogoya kembali menyatakan perang terhadap pemerintah Indonesia.

Mengutip TribunPalu.com, Egianus Kogoya menyebut, KKB tak akan berhenti menebar teror di Papua.

Baca Juga: Ketangkap Basah Jual Amunisi Peninggalan Satgas Yonif 501 ke KKB Papua, Praka AKG Nangis Diinterogasi Rekan TNI, Akui Terima Uang Rp 2 Juta untuk Bayari Makan-makan

Aksi teror akan terus dilakukan jika pemerintah Indonesia terus mengirim prajurit TNI-Polri ke Papua.

Bahkan Egianus Kogoya mengancam akan membuka wilayah perang baru di Wamena.

"Kalau tidak mengindahkan pesan saya, maka Wamena itu saya masuk dan akan buka perang," katanya.

Selain itu, Egianus juga menyampaikan penolakan pemekaran Daerah Otonom Baru atau DOB.

Ia menyebut, KKB Papua tidak akan segan-segan mengincar pejabat yang mendukung DOB.

"Saya tidak takut namanya Indonesia," kata Egianus.

Sebelumnya, Egianus menyatakan pihaknya bertanggungjawab atas serangan yang menewaskan seorang anggota Brimob di Jayawijaya, Papua.

Baca Juga: Tinggalkan Markas Bergerak ke Papua, Inilah Profil Yonif Raider 321 Kostrad, Lakukan Tradisi Cium Bendera Perang Sebelum Terjun ke Wilayah Rawan KKB

Menurutnya, aksi teror KKB Papua di Distrik Napua merupakan peringatan bagi pemerintah Indonesia.

"Kami sampaikan kepada pemerintah Indonesia dan anggota TNI-Polri untuk tidak melakukan operasi penyisiran di pemukiman penduduk asli Papua," kata Panglima KKB Papua.

Egianus juga kembali menyampaikan tantangan kepada TNI-Polri.

Iamengaku telah memerintahkan kepada seluruh anggota KKB Papua untuk memerangi TNI-Polri.

Bahkan perintah Egianus, seluruh anggota TNI-Polri yang bertemu KKB Papua akan ditembak mati.

Egianus bahkan menantang TNI-Polri untuk beradu sniper.

"Saya sudah perintahkan kalau ketemu TNI-Polri, tidak ada ampun. Apalagi sniper rifle sudah di tangan kami," kata Egianus.

Baca Juga: 15 Kali Tembakan Terdengar, KKB Papua Pimpinan Egianus Kogoya Tembaki Pesawat Sam Air di Bandara Kenyam, Pilot Lakukan Hal Ini untuk Selamatkan Nyawa

(*)

Tag

Editor : Candra Mega Sari

Sumber Kompas.com, TribunPalu.com