Berstatus TNI AD yang Ditugasi Jadi Perawat, Sertu MA Nekat Tusuk Kepala Rumah Sakit LB Moerdani Merauke hingga Meninggal Gara-gara Izin Cuti, Danrem 174/ATW Bongkar Kronologi Kejadian

Kamis, 07 Juli 2022 | 16:42
tribun-papua.com

Kepala Rumah Sakit TNI AD LB Moerdani Merauke, Mayor Ckm dr Benny Arjihans, ditusuk perawat yang juga anggota TNI AD hingga tewas

GridHot.ID - Perawat Sertu Muhammad Alkausar menusuk Kepala Rumah Sakit (Karumkit) TK IV LB Moerdani Merauke, Mayor Ckm dr Beni Arjihans karena sakit hati.

Melansir tribunnews.com, permohonan cuti Sertu Muhammad Alkausar belum mendapat izin Mayor Ckm dr Beni Arjihans.

Korban mengambil kebijakan cuti dilakukan bergantian.

Danrem 174/ATW Brigjen TNI Reza Pahlevi mengungkapkan alasan korban tak mengizinkan cuti, mengingat jumlah tenaga medis di Rumah Sakit TK IV LB Moerdani Merauke sangat terbatas.

"Intinya (motif, red) kekecewaan yang dilakukan karena dia (pelaku, red) mau mengambil cuti."

"Kekecewaan itu belum diizinkan, bukan tidak diizinkan. Karena cuti itu kapan saja bisa diambil," ungkap Brigjen Reza usai memimpin upacara pemberangkatan jenazah di Bandara Mopah Merauke, Rabu (6/7/2022).

Dilansir dari tribunjakarta.com, diduga dipicu kecewa dan kesal tak mendapat izin cuti, Sertu Muhammad Alkausar alias Sertu MA tega menusuk atasannya, Kepala Rumah Sakit TNI AD LB Moerdani Merauke, Mayor Ckm dr Benny Arjihans, hingga tewas.

Kejadian anggota TNI tusuk atasan hingga tewas ini terjadi di dalam ruang UGD Rumah Sakit TNI AD LB Moerdani Merauke Papua pada Selasa (5/7/2022) sekira pukul 09.45 WIT.

"Terjadi insiden penusukan yang dilakukan oleh anggota atas nama Muhammad Alkausar terhadap almarhum Mayor dr Beny," ujar Danrem 174/Anim Ti Waninggap (ATW), Brigjen TNI E Reza Pahlevi.

Baca Juga: KKB Papua Mulai Kehabisan Stok Amunisi, 2 Oknum TNI Disebut-sebut Tega Khianati Negaranya Sendiri, Strateginya Jadi Pemasok Senjata ke OPM Terbongkar Gara-gara Ini

Pelaku sendiri berstatus anggota TNI Angkatan Darat (AD) yang bertugas sebagai perawat di UGD rumah sakit tersebut.

"Pelaku penusukan adalah Sertu Muhammad Alkausar, sebagai anggota Rumkit Tingkat IV L B Moerdani Merauke," ungkap Brigjen Pahlevi.

Kini, Danrem 174/ATW itu berada Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Merauke untuk mengawal kasus kepala rumah sakit LB Moerdani Merauke tewas ini.

Korban sempat dilarikan ke Rumkital Merauke untuk mendapat pertolongan. Namun, nyawa Mayor Ckm dr Beni Arjihans tak tertolong.

"Korban meninggalkan seorang istri dan belum punya anak," jelasnya.

Setelah disemayamkan satu malam di RS TNI AD Tingkat IV LB Moerdani Merauke, jenazah Mayor Ckm dr Beni Arjihans akan dipulangkan ke kampung halaman di Cimahi, Jawa Barat.

Danrem memimpin upacara pelepasan jenazah di halaman RS LB Moerdani, Rabu (6/7/2022) pukul 07.30 WIT. Usai upacara, sejumlah dokter, perawat, hingga kerabat, mengiringi jenazah ke Bandara Mopah Merauke.

Istri almarhum, Juardiannah Ningsih, turut mendampingi jenazah di pesawat.

Kronologi: Ditusuk di UGD usai Apel

Baca Juga: Kerugiannya Tak Main-main, Kerusuhan Babarsari Yogyakarta Bikin Netizen Geram, Warganet: Oknum Tapi Kalau Banyak Namanya Apa Dong?

Komandan Korem (Danrem) 174/ATW, Brigjen TNI E Reza Pahlevi mengungkapkan kronologi penusukan Karumkit oleh anggota perawat UGD Rumkit Tk IV LB Moerdani Merauke, Sertu Muhammad Alkausar, terjadi secara tiba-tiba seusai apel .

"Kejadiannya spontanitas. Saat dr Beni selesai melaksanakan kegiatan apel pagi, kemudian masuk ke kantor ruang UGD. Pada saat membuka pintu, rupanya dikejar oleh pelaku ini yang bekerja satu ruangan. Sama-sama di UGD," ujarnya.

Sertu MA yang mengetahui Karumkit TNI AD itu masuk ruangan UGD langsung mengejarnya dengan membawa pisau dapur.

