Find Us On Social Media :

Bongkar Fakta soal Kepemilikan Senjata Api dan Amunisi KKB Papua, Barang Penting Itu Diduga Dibeli Pakai Dana Desa, Komnas HAM: Sekian Ratus Juta!

ILUSTRASI AMUNISI

GridHot.ID - KKB Papua terus menjadi sorotan.

Apalagi setelah penembakan membabi buta yang dilakukannya baru-baru ini.

Dilansir dari Kompas.com, KKB Papua melakukan penembakkan membabi buta di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (16/7/2022) pagi.

Insiden tersebut menewaskan 10 orang warga sipil dan melukai dua orang lainnya.

Di sisi lain, dilansir dari Pos-Kupang, Komnas HAM RI Perwakilan Papua Frits Ramandey mengungkap informasi soal kepemilikan senjata api dan amunisi oleh KKB Papua. 

Diduga KKB Papua menggunakan dana desa untuk membeli senjata api dan amunisi.

"Dari dua kasus yang pernah kita tangani, yaitu satu kasus di sekitar wilayah Sentani dan satu kasus yang kita tangani di Timika. Itu fakta temuan kami ada indikasi pembelian senjata api dan amunisi memakai dana desa,” ungkap Frits Ramandey.

Menurut Frits Ramandey, sejak adanya dana desa intensitas pembelian senjata dan amunisi meningkat di Papua.

Berdasarkan laporan Aliansi Demokrasi untuk Papua atau ALDP terkait perdagangan senjata api yang terjadi di Paniai, Nabire, dan Intan Jaya.

Baca Juga: Kronologi Pembantaian oleh KKB Papua yang Tewaskan 10 Warga Sipil, Kelompok Separatis Lepaskan Tembakan Membabi Buta, Apa Motifnya?

“Di situ (laporan) ada sejumlah pihak disebut misalnya ada mantan anggota DPR, pengusaha dan lain-lainnya,” ujar Frits Ramandey.

Selain itu, kata Fritz Ramandey, munculnya banyak kampung-kampung pemekaran yang tidak memiliki administrasi kependudukan yang jelas atau bisa dibilang fiktif di Papua, membuka peluang dana desa diduga digunakan membelikan senjata api dan amunisi.