Gaungkan Yel-yel Sembari Mengepalkan Tangan, Panglima KKB Papua Ngaku Siapkan 6 Batalyon Pasukan untuk Perang dengan TNI Polri: Apabila Kehendak Jakarta Terusa Memaksa, Kami akan Lakukan Perlawanan!

Senin, 11 Juli 2022 | 10:42
TPNPB

KKB Papua

Gridhot.ID - Tiga rancangan Undang-undang tentang DOB atau Daerah Otonom Baru Provinsi Papua telah disahkan DPR.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, tiga provinsi baru di Papua kini telah resmi ditambahkan.

Tiga daerah tersebut adalah Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.

Kabar DOB ini langsung terdengar ke telinga para anggota KKB Papua.

Dikutip Gridhot dari Pos Kupang, tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka ( TPNPB-OPM ) atau Kelompok Kriminalitas Bersenjata ( KKB Papua ) menolak pemberlakukan Otonomi khusus ( Otsus ) dan Daerah Otonomi Baru ( DOB ).

Penolakan datang dari TPNPB-OPM Kodap XI Odiyai Dogiyai dan Kodap XXXI Noukai Deiyai disampaikan melalui video berisi pernyataan sikap.

Video berdurasi 33 detik berisi pernyataan sikap Kodap XI Odiyai Dogiyai diunggah akun Twiter @GooKoteka pada 7 Juli 2022.

Sedangkan video Kodap XXXI Noukai Deiyai diposting akun @KejoraMerdeka pada 8 Juli 2022. KejoraMerdeka me-retweeted status @BungHergix.

"Kami dengan tegas menyatakan menolak segala bentuk tawaran Jakarta untuk Papua," kata Panglima Kodap XI Odiyai Dogiyai Yonatan Pigai.

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Pelawak Rini S Bon Bon Menghembuskan Napas Terakhirnya, Dulu Tolak Kakinya Diamputasi Hingga Sempat Sembuh Usai Ubah Pola Makannya Habis-habisan

"Kami bangsa Papua tidak minta Otsus dan DOB. Tapi kami minta hanya satu, yaitu Papua merdeka," tegasnya.

Pada akhir pernyataan sikap, mereka meneriakan yel-yel, dipandu Yonatan Pigai.

"Papua.....," sebut Yonatan Pigai.

"Merdeka...," teriak prajuritnya sembari mengepalkan jari tangan.

Yel-yel tersebut dibuat sebanyak tiga kali.

Saat menyampaikan pernyataan sikap, Yonatan Pigai bersama prajuritnya berdiri membentuk formasi garis lurus.

Mereka mengenaikan celana dan baju loreng, mirip tentara. Beberapa orang prajurit mengibarkan bendera Bintang Kejora.

Penyampaikan pernyataan sikap seusai upaya peringatan HUT ke-51 Proklamasi di Markas Kodap XI Odiyai Dogiyai, Jumat 1 Juli 2022.

"Sikap saya sebagai panglima tertinggi di Kodap XI Odiyai Dogiyai dengan tegas menolak segala bentuk tawaran dari Jakarta untuk Papua seperti Otonomi khusus dan pemekaran Daerah Otonom Baru," tandasnya.

Baca Juga: Kendaraannya Ringsek Parah, Charly Van Houten Alami Kecelakaan di Tol Cipularang, Sang Istri Bongkar Kondisi Suami dan Kru Lainnya: Kondisi Mobil Hancur Seperti Ini...

Yonatan Pigai mengancam Jakarta dan pejabat pemerintah di Papua yang mendukung Otonomi khusus dan Daerah Otonomi Baru.

"Apabila kehendak Jakarta terus memaksa orang Papua ikuti kemauan Jakarta, maka kami akan melakukan perlawanan terhadap TNI Polri," ancam Yonatan Pigai.

"Kalau hal itu terjadi maka kita akan perang di waktu tertentu. Saya punya kekuatan juga sudah cukup banyak, ada 6 batalyon di Kodap XI Odiyai Dogiyai," sebutnya.

Enam batalyon Kodap XI Odiyai Dogiyai, yaitu :

Terpisah, Kodap XXXI Noukai Deiya juga menolak Otonomi khusus dan Daerah Otonomi Baru.

Panglima Kodap XXXI Noukai Deiyai Jhon Badii mengatakan, Otonomi khusus dan Daerah Otonomi Baru buatan dari kolonialisme Indonesia.

"Sebagai solusi demokratis adalah memberikan kemerdekaan bagi bangsa Papua Barat," kata Jhon Badii.

Ia menyampaikan lima tuntutan.

Baca Juga: Ogah Salahkan Siapa-siapa, Nathalie Holscher Bongkar Momen yang Jadi Pemicu Awal Mula Hubungannya dengan Sule dan Anak-anak Merenggang: Anggap Aja Semua Salah Aku, Lebih ke Capek

Pertama, dengan tegas menolak DOB.

Kedua, menolak pemekaran provinsi di Papua.

Ketiga, menolak pembangunan PLTA di Kabupaten Daiya.

Keempat, memperingati pejabat pemerintah daerah termasuk gubernur yang mendukung Otonomi khusus dan DOB.

Kelima, warga non Papua segera tinggalkan Papua Barat.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, pos kupang