Elon Musk Dilepeh Rakyat Papua, SpaceX Sempat Selangkah Lebih Dekat untuk Bangun Proyek Luar Angkasa di Indonesia, Penduduk Pulau Khawatir Kena Perlakukan Ini

Rabu, 20 Juli 2022 | 08:13
Bill Ingals, The Economist, dan Tribunnews

Elon Musk kini jadi orang terkaya di dunia, Jokowi sudah incar investasinya

Gridhot.ID - Elon Musk memang kini menjadi sosok terkaya di dunia.

Dikutip Gridhot dari Kontan, Presiden Jokowi pun sempat berusaha menarik Elon Musk untuk mau berinvestasi ke Indonesia.

Pada April 2022 memang Indonesia telah berhasil membuat Elon Musk untuk berinvestasi di Indonesia terutama terkait masalah produk ramah lingkungan.

Namun siapa sangka, Elon Musk nyatanya sudah jadi incaran Jokowi sejak lama.

Beberapa tahun lalu bahkan Jokowi sempat menawarkan Elon Musk untuk membangun markas SpaceX di Indonesia. Sebelumnya tahun 2017 lalu, Indonesia mempertimbangkan untuk kemungkinan kerjasama dengan China dan Rusia untuk mendukung ambisi pemerintah untuk mendirikan stasiun peluncur satelit pertama.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin pada Kamis.

Thomas mengatakan bahwa Indonesia juga akan berbicara dengan negara-negara lain yang memiliki pengalaman luas di bidang aeronautika seperti Jepang, Korea Selatan dan India untuk mendukung proyek tersebut.

Menurut LAPAN, Morotai di Maluku dan Biak di Papua adalah kandidat terkuat sebagai lokasi proyek mengingat kedekatannya dengan Samudra Pasifik.

Baca Juga: Pernah Terancam Bangkrut Seperti Sri Lanka, Malaysia Kini Makin Ketar-ketir Usai Ahli Waris Kesultanan Sulu Bakal Sita Seluruh Aset Negeri Jiran di 169 Negara, Petronas Langsung Kocar-kacir

Dikutip Gridhot dari Intisari, Elon Musk juga pernah mengincar Papua untuk tempat landasan peluncuran SpaceX.

Namun, orang Papua menolaknya mentah-mentah.

The Guardian, Selasa (9 Maret 2021), melaporkan bahwa masyarakat Papua mengatakan bahwa perusahaan Musk tidak diterima di tanah mereka.

Kehadiran proyek SpaceX di Papua hanya akan menghancurkan ekosistem pulau mereka dan mengusir orang dari rumah mereka.

Pada bulan Desember lalu, Presiden Joko Widodo menawarkan pada Elon Musk untuk menggunakan sebagian pulau kecil Biak di Papua untuk landasan peluncuran SpaceX.

Seorang perwakilan pemerintah Indonesia mengatakan kepada Guardian bahwa pelabuhan antariksa yang direncanakan sedang dikembangkan melalui konsultasi dengan pemerintah Papua dan masyarakat setempat, dan bahwa pembangunan Biak sebagai “Pulau Antariksa” akan “membawa dampak ekonomi positif” bagi penduduk pulau.

Sekretariat Presiden
Sekretariat Presiden

Elon Musk bersama Presiden Jokowi berkunjung ke markas SpaceX di Gedung Stargate SpaceX, Boba Chica, Amerika Serikat

Tetapi orang Papua di Biak sangat menentang, dengan alasan landasan peluncuran luar angkasa akan mendorong deforestasi, meningkatkan kehadiran militer Indonesia, dan mengancam masa depan mereka di pulau itu.

Seorang kepala suku di pulau itu, Manfun Sroyer, mengatakan dia khawatir orang Papua akan diusir dari rumah mereka.

“Pelabuhan antariksa ini akan membuat kita kehilangan tempat berburu tradisional kita, merusak alam yang menjadi sandaran hidup kita. Tapi, jika kami protes, kami akan langsung ditangkap.”

Baca Juga: Pengacara Keluarga Brigadir J Menduga Korban Tak Meninggal di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Kuasa Hukum: Kemungkinan Besar Antara Magelang dan Jakarta

Badan antariksa Rusia, Roscosmos, juga bertujuan untuk mengembangkan situs peluncuran roket besar di pulau Biak pada tahun 2024.

“Pada tahun 2002, Rusia menginginkan tanah kami untuk peluncuran satelit. Kami protes dan banyak yang ditangkap dan diinterogasi… sekarang mereka membawanya kembali, dan pelecehan dan intimidasi ini masih berlangsung,” kata Manfun Sroyer.

Biak adalah bagian dari provinsi Papua, di mana kampanye pemisahan diri telah berlangsung selama beberapa dekade melawan pemerintahan Indonesia.

Pantai timur Biak menghadap Samudera Pasifik, dan lokasinya, satu derajat di bawah khatulistiwa.

Ini sangat ideal untuk meluncurkan satelit orbit rendah untuk komunikasi, dengan lebih sedikit bahan bakar yang dibutuhkan untuk mencapai orbit.

Twitter/Elonmusk
Twitter/Elonmusk

Elon Musk dengan senjata buatannya

Kedekatannya dengan cadangan sumber daya alam juga menjadikannya kandidat utama untuk lokasi peluncuran.

Musk berencana meluncurkan 12.000 satelit pada tahun 2026 untuk menyediakan internet murah berkecepatan tinggi melalui layanan internet Starlink.

Sumber daya alam Papua Barat yang luas termasuk tembaga dan nikel, dua logam terpenting untuk roket serta baterai jarak jauh yang digunakan dalam kendaraan listrik (EV) Tesla.

Tujuan Jokowi lainnya juga untuk memikat Tesla ke Indonesia, mempromosikan cadangan nikelnya, untuk menjadikannya produsen EV terbesar kedua di Asia Tenggara.

Baca Juga: Belum Selesai Kasus dengan Verano Siliyana, Suami Zaskia Gotik Kini Disebut Hamili Wanita Lain Lagi, Indra Tarigan Bongkar Kronologi Awal Mula Sirajudin Main Serong, Berbulan-bulan Nginep di Indekos Perempuan Ini

Jika berhasil, operasi Tesla dan SpaceX dapat lebih mempercepat ekstraksi sumber daya di Papua dan Papua Barat.

Musk mengatakan kepada pejabat Indonesia pada bulan Juli tahun lalu bahwa Tesla akan menawarkan “kontrak besar untuk jangka waktu yang lama jika Anda menambang nikel secara efisien dan dengan cara yang ramah terhadap lingkungan”.

Tetapi orang Papua dan pakar lingkungan khawatir lokasi peluncuran akan semakin merusak ekosistem pulau.

“Ini pulau kecil,” kata Benny Wenda, pemimpin United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) kepada Guardian. “Itu sudah merusak ekosistem dan mengancam kelangsungan hidup masyarakat Biak. Mereka hanya ingin hidup sederhana, tanpa kehancuran ini datang ke pulau.”

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber intisari, kontan