Pisau tersebut telah disimpan di sepeda motor.

(Tribun-Papua.com)

Upacara penghormatan dan pelepasan jenazah Mayor Ckm dr Beni Arjihans di Bandar Udara Mopah Merauke, Rabu (6/7/2022). Tampak istri almarhum berbaju putih hijab abu-abu diberikan penguatan oleh tenaga kesehatan Rumkit TK IV LB Moerdani. Mayor Ckm dr Beni Arjihans tewas ditusuk anggotanya karena kesal tak diberi izin cuti.

"Pelaku sudah membawa pisau langsung melakukan penusukan pada korban dari belakang. Korban ditusuk dari belakang dengan pisau dapur, satu kali tusuk," kata Brigjen TNI E Reza Pahlevi.

Meski sekali tusuk, sambungnya, pisau tersebut langsung tertancap dalam di bahu kiri Karumkit.

Bahkan, saat kejadian hingga korban dilarikan ke Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Merauke dan dinyatakan meninggal dunia pun pisau masih dalam kondisi tertancap ditubuh sang dokter.

"Pada saat kejadian sampai dinyatakan meninggal dunia, pisaunya masih tertancap. Karena lukanya cukup dalam," bebernya.

Danrem mengungkapkan, hasil autopsi menunjukkan luka akibat tusukan pisau dapur itu sedalam 23 cm dibahu kiri.

Baca Juga: Curi Barang di Selokan Depan Rumah Warga, Aksi Tak Terduga Dua Pemulung Ini Terekam CCTV, Netizen: Udah Miskin Malah Banyak Tingkah

"Motifnya sampai saat ini kami masih dalami. Spontanitas habis apel pagi langsung insiden. Seperti informasi yang kami dapat, pelaku membawa pisau karena mau naik piket," lugasnya.

Kata Brigjen TNI E Reza Pahlevi, pisau dapur tersebut awalnya disimpan di sepeda motor.

"Biasanya mungkin kalau piket, malam dia masak-masak. Potong-potong untuk masak. Memang ada pisau dikantor hanya kurang tajam sehingga pelaku membawalah pisau karena mau piket," tutur Danrem.

Mayor Ckm dr Beni Arjihans yang tidak mengetahui spontanitas penusukan oleh pelaku dari arah belakang, akhirnya tak sadarkan diri.

"Pada saat korhan masuk ruangan, spontanitas langsung ditusuk. Makanya almarhum tidak tahu, dan tidak sadar karena ditusuk dari belakang," tandasnya.

Kesal Tak Diberi Izin Cuti Lagi usai Operasi

Danrem 174/Anim Ti Waninggap (ATW), Brigjen TNI E Reza Pahlevi mengatakan, motif kasus penusukan oleh anggota terhadap atasan TNI ini yakni karena kekecewaan Sertu Muhammad Alkausar belum diizinkan cuti.

"Intinya (motif) kekecewaan yang dilakukan karena dia (pelaku, red) mau mengambil cuti. Kekecewaan itu belum diizinkan, bukan tidak diizinkan. Karena cuti itu kapan saja bisa diambil," kata Danrem kepada sejumlah wartawan termasuk Tribun-Papua.com usai memimpin upacara penghormatan dan pemberangkatan jenazah Almarhum Mayor Ckm dr Beni Arjihan di Bandar Udara Mopah Merauke, Rabu (6/7/2022).

Brigjen TNI E Reza Pahlevi menjelaskan, jumlah tenaga medis di Rumkit TK IV LB Moerdani Merauke sangat terbatas sehingga cuti dilakukan bergantian.

Baca Juga: Istrinya Dilecehkan dan Diancam, Pelatih PERSIB Ngamuk Bukan Main dan Tuntut Pelaku Hadapi Dirinya Empat Mata: Saya Akan Memberi Tahu Lokasi dan Tempat Kita Bertemu

Pelaku penusukan baru berdinas kurang lebih satu tahun di Merauke.

Selain itu, Sertu Muhammad Alkausar baru aktif berdinas dua minggu terakhir ini setelah istirahat pasca-musibah kecelakaan 16 Mei 2022 lalu.

"Pelaku baru aktif masuk kantor dua minggu lalu karena baru habis kena musibah kecelakaan 16 Mei," ujarnya.

"Dia melakukan istirahat kurang lebih satu bulan. Baru tindakan operasi sekitar 3 Juni untuk pasang pen. Itu baru dikasih istirahat lagi 14 hari. Jadi, baru masuk kantor kurang lebih 2 minggu terakhir," sambung Danrem.

Pertimbangan baru melakukan istirahat cukup lama dan terbatasnya jumlah tenaga medis, maka pengajukan cuti Sertu Muahammad Alkausar belum diijinkan oleh Karumkit TK IV LB Moerdani Merauke.

"Mau mengajukan cuti belum diizinkan karena baru istirahat cukup lama. Alasan pelaku kekecewaan. Belum diijinkan karena baru selesai operasi kegiatan istirahat," tandas Danrem. (*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber Tribunnews.com, TribunJakarta.com