'Ini Mukjizat!' Putrinya Sembuh dari Kanker Setelah 3 Tahun Berobat di Singapura, Denada Sujud Syukur, Awalnya Sempat Tak Percaya dan Pasrah pada Tuhan

Senin, 18 Juli 2022 | 09:13
YouTube Kompas TV

Denada saat menceritakan anaknya dinyatakan sembuh dari kanker darah

Gridhot.ID - Penyanyi Denada langsung sujud syukur ketika mengetahui anaknya, Aisha, tidak lagi harus menjalani rangkaian pengobatan penyakit leukemia.

Diketahui, Aisha selama 3 tahun menjalani pengobatan kanker darah di National University Hospital (NUH) Singapura hingga dinyatakan sebagai survivor (penyintas) leukimia.

Hal itu disampaikan oleh Denada saat hadir dalam acara Rosi di Kompas TV.

"Aku pulang sujud syukur berterima kasih sama Tuhan. Aku mengucapkan rasa terima kasihku," kata Denada dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, Minggu (17/7/2022).

Denada sangat bersyukur, mengingat beratnya perjuangan putri semata wayangnya untuk bisa sembuh Leukemia.

Menurut Denada, selama3 tahun Aisha harus menjalani rangkaian pengobatan.

"Maksudnya hampir 3 tahun kita menjalani itu dan betul menjalani itu, dan seminggu itu bisa tiga kali untuk kemo, segala bentuk kemo. Dan selama hampir3 tahun dan dengar itu (tidak lagi jalani pengobatan), 'wah'," ucap Denada.

Putri sulung Emilia Contessa itu mengatakan, Aisha telah menjalani berbagai macam jenis kemoterapi.

"Betul-betul seminggu itu bisa dua kali atau tiga kali ke rumah sakit menjalani kemoterapi, segala bentuk kemoterapi, dari kemoterapi suntik, drip, sama yang disuntik dari tulang belakang," terangnya.

Baca Juga: Biasanya Julid Korek Kehidupan Para Artis, Kebaikan Feni Rose Dibongkar Denada, Janda Jerry Aurum Sampai Meneteskan Air Mata: Dia Tolongin Aku

Denada menyaksikan bagaimana Aisha yang saat itu masih berusia 5,5 tahun merasa kesakitan menjalani berbagai jenis kemoterapi.

Ketika dokter menyatakan Aisha sebagai penyintas kanker darah, Denada langsung sujud syukur sepulangnya dari NUH.

Denada menilai bahwa kesembuhan putri kesayangannya itu sebagai mukjizat dari Tuhan.

"Ini mukjizat, ini kebesaran Tuhan yang aku syukuri terus setiap saat," ungkapnya.

Awalnya, Denada seolah tak percaya mendengar anaknya sudah berhasil sembuh dari leukemia.

Saat itu, ia berkali-kali menanyakan kepada dokter mengenai kemoterapi yang sudah tidak harus dijalani putrinya.

"Sampai hari itupun, selesai kemo aku cuma diam saja. Terus, aku samperin dokternya. Aku bilang, 'Dok, so this the last chemo?' Dia bilang, "yes yes', okeh. 'No more chemo?' 'no'," ujar Denada sembari menirukan percakapannya dengan dokter.

"Aku kayak, ya sudah aku yang jalan saja, melakukan kegiatan saja. Dalam hatiku dan pikiranku masih memproses ini artinya apa," kata Denada.

Sampai akhirnya, Denada benar-benar yakin bahwa Aisha sembuh dari leukemia dan tak lagi harus menjalani kemoterapi.

Baca Juga: Jadi Instruktur Zumba di Singapura, Uang Denada Pernah Hanya Tersisa Rp 200 Ribu, Jual Rumah Hingga Mobil Demi Pengobatan Anak, Begini Kondisi Terkini Aisha

Ia langsung menangis haru setelah disadarkan oleh dokter bahwa kesehatan Aisha sudah hampir sembuh.

"Di situ aku cuma diem dan aku nangis, dan aku dipeluk sama dia (dokter), dia ketawa," ujarnya.

Perjuangan Denada Dampingi Putrinya Jalani Pengobatan Leukemia

Selain itu, Denada mengaku beberapa kali mengalami kondisi ketika saldo tabungannya hampir terkuras habis saat tinggal di Singapura.

Ia mengaku beberapa kali melihat saldo tabungan di ATM-nya hanya Rp 200 ribu.

"Itu beneran terjadi dan nggak cuma terjadi satu kali," kata Denada di program Rosi, Kamis (14/7/2022).

