Rp 200 Ribu Per Butirnya, KKB Papua Beli Amunisi dengan Total Harga 123 Juta, Begini Cara ASN dan Oknum TNI Pengkhianat Negara Kerjasama Pasok Senjata

Selasa, 12 Juli 2022 | 20:25
Surya.co.id

ILUSTRASI AMUNISI. Polisi menangkap ASN pengkhianat negara yang pasok amunisi KKB Papua. Terungkap cara ASN pengkhianat negara dan prajurit TNI memasok senjata dan amunisi ke KKB Papua.

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID -Akhirnya terungkap cara oknum aparatur sipil negara atau ASN pengkhianat negara bekerjasama dengan prajurit TNI untuk membantu kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua.

Oknum ASN pengkhianat negara dan prajurit TNI ini bekerjasama memasok senjata dan amunisi untuk KKB Papua.

Tak main-main, senjata dan amunisi yang dipasok oknum ASN pengkhianat negara dan prajurit TNI untuk KKB Papua itu terdiri dari senjata rakitan AFN dan 615 butir amunisi, terdiri MK3 ada 379 butir, moser dua butir, AK tiga butir, SS1 158 butir, revolver 10 butir, US Carabine 52 butir, dan V2 Sabhara 11 butir.

Dilansir dari Surya.co.id pada 12 Juli 2022, kasus ini terungkap setelah oknum ASN berinisial AN ditangkap polisi di Kabupaten Yalino, Papua, saat membawa senjata dan amunisi itu beberapa waktu lalu.

Diduga kuat, ratusan amunisi yang disita dar tangan pelaku rencananya akan didistribusikan ke KKB pimpinan Egianus Kogoya di Kabupaten Nduga.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani mengungkap setelah menangkap AN, pihaknya lalu menahan seorang berinisial LT dan dua oknum anggota TNI Angkatan Darat.

LT ditangkap karena berdasarkan keterangan AN, ratusan amunisi itu didapat dari LT.

Sedangkan LT mendapatkan amunisi itu dari dua oknum anggota TNI itu.

LT ditangkap di Jayapura, sedangkan dua oknum anggota TNI AD itu saat ini ditahan di Pomdam XVII Cenderawasih.

Baca Juga: Rumahnya Jadi Tempat Adu Tembak, Irjen Ferdy Sambo yang Istrinya Disebut Dilecehkan Ajudan Sendiri Merupakan Salah Satu Sosok Besar di Polri, Intip Profilnya yang Pernah Ungkap Kasus Kopi Sianida

"Ada beberapa pihak yang sudah dimintai keterangannya," kata Kombes Faizal di Jayapura, Minggu (10/7/2022).

Faizal menyebut, AN mengaku membeli amunisi itu seharga Rp 200.000 per butir.

Sehingga, total dana untuk pembelian amunisi itu diperkirakan mencapai Rp 123 juta.

Sumber dana pembelian 615 butir amunisi oleh ASN tersebut, kini dalam penyelidikan Polda Papua.

"Sumber dananya itu apa dia pakai sumber dana dari kampung atau ada donatur lain," ucapnya.

Menurut Mathius, terungkapkan pasokan ratusan amunisi untuk KKB Papua tersebut membuat banyak nyawa terselamatkan.

Sebab, suplai amunisi bagi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhambat.

Menurut Fakiri, KKB selalu berupaya menembak sedekat mungkin dengan sasaran agar tidak memboroskan amunisi.

Karenanya, Kapolda menyebutkan, penyitaan 615 amunisi tersebut akan sangat menganggu aktivitas KKB.

Baca Juga: Teriak Minta Tolong, Istri Kadiv Propam Ferdy Sambo Disebut Dilecehkan dan Ditodong Senjata oleh Brigadir J, Bharada E Bergegas Mengecek Keadaan Tapi Justru Ini yang Terjadi

"Kalau kita bagi tiga (tiga peluru untuk satu nyawa) berarti sudah 200 nyawa diselamatkan karena mereka (KKB) suka cari sasaran lalu mendekat baru tembak," ujarnya di Jayapura, Senin (4/7/2022).

Selain ASN AN, ada prajurit TNI Praka Asben Kurniawan Gagola (Praka AKG) yang ditangkap karena menjual amunisi yang akan dipakai oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua.

Tak sekali, Praka AKG menjual amunisi hingga dua kali.

Pertama, amunisi yang dijual sebanyak lima butir.

