Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID -KKB Papua Eksekusi Mata-mata di Tanah Lapang, Sempat Adu Mulut dengan Pastor.
Aksi keji Kelompok Kriminalitas Bersenjata atau KKB Papua dilakukan kepada siapa saja, termasuk Orang Asli Papua ( OAP ).
Seorang pria OAP menjadi sasaran kebrutalan KKB Papua atau Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka ( TNPPB-OPM ).
Dilansir dari Pos-Kupang pada 11 Juli 2022, lelaki dewasa itu dianiaya ramai-ramai. Korban ditendang berulang kali oleh beberapa anggota KKB Papua yang melengkapi diri dengan busur dan panah serta senjata rakitan.
Seorang anggota KKB Papua berlari ke arah korban lalu mendendang korban. Hal serupa dilakukan pria lainnya.
Korban bercelana merah itu terkapar di tanah lapang. Meski sudah tidak berdaya, anggota KKB Papua terus menendangnya.
Video berdurasi 1 menit 23 detik tentang penganiayaan OAP oleh anggota KKB Papua baru diunggah akun Twiter @Xdirektori99 pada Kamis 7 Juli 2022.
"Bilang...bilang...bilang. Satu...," teriak seorang pria kepada korban.
Korban merintih kesakitan karena ditendang berulang kali. "He...kau jangan berteriak," hardik pria lainnya.
Tidak dijelaskan kapan dan dimana peristiwa itu terjadi. Identitas korban pun tidak dibeberkan.
Pengunggah video hanya menyampaikan bahwa penganiayaan terjadi karena korban menolak memberikan dana desa. Korban juga dituduh sebagai mata-mata.
"Dalam video ini, Anda bisa melihat bagaimana aksi kejam teroris OPM Papua terhadap orang asli Papua karena menolak memberikan dana desa," tulis @Xdirektori99.
Sebelumnya, KKB Papua juga secara keji menganiaya seorang petani di Kampung Megataga, Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Korban bernama Yunus Sani, diduga sebagai mata-mata oleh KKB Papua. Peristiwa itu terjadi pada 25 Mei 2022 lalu, videonya baru diunggah akun Twiter @Xdirectory99, 5 Juli 2022.
"Yunus Sani hanya petani kebun yang dituduh sebagai mata-mata," demikian keterangan dalam video tersebut.
Yunus Sani dieksekusi di tanah lapang. Beberapa anggota KKB Papua bersenjata menembak berkali-kali korban yang sudah tergeletak tak berdaya.
Melihat korban terkapar dan kejang-kejang, anggota KKB Papua kegirangan. Dengan senjata di tangan, mereka berteriak sambil berlari mengelilingi Yunus Sani.
Dalam video berdurai 1 jam 45 menit itu, juga dijelaskan bahwa setelah menembak, korban dimutilasi kemudian dimasukkan ke dalam karung.
Dijelaskan juga bahwa setelah kejadian itu, seorang rohaniwan Katolik, Pastor Niko Wakey sempat bertemu tiga anggota KKB Papua.
"Tikus padi, kami sudah bunuh di belakang," kata anggota KKB Papua kepada Pastor Niko Wakey.
Menurut narasi video tersebut, Pastor Niko Wakey sempat adu mulut dengan anggota KKB Papua.
Jenazah Yunus Sani hendak dibuang ke Sungai Kamabu. Namun sejumlah warga Kampung Magataga membawanya ke Kampung Bilai Distrik Homeyo.
Disampaikan bahwa penembakan Yunus Sani terjadi satu minggu setelah KKB Papua menembaki dua tenaga medis.
Dikutip dari TribunPalu pada 11 Juli 2022, seperti yang sudah diketahui sebelumnya, kelompok separatis di Papua mengakui telah menembak dua tukang ojek di Puncak Jaya, Papua, Selasa (12/4/2022).
Juru bicara KKB Papua, Sebby Sambom menyebut pihaknya bertanggungjawab dalam insiden penembakan yang menyebabkan seorang tukang ojek meninggal dunia.
"Ya, Panglima Tinggi Gen Goliath Tabuni and Major General Lekagak Telenggen sebagai Komandan Operasi Umum bertanggung jawab atas penembakan itu," singkatnya, Selasa (12/2022) malam.
Sebby menuding kedua tukang ojek korban penembakan sebagai intelijen TNI-Polri.
"Itu Daerah perang. Kami sudah larang bahwa orang immigrants Indonesia tinggalkan wilayah perang, tapi mereka masih saja ke wilayah perang, maka otomatis mereka adalah agen intelejen TNI-Polri," katanya.
Diberiktakan sebelumnya, Kelompok kriminal bersenjata (KKB), sebutan polisi bagi TPNPB-OPM, kembali menebar teror di Kabupaten Puncak Jaya, Papua.
Mereka menembak dua tukang ojek di Distrik Tingginambu, Selasa 12 April 2022 lalu.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal menyebut, penembakan terjadi di Kampung Lumbuk, pukul 10.00 WIT.
Akibatnya, tukang ojek bernama Soleno Lolo asal Toraja, meninggal dunia setelah mengalami luka tembak di bagian rusuk kanan.
Sementara rekannya, Sauku DG Paewa asal Makassar mengalami luka tembak dibagian kepala.
Kondisinya kritis dan tengah mendapatkan perawatan medis di RSUD Mulia.
Alasannya, TPNPB sebelumnya telah mengeluarkan ultimatum kepada warga non-Papua untuk segera meninggalkan daerah rawan konflik bersenjata di wilayah pegunungan Papua.
(*)