GridHot.ID - KKB Papua yang diperkirakan berjumlah 15 orang melakukan penyerangan di Kampung Nagolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, pada Sabtu (16/7/2022) pagi.
Direskrimus Polda Papua menyakini penyerangan tersebut dilakukan oleh KKB Papuapimpinan Egianus Kogoya.
"Kami sangat yakin ini kelompok Egianus," kata Direskrimum Polda Papua, Kombes Faizal Ramadhani, Sabtu, dikutip dari Kompas.com.
Dikutip dari Kompas TV, mereka menembaki warga sipil di sejumlah tempat secara membabi buta.
Dari 12 warga sipil yang menjadi korban penyerangan, 10 orang meninggal dunia dan dua lainnya kritis.
Pada Sabtu sore, 11 dari 12 korban serangan kelompok bersenjata di Nduga Papua, dievakuasi ke RSUD Mimika.
Dari 11 warga yang dievakuasi, 9 di antaranya meninggal dunia dan dua lainnya dalam kondisi kritis.
Satu jenazah yang telah diidentifikasi atas nama Alexander Fauwawan, telah diserahkan ke pihak keluarga, Sabtu (16/07) malam.
Delapan jenazah korban lainnya, masih berada di kamar jenazah RSUD Mimika.
Menurut rencana, 8 jenazah akan dipulangkan ke kampung halaman masing-masing, besok.
Sementara itu, Tim Gabungan Personel TNI dan Polri telah dikerahkan menuju lokasi untuk memburu pelaku penembakan.
Polisi hingga saat ini masih mendalami motif penyerangan itu.
Kantor Staf Presiden mengecam aksi penembakan warga sipil, di Kabupaten Nduga Papua, oleh kelompok bersenjata.
Lewat keterangan tertulis, Deputi 5 Kantor Staf Presiden, Jaleswari Pramodhawardani menyebut, kejadian di Kabupaten Nduga tengah ditangani oleh aparat secara cepat dan terukur dan terhadap pelaku akan diproses secara hukum.
Proses penegakan hukum dan optimalisasi institusi keamanan akan terus dikedepankan untuk menindak siapa pun yang berupaya menyebar teror, mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat, terlebih menimbulkan korban jiwa di tanah Papua.
Senjata Canggih yang Dimiliki KKB Papua Pimpinan Egianus Kogoya
Dilansir dari Kompas.com, KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya diduga menguasai persenjataan canggih.
Hal ini diketahui ketika KKB Papua pimpinan Egianus menyerang pos marinir di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga menggunakan pelontar granat atau Grenade Launcher Module (GLM).
Direskrimum Polda Papua, Kombes Faizal Ramadhani, menyebutkan setidaknya ada tiga senjata berat yang dikuasai kelompok Egianus Kogoya.
"Mereka punya dua pucuk GLM dan satu pucuk Minimi," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (28/3/2022) malam, dikutip dari Kompas.com.
Dua pucuk GLM yang dikuasai Egianus berasal dari rampasan pada 2019 dan 2020.
Faizal menjelaskan, Minimi merupakan senjata otomatis buatan Belgia yang mampu menembakan seribu peluru hanya dalam waktu satu menit.
Senjata tersebut pernah terlihat digunakan Egianus ketika mengadang rombongan TNI di Danau Habema pada 23 Agustus 2018 dan mengakibatkan dua anggota TNI gugur.
Selain tiga senjata api tersebut, Faizal memperkirakan, setidaknya masih ada belasan pucuk senjata yang dikuasai oleh kelompok Egianus.
"Mereka juga punya 11 pucuk senjata laras panjang dan enam pucuk senjata laras pendek," kata Faizal. (*)