Gridhot.ID -Berita Nathalie Holscher yang menggugat cerai Sule sedang ramai dibicarakan netizen.
Setelah pisah rumah, Nathalie Holscher gugat cerai Sule ke Pengadilan Agama Cikarang pada 3 Juli 2022.
Nathalie Holscher juga mengajukan permohonan hak asuh anak dalam gugatan cerainya kepada Sule.
Banyak netizen menduga Nathalie gugat cerai Sule lantaran hubungannya dengan Putri Delina tak baik-baik saja.
Selama bermasalah dengan Sule dan Putri, Nathalie memang enggan benar-benar mengutarakan isi hatinya.
Terkait hal ini, pakar mikro ekspresi membongkar pernyataan Nathalie yang angkat kaki dari rumah Sule cuma formalitas belaka.
Bagaimana penjelasan lengkap pakar mikro ekspresi?
Dilansir TribunStyle.com, pakar mikro ekspresi bernama Kirdi Putra bongkar gelagat Nathalie kala sedang diwawancara sejumlah media.
Dalam wawancara ini, Nathalie akui pergi dari rumah Sule demi bisa tenangkan diri.
Melihat pernyataan ini, Kirdi Putra sebut pengakuan Nathalie cuma formalitas.
Hal ini diungkap dalam video yang diunggah di kanal YouTube STARPRO INDONESIA, Selasa (5/7/2022).
Kirdi menduga Nathalie memang punya niat untuk tidak kembali lagi ke keluarga Sule.
Kirdi mengatakan jika rumah tangga Sule masih akan bergejolak.
Namun, Kirdi mengaku agak kesulitan untuk beberkan lebih detail soal ekspresi Nathalie karena tertutup masker.
"Kita enggak bisa lihat secara detail karena dia kan tertutup (masker) tuh," ucap Kirdi.
"Tetapi ketika orang ditanya berulang-ulang jawabannya sama, itu jawaban formalitas."
Selanjutnya, Kirdi singgung jawaban Nathalie kala ditanya soal rencananya untuk kembali ke rumah Sule.
"Terbukti ketika ditanya kapan balik dia juga enggak bisa ngasih jawaban," sambungnya.
Kirdi mengatakan kalau Nathalie tengah kebingungan dengan masalahnya.
Selain itu, Kirdi menduga kalau ada kemarahan dalam hati Nathalie.
Sehingga hal inilah yang akhirnya membuat Nathalie pergi dari rumah Sule untuk kedua kalinya.
"Ini dia sendiri enggak tahu mau ngapain, dia sendiri engga tahu masalahnya apa, dia sendiri enggak tahu apa yang perlu diselesaikan," jelasnya.
"Yang bisa diketahui adalah ada ketidaksepakatan, bisa jadi sedih, bisa jadi marah, yang dia belum tahu menyelesaikan dari mana."
"Ini tugas kepala keluarga untuk dudukin bareng, nyari tempat yang netral," ujarnya.
(*)