Gridhot.ID - Korea Selatan dan Korea Utara memang masih belum bisa bersanding bersama.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Korea Utara memang selalu melakukan provokasi hingga membuat Korea Selatan merasa terancam keamanannya.
Bahkan ancaman nuklir dari Kim Jong Un makin ke sini makin tak bisa dihindari lagi.
Kini dikutip Gridhot dari Kompas TV, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol hari Rabu (6/7/2022) memerintahkan militer membalas dengan "segera dan tegas" jika ada provokasi Korea Utara, di tengah kekhawatiran bahwa Korea Utara akan uji coba nuklir pertamanya dalam lima tahun terakhir.
Yoon, yang mulai menjabat bulan Mei, memimpin pertemuan pertamanya dengan komandan militer dan menyerukan kemampuan yang kuat untuk mencegah program nuklir dan rudal Korea Utara, kata kantor kepresidenan Korea Selatan.
Korea Utara tahun ini melakukan uji coba rudal hipersonik dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan diyakini sedang mempersiapkan uji coba nuklir ketujuh.
Pertemuan militer itu berlangsung sehari setelah pesawat tempur siluman F-35A Angkatan Udara AS tiba di Korea Selatan pada kunjungan pertama mereka yang diumumkan secara publik sejak 2017 ketika sekutu dan Korea Utara yang bersenjata nuklir meningkatkan tampilan kapasitas tempurnya.
"Presiden Yoon mengatakan kemampuan pertahanan yang kuat harus siap untuk melindungi keamanan negara dan kepentingan nasional karena ketidakpastian keamanan di sekitar Korea Selatan dan Asia Timur Laut tumbuh lebih dari sebelumnya," menurut kantor kepresidenan.
Pekan lalu, Yoon bertemu dengan Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di sela-sela KTT NATO di Madrid dan setuju untuk mengeksplorasi cara lebih lanjut untuk memperkuat "pencegahan atau penangkalan yang diperpanjang" terhadap Korea Utara.
Awal Juni, diplomat senior Amerika Serikat memperingatkan bahwa Korea Utara akan menghadapi tanggapan "cepat dan kuat" jika ingin melanjutkan uji coba nuklir ketujuhnya, ketika sederet pertanda muncul bahwa rezim Kim Jong-un sedang bersiap untuk melakukan uji coba nuklir.
“Setiap uji coba nuklir akan sepenuhnya melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB,” kata Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman di Seoul hari Selasa (7/6/2022)), usai bertemu mitranya dari Korea Selatan, Wakil Menteri Luar Negeri Cho Hyun-dong.
“Seluruh dunia akan merespons dengan cara yang kuat dan jelas. Kami siap.” kata Sherman.
Sherman, yang saat itu berada di Seoul untuk membahas masalah keamanan seperti uji coba rudal Korea Utara yang merajalela, juga menegaskan kembali kesediaan pemerintahan Joe Biden untuk terlibat kembali dengan Pyongyang.
(*)