Gridhot.ID - KKB Papua sudah sangat sering menebarkan teror di masyarakat sekitar.
Dikutip Gridhot dari Tribun Papua, Kapolda Ppua menyatakan KKB Papua sudah mengeluarkan aksi teror sebanyak 44 kali sepanjang tahun 2022 ini.
25 orang termasuk prajurit TNI dan anggota Polri menjadi korban dari serangan KKB Papua. Tim gabungan TNI Polri hingga detik ini terus berusahan menyergap KKB Papua hingga ke sarang-sarangnya.
Masalahnya, kini KKB Papua kembali mengeluarkan aksi teror mengerikan lagi.
Dikutip Gridhot dari Tribun Palu, KKB Papua baru saja menyampaikan peringatan kepada pemerintah Indonesia, khususnya Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Peringatan itu disampaikan KKB Papua usai klaim telah menembak mati seorang intelijen Indonesia.
KKB Papua menyebut, tidak akan menghentikan aksinya sampai Presiden Jokowi memenuhi permintaan mereka.
Informasi ini disampaikan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), organisasi yang memayungi KKB Papua.
Baca Juga: 3 Weton yang Punya Sifat Malas, Berisiko Miskin Sepanjang Hidupnya
"Sorang anggota Intelijen Indonesia yang menyamar sebagai Pendulang Emas telah dibunuh pasukan TPNPB KODAP XVI Yahukimo di Korowai Papua," demikian pernyataan Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM pada Selasa 5 Juli 2022, dilansir POS-KUPANG.COM dari westpapuanews.org.
Dijelaskan bahwa manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM menerima laporan awal dari Yahukimo bahwa pasukan TPNPB-OPM telah berhasil membunuh seorang anggota Intelijen Indonesia berpangkat balok 2
"Anggota Intelijen Indonesia yang menyamar sebagai Pendulang Emas di Korowai, dan dalam laporannya pasukan TPNPB-OPM mengatakan bahwa anggota Intelejen Indonesia itu dia berpangkat Balok 2," kata TPNPB-OPM.
Dengan melihat kondisi ini, pimpinan KOMNAS TPNPB-OPM sampaikan kepada publik bahwa Jakarta paksa bentuk Daerah Otonom Baru atau DOB di Papua sehingga TPNPB bersama rakyat bangsa Papua akan bergerak untuk membunuh siapa saja orang imigran yang masuk di seluruh teritori Tanah Papua.
Pimpinan TPNPB-OPM juga memberi peringatan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan DPR RI untuk segera mencabut Undang-Undang DOB.
"Sekali lagi kami keluarkan peringatan keras kepada Presiden Jokowi dengan Kabinetnya dan juga kami warning kepada DPR RI untuk segera cabut UU DOB Papua. Jika tidak mengindahkan Peringatan Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM maka TPNPB akan bergerak untuk membunuh siapa saja orang imigran yang masuk di Tanah Papua," tegas TPNPB-OPM.
"Mengapa? Karena DOB di Papua bukan aspirasi murni Rakyat Bangsa Papua, melainkan itu sekenario politik kotor pemerintah Indonesia di Jakarta. Rencana jahat Jakarta melalui DOB di Tanah Papua kami Bangsa Papua sudah ketahuinnya, oleh karena itu kami akan bertindak," tambah TPNPB-OPM.
Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB juga mengeluarkan peringatan keras kepada orang imigran Indonesia untuk tidak boleh lagi datang ke Papua. Bagi orang imigran Indonesia yang ada di Papua untuk segera tinggalkan Papua Barat.
"Karena selama pendudukan Indonesia di atas tanah leluhur bangsa Papua, orang imigran kami tidak pernah marah dan kami orang asli Papua itu sangat baik hati kepada orang imigran Indonesia yang datang ke Papua, tetapi sekarang kami murkah karena Jakarta arogan dan tidak hargai aspirasi rakyat bangsa Papua," kata TPNPB-OPM.
"Sekali lagi kami sampaikan kepada orang Imigran Indonesia untuk segera tinggalkan Tanah leluhur Bangsa Papua, dan ingat TNI/Polri tidak akan menjamin nyawa anda. Peringatan TPNPB ini tidak main-main, dan ini serious. Silakan Pilih…..mau mati di Papua atau Kembali ke negerimu?" ancam TPNPB-OPM.
Pada bagian akhir keterangan pers tertulis ini diberi catatatan.
Pertama, audio voice laporan dari Yahukimo terlampir, silakan ikuti.
Kedua, Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM bertanggungjawab atas siaran pers ini.
Ketiga, siaran pers ini diteruskan kepada semua pihak oleh Jubir KOMNAS TPNPB-OPM Sebby Sambom.
POS-KUPANG.COM melalui Tribun-Papua.com, jaringan Tribun Network sedang berupaya untuk mengkonfirmasi Komandan Korem 172/Praja Wira Yakthi atau Danrem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring.
Sebelumnya diberitakan, Brigjen Sembiring mengeluarkan perintah terbaru kepada prajurit TNI agar terhindar dari kebrutalan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.
Instruksi tersebut untuk mengantisipasi aksi teror KKB Papua yang kian meningkat. Brigjen Sembiring memerintahkan prajurit TNI untuk selalu waspada dalam menjalankan tugas.
“Laksanakan tugas sesuai SOP. Kita bertugas di Papua membutuhkan suatu antisipasi, kewaspadaan," kata Brigjen Sembiring saat upacara pengantaran jenazah Prada Beryl Kholif Al Rohman di Lapangan Air Nav Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Jumat 1 Juli 2022.
Brigjen Sembiring mengingatkan prajurit TNI untuk memastikan kondisi wilayah aman.
"Harus bisa memastikan kondisi wilayah dan paling utama adalah menjaga masyarakat dalam kondisi yang baik dan aman,” imbuh Brigjen Sembiring.
(*)