Lalu yang kedua kali, lima butir lagi dijual kepada seseorang bernama Jhon Sondegau.

Tiap butir amunisi, dibanderol dengan harga Rp 200 ribu.

Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Kav Herman Taryaman mengatakan, Praka Asben Kurniawan Gagola ditangkap pada Selasa (7/6/2022) sore, di Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Menurut Herman, penangkapan terhadap oknum TNI itu berawal dari penangkapan FS.

FS adalah tersangka pembacok Ustaz Asep di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Sarwendah Murka Minta Suaminya Cabut, Pihak Televisi Akhirnya Mohon Ampun Usai Krunya Dorong Ruben Onsu Hingga Tersungkur Kesakitan: Perawatan atau Pengobatan Nanti Kita Bicarakan

Setelah ditangkap, FS buka suara mengaku membeli amunisi dari Jhon Sondegau.

"Dari keterangan FS, maka anggota (kita) menjemput JS untuk dimintai keterangan,” kata Herman.

Kebetulan, saat petugas sampai di rumah Jhon Sondegau, di sana ada Praka Asben Kurniawan Gagola.

“Secara kebetulan, saat itu oknum AKG (Asben Kurniawan Gagola) berada di rumah JS, sehingga keduanya langsung dibawa untuk pemeriksaan," sambungnya.

Dari penangkapan itu, Praka Asben Kurniawan Gagola mengakui dirinya telah menjual amunisi kepada Jhon Sondegau.

Jhon Sondegau menjual amunisi yang dibelinya itu kepada FS, anggota KKB.

Dikutip dari Tribunnews pada 12 Juli 2022, seperti yang sudah diketahui sebelumnya, Komisi III DPR RI meminta Polri dan TNI mengusut adanya dugaan jaringan khusus pengadaan amunisi terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), setelah pengembangan lanjutan atas kasus pembacokan yang dilakukan pelaku berinisial FS di Intan Jaya, Papua.

Disebutkan bahwa pemasok amunisi tersebut merupakan seorang aparat.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni menyebut, keberadaan KKB adalah ancaman bagi NKRI, karenanya tidak habis pikir jika ada tentara yang justru memasok senjata pada mereka.

Baca Juga: Kamu Harus Waspada, Ini Arti Kedutan di Mata Kiri Bawah Menurut Primbon Jawa, Konon Sakit dan Sedih Akan Terasa

"Saya meminta pada lembaga terkait, baik TNI maupun Polri untuk memberi perhatian khusus, karena para aparat ini kan memang punya wewenang untuk memiliki senjata. Namun bila diselewengkan wewenangnya untuk kepentingan pribadi tentu dapat sangat membahayakan," kata Sahroni dalam keterangannya, Jumat (10/6/2022).

Lebih lanjut, Sahroni meminta agar Kepolisian membentuk tim khusus untuk mengusut seluruh pemasok amunisi kepada KKB di Papua.

Hal ini demi menghindari terulangnya hal yang sama di kemudian hari.

"Ini harus ditindak tegas, aparat yang bersangkutan harus diberi hukuman berat. Dan ini juga bukan pertama kalinya seorang aparat menjadi pemasok amunisi kepada KKB," ucapnya.

"Karenanya, menurut saya Kepolisian mungkin bisa bersama-sama dengan TNI membentuk tim khusus untuk mengusut tuntas jaringan pemasok amunisi ataupun senjata kepada KKB. Selain itu juga sebaiknya diperketat pula aturan terkait kepemilikan maupun izin bersenjata par aparat khususnya di wilayah-wilayah tertentu," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Polisi membongkar dugaan jaringan khusus pengadaan amunisi bagi kelompok kriminal bersenjata (KKB) setelah menangkap pelaku pembacokan berinisial FS di Intan Jaya, Papua beberapa waktu lalu.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal menerangkan pemasok amunisi itu merupakan aparat.

Namun ia tak mau menjelaskan lebih lanjut mengenai asal institusi aparat itu.

"Tim gabungan berhasil mengamankan tersangka yang berinisial JS dan tersangka AK yang merupakan oknum aparat. Keduanya diamankan di Jalan Cendrawasi Kampung Yokatapa Kabupaten Intan Jaya pada Selasa (7/6) sekitar pukul 17.40 WIT," kata Kamal kepada wartawan, Rabu (8/6).

(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Surya.co.id, Tribunnews