Langgar Pidana Militer, Kopda M Menghilang Usai Penembak Istrinya Ditangkap, Sosoknya yang Kini Diburu TNI Ternyata Berasal dari Kesatuan dengan Pengalaman Tempur Segudang

Sabtu, 23 Juli 2022 | 19:42
TribunJateng.com/Rahdyan Trijoko Pamungkas dan YouTube Tribun Jateng

Prajurit TNI Kopda Muslimin yang istrinya ditembak di Semarang, Jawa Tengah dikabarkan menghilang

Gridhot.ID -AnggotaTNI Kopda Muslimin yang istrinya ditembak di Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah dikabarkan menghilang.

Mengutip Kompas.com, Kapendam IV Diponegoro Letkol (Inf) Bambang Hermanto menjelaskan saat ini pihaknya dan Polda Jawa Tengah masih mencari keberadaan KopdaMuslimin.

Menurut Bambang, Kopda Muslimin menghilang seharisetelah insiden penembakanistrinya, Rina Wulandari pada Senin (18/7/2022).

"Sejak peristiwa, tepatnya usai menunggui istrinya operasi pengambilan proyektil di rumah sakit, Muslimin menghilang dan tidak bisa dikontak siapa pun," ujar Bambang, Jumat (22/7/2022)

Diberitakan sebelumnya, istri Kopda Muslimin ditembak orang tak dikenal di depan rumahnya, Jalan Cemara III, Banyumanik, Kota Semarang, Senin (18/7/2022).

Wanita berusia 34 tahun itu mengalami luka di bagian perut akibat tembakan dari pelaku.

"Dua tembakan, satu bersarang di perut korban," sebut Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar.

Menurut Irwan, pihaknya sudah mengungkap ciri-ciri dan peran empat pelaku penembakan korban.

Irwan mengatakan 4 pelaku menggunakan2 sepeda motor, masing-masing Kawasaki Ninja dan Honda Beat Street tanpa nomor polisi.

Baca Juga: Perdana Injakkan Kaki di Bumi Cenderawasih, Dubes Jepang Bertemu Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa, Soroti Kekejaman KKB Papua: Saya Berduka Atas Meninggalnya Warga Sipil di Nduga

Adapun ciri-ciri keempat pelaku terekam dalam kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian. Masing-masing untuk pelaku yang berperan sebagai eksekutor penembakan menggunakan helm yang biasa digunakan untuk motocross, bersepatu warga hitam merah, serta menggunakan senjata api yang diduga pistol.

Adapun 2 pelaku lain yang mengendarai Honda Beat bertugas sebagai pengawas saat eksekusi penembakan.

"Salah seorang pelaku diketahui berambut panjang," katanya.

Dari rekaman CCTV, kata dia, para pelaku yang diduga merupakan warga sipil itu selalu berkomunikasi dengan seseorang melalui telepon sebelum beraksi.

Polisi menduga, kasus penembakan istri anggota TNI di Semarang itu telah direncanakan dan melibatkan orang bayaran.

Pada Kamis siang, tim gabungan TNI-Polri menggelar olah TKP lanjutan di rumah korban di perumahan Grand Cemara, Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah.

Polisi meyakini, keempat pelaku adalah orang bayaran yang menjalankan perintah untuk merencanakan dan mengeksekusi penembakan ini.

Suami korban, Kopda Muslimin yang saat itu sempat berupaya menangkap pelaku juga sudah dimintai keterangan.

Dari analisis tim gabungan TNI-Polri, keempat pelaku penembakan istri Kopda Muslimin diduga bukan orang yang terlatih menggunakan senjata api dari cara membidik serta melumpuhkan korban.

Baca Juga: Pecatan TNI Ikut Egianus Kogoya Bantai Warga Nduga, KKB Papua Sebut 3 Wilayah Ini Jadi Medan Perang, Sebby Sambom Muncul Beri Peringatan: Kami Tidak Tanggung Jawab Jika Anda Mati di Sana!

Saat kejadian, pelaku menunggu korban di ujung jalan dekat rumah korban yang baru pulang menjemput anaknya dari sekolah.

Terkini, aparat keamanan berhasil meringkus eksekutor atau salah satu pelaku penembakan istri Kopda Muslimin.

Polisi menangkap pelaku yang berusaha melarikan diri melalui perbatasan Kota Semarang dan Kabupaten Demak.

"Pelaku eksekutor sudah ditangkap oleh polisi," jