Jadi Andalan dan Sama-sama Punya Akurasi Tinggi, Ternyata Ini Beda Spesifikasi Senjata Bharada E dan Brigadir J yang Dipakai Saat Baku Tembak di Rumah Irjen Ferdy Sambo

Rabu, 13 Juli 2022 | 20:00
Facebook

Ini fakta pistol HS-9 yang dipakai Brigadir Yosua. Ternyata anggota Polsek Cimanggis juga pakai pistol jenis ini buat tembak rekan sendiri.

GridHot.ID - Terjadi penembakan yang dilakukan Bharada E terhadap Brigadir Nopryansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo, pada Jumat (8/7/2022) sekitar pukul 17.00 WIB.

Melansir tribunnews.com, penembakan terjadi saat Bharada E menegur Brigadir J, namun korban justru tak terima.

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, mengungkapkan Brigadir J sempat mengacungkan senjata pada Bharada E.

Tetapi, Bharada E melepaskan tembakan sebagai upaya membalas dan membela diri.

Dilansir dari Surya.co.id, terungkap beda spesifikasi senjata yang dipakai Brigadir J dan Bharada E saat baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Diketahui, Aksi baku tembak di rumah dinas Ferdy Sambo di daerah Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, itu terjadi pada Jumat (8/7/2022) sore.

Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J tewas dalam insiden tersebut.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto berujar, senjata api yang digunakan oleh Brigadir J dan Bharada E berbeda.

Brigadir J menggunakan senjata api jenis HS dengan magasin berisi 16 peluru, sedangkan Bharada E menggunakan senjata api Glock dengan magasin berisi 17 peluru.

Baca Juga: Pilu! Dijanjikan Akan Dinikahi 7 Bulan Lagi, Kekasih Brigadir J Harus Memupus Harapan Duduk di Pelaminan, Bibi Almarhum Ungkap Hal Ini

"Saudara RE menggunakan senjata Glock 17 dengan magasin maksimum 17 butir peluru," ujar Budhi di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Selasa (12/7/2022).

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Ini Senjata yang Digunakan Bharada E dan Brigadir J Saat Baku Tembak di Rumah Kadiv Propam'.

Meski berbeda pabrikan, kedua pistol andalan personel Brimob Polri itu sama-sama memiliki akurasi yang tinggi.

Berikut ulasan selengkapnya tentang spesifikasi kedua pistol tersebut.

1. Pistol HS milik Brigadir J

HS-9 merupakan senjata api (senpi) jenis senjata tangan atau pistol semi otomatis yang diproduksi oleh HS Produkt.

HS Produkt, d.o.o (d.o.o memiliki kesamaan maksud dengan Perseron Terbatas di Indonesia) merupakan perusahaan yang didirikan oleh IM Metal pada 1991 di Kroasia.

Seperti dilansir dari Tribunnewswiki dalam artikel 'Senjata HS-9'.

Setelah produk HS 2000 mengalami kesuksesan besar di pasar global, HS Produkt tersus berkembang pesat dan mengubah lokasi produksi di Karlovac, Kroasia.

Baca Juga: 'Jantung Kami Serasa Mau Copot' Orang Tua Brigadir J Ceritakan Kronologi Ratusan Polisi Tiba-tiba Penuhi Hingga Blokade Rumahnya, Anggota Keluarga Dilarang Merekam, Keperluan Ini Jadi Agenda Utama

HS Produkt telah memiliki sertifikat ISO 9001: 2015 En ISO 9001:2015 untuk pengembangan dan pembuatan bagian-bagian pistol, pistol, senapan serbu dan suku cadangnya.

HS Produkt juga telah menjadi eksportir senjata terbesar ke Amerika Serikat dan telah dianugerahi sebagai Zlatni Ključ (The Golden Key) and the Zlatna Kuna (The Golden Kuna).

HS Produkt memproduksi pistol HS-9 dengan tiga tipe, yaitu HS-9 STANDARD, HS-9 TACTICAL, dan HS-9 SUB-COMPACT.

Berikut spesifikasi umumnya:

2. Pistol Glock milik Bharada E

Melansir dari tribratanews.kepri.polri.go.id, Jenis Pistol Glock biasanya digunakan oleh Polri untuk mempersenjatai unit Kepolisian khususnya.

Antara lain di satuan khusus Brimob dan Densus 88 AT.

Pistol ini dipilih karena tingkat keamanan, kekuatan dan akurasi yang mempunyai kualitas yang tangguh.

Secara teknis, Glock mempunyai keunggulan dengan penggunaan bahan polimer yang tahan panas hingga 200 derajat celcius, sedang keunggulan lain ada pada larasnya.

Baca Juga: Brigadir J Ditembak Mati Usai Diduga Lecehkan Istri Irjen Ferdy Sambo, Keluarga Korban Sebut Ada Kejanggalan di Jenazah Anaknya: Badan Lebam, Mata Kayak Ditusuk

Glock 17 menggunakan poligonal rifling pada laras, yaitu sistim alur dalam laras yang baru dan berbeda dengan alur konvensional.

Glock 17 juga memiliki chamber loaded indicator yang berfungsi untuk mendeteksi kamar peluru.

Recoil Spring Glock 17 juga mengadaptasi sistem Captive Recoil Spring, untuk mencegah terjadinya kesalahan proses melepas per tolak balik, sehingga tidak melukai pengguna seperti melukai muka atau mata operator.

Pengoperasian Glock 17 sangat praktis karena tombol dapat diakses dengan mudah tanpa mengubah genggaman, sehingga Glock sangat cocok untuk penggunaan rapid shooting.

Glock 17 juga dilengkap 3 tombol yang meningkatkan efektifitas penembak yaitu tombol pelepas magasin, pengunci slide, dan penghenti slide.(*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber Surya.co.id, tribunnews.com