"Saat di sana (Singapura) kami ngerasain banget, betapa luar biasanya (mahal -red), dan yang pertama aku lakukan menjual aset, apapun yang aku punya. Yang pertama kali itu apartemen, sekarang juga masih menjual rumah," ujarnya.

Denada menjelaskan, sebelum memutuskan tinggal dan berobat di negeri Singa itu, dokter Aisha sudah mengingatkan mengenai biaya yang akan lebih mahal daripada Indonesia.

"Sebelum kami berangkat ke Singapura, dokter udah bilang sama kami kalau dibawa ke Singapura, harus ready, karena di sana itu bisa dua sampai tiga kali lipat biayanya," ujarnya mengenang.

Baca Juga: Petik Buah Kesabaran, Denada Bahagia Luar Biasa Anaknya Sudah Tak Lagi Jalani Kemoterapi Kanker Darah, Hampir 3 Tahun Berjuang Tak Ada yang Sia-sia

Tak hanya biaya hidup dan pengobatan yang besar, persoalan lain yang juga harus dihadapi Denada ialah sepinya tawaran pekerjaan akibat pandemi.

Ia mengaku sempat merasa sedih dan takut ketika pengeluarannya lebih besar daripada pendapatannya. Sebab, sudah 2 tahun ia tidak bekerja karena pandemi Covid-19.

"Nangis, sampai bener-bener nangis, tapi nangisku itu 'aku nggak mampu Ya Tuhan, aku menderita, aku kesulitan, aku takut,' tapi segitu aja," ucapnya.

Meski demikian, perempuan kelahiran 19 Desember 1978 itu mengaku tidak marah, melainkan selalu menjalani hari-harinya dengan pasrah kepada Tuhan.

"Aku selalu percaya, aku percaya di dalam hatiku yang paling dalam bahwa Tuhan itu Maha Pengasih, Maha Penyayang, Tuhan itu Maha Pemelihara hamba-hambanya. Jadi kita itu nggak mungkin dibiarin susah dan menderita tanpa ada kasih sayang Tuhan di situ," tuturnya sambil menitikkan air mata.

Meski pasrah, Denada mengaku bahwa dirinya tetap berusaha mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhannya.

Denada juga bercerita bagaimana ia meminta untuk diberi pekerjaan apa pun kepada manajer, teman dan orang-orang yang ia kenal.

Baca Juga: Bikin Hati Tersayat, Tak Ada Pekerjaan Sama Sekali di Masa Pandemi, Denada Banting Stir Geluti Profesi Ini Demi Biayai Pengobatan Putri Semata Wayangnya: Mulai dari Nol

"Aku minta-minta tolong dengan segala cara, tapi lebih ke 'kasih aku kerjaan karena aku lagi perlu banget', aku juga bilang sama manajerku 'cariin aku pekerjaan' apapun," katanya.

Berkat usahanya itu, Denada menemukan pekerjaan baru sebagai instruktur zumba yang ia nilai membantunya secara mental.

"Bersyukur juga Tuhan kasih aku jalan jadi instruktur zumba, walaupun saat itu penghasilannya hanya dari kelas-kelas online, tapi aku merasa itu telah membantuku secara mental," ujarnya.

Denada tidak merasa gengsi untuk menghubungi semua kenalannya demi memperoleh pekerjaan untuk membiayai putrinya.

"Ya itu, sampai sekarang aku masih begitu, aku nggak gengsi untuk nelfon temen-teman EO (event organizer), nelfon temen-temen yang ada di stasiun TV untuk bilang 'aku lagi di sini ya, kasih aku kerjaan ya, aku mau ngapain aja,' gitu," ucapnya.

Saat menghadapi berbagai kesulitan finansial itu, Denada mengaku meminta pertolongan kepada Tuhan sambil menangis dan bersungguh-sungguh.

"Aku bener-bener nggak berdaya, aku bilang aku benar-benar butuh pertolongan. 'Tolong aku, Tuhan tolong aku, Engkau lah yang paling mengerti kekhawatiranku,' kan Tuhan tahu, tapi aku mesti minta. Ya itu yang aku anggap sebagai ikhtiarku, usahaku," kata Denada.

Baca Juga: Petik Buah Kesabaran, Denada Bahagia Luar Biasa Anaknya Sudah Tak Lagi Jalani Kemoterapi Kanker Darah, Hampir 3 Tahun Berjuang Tak Ada yang Sia-sia

(*)

Tag

Editor : Candra Mega Sari