Ditemukan Terbungkus Terpal di Atas Jok Belakang Mobil, Ini Deretan Senjata dan Amunisi yang Diselundupkan Pengkhianat Negara ke KKB Papua di Area Perbatasan

Rabu, 13 Juli 2022 | 20:13
Surya.co.id

ILUSTRASI AMUNISI. Polisi menangkap ASN pengkhianat negara yang pasok amunisi KKB Papua. Terungkap cara ASN pengkhianat negara dan prajurit TNI memasok senjata dan amunisi ke KKB Papua.

GridHot.ID - Pihak TNI dan Polri terus menyelidiki Aparatur Sipil Negara yang mengkhianati negara dengan menjual peluru ke KKB Papua.

Mengutip Pos-kupang.com, Polda Papua mengungkapkan nilai transaksi jual beli amunisi yang dilakukan oknum ASN Kabupaten Nduga berinisial AN kepada KKB Papua.

AN membeli 615 butir amunisi, diduga untuk KKB Papua Kodap Nduga pimpinan Egianus Kogoya.

Personel Polda Papua menangkap AN saat membawa 615 butir amunisi dengan sepeda motor menuju Wamena, tepatnya di Distrik Elelim.

Jenis amunisi yang diamankan adalah MK3 sebanyak 379 butir, moser dua butir, AK tiga butir, SS1 158 butir, revolver 10 butir, US Carabine 52 butir, dan V2 Sabhara 11 butir.

Dari hasil pengembangan, penyidik Polda Papua menangkap LT di Jayapura pada Sabtu 2 Juli 2022.

Setelah memeriksa AN dan LT, kemudian terungkap bahwa amunisi tersebut berasal dari Kopda BI dan Kopda TR, anggota Kodam XVII Cenderawasih.

Saat ini Kopda BI dan Kopda TR ditahan di Pomdam XVII Cenderawasih.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua Kombes Pol Faizal Rahmadani menjelaskan bahwa AN mengaku membeli amunisi Rp 200 ribu per butir.

Baca Juga: Rp 200 Ribu Per Butirnya, KKB Papua Beli Amunisi dengan Total Harga 123 Juta, Begini Cara ASN dan Oknum TNI Pengkhianat Negara Kerjasama Pasok Senjata

Sehingga, total dana untuk pembelian amunisi itu diperkirakan mencapai Rp 123 juta.

Kombes Faizal Rahmadani mengatakan, pihaknya masih menyelidiki sumber dana pembelian 615 butir amunisi oleh AN.

"Ada beberapa pihak yang sudah dimintai keterangannya," kata Kombes Faizal Rahmadani di Jayapura, Minggu 10 Juli 2022, dikutip dari Antara.

Sebelumnya juga terungkap bahwa prajurit TNI Praka AKG juga menjual 10 butir peluru kaliber 5,56 mm kepada KKB Papua dengan harga Rp 2 juta.

Dispenad

Setelah Tangkap Pengkhiatan Negara Pemasok Amunisi KKB Papua, TNI Amankan Senjata dan Amunisi di Perbatasan

Dengan demikian, harga per butir perluru Rp 200 ribu.

Dilansir dari Surya.co.id, setelah tangkap pengkhianat negara pemasok amunisi KKB Papua, pasukan TNI berhasil mengamankan senjata dan amunisi di perbatasan.

Dilansir dari Dispenad, Brigjen TNI E Reza Pahlevi selaku Komandan Komando Pelaksana Operasi (Dankolakops) Korem 174/ATW memberikan apresiasi kepada satgas pengamanan perbatasan Yonif 410/Alugoro mengamankan 1 pucuk senjata rakitan laras panjang jenis Garand dan 8 butir munisi call 5,56 mm didalam mobil Daihatsu Xenia Nomor Polisi PA 7184 GB.

Senjata dan amunisi ini diamankan saat personel Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 410/Alugoro melaksanakan sweeping rutin di Pos Camp Modern kampung Asiki Distrk Jair Kabupaten Boven Digoel Papua dipimpin Pasi Intel Satgas Yonif 410/Alugoro Kapten Inf Ary Perdana Adzasyli.

Hal itu disampaikan usai menerima senjata dan munisi serta penandatanganan berita acara penyerahan 1 pucuk senjata rakitan laras panjang dan 8 butir munisi call 5,56 mm serta sebilah parang.

Baca Juga: Sekongkol dengan 2 Oknum TNI, Terungkap Harga per Butir Peluru yang Dibeli KKB Papua dari ASN Nduga, Ini Sosok 4 Pelaku Penjual Amunisi yang Diciduk Aparat

Saat ditemukan senjata rakitan laras panjang jenis Garand dan 8 butir munisi call 5,56 mm tersebut berada dalam mobil kondisi terbungkus terpal dan diletakan di atas tempat duduk/ jok belakang mobil.

Brigjen TNI E Reza Pahlevi usai menerima penyerahan senjata dan munisi tersebut serta penandatanganan berita penyerahan senjata dan munisi di Makorem 174/ATW yang didampingi Kepala Staf Korem 174/ATW, Kepala Seksi Intelijen Korem 174/ATW dan Dandenpal Merauke mengatakan bahwa asal usul kepemilikan senjata rakitan laras panjang dan munisi tersebut perlu dilakukan pendalaman lebih lanjut.

Karena di daerah perbatasn RI-PNG khususnya sektor Selatan ini masih banyak jalan tikus yang bisa dijadikan jalur penyelundupan baik senjata, ganja/narkoba dan barang-barang terlarang lainnya.

Untuk itu kepada satuan tugas pengamanan perbatasan RI-PNG.

"Selain menjaga keamanan wilayah perbatasan, juga membantu kesulitan masyarakat yang ada diperbatasan juga harus intensif melaksanakan pemeriksaan terhadap masyarakat pelintas batas, " pintanya.(*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber Pos-kupang.com, SURYA.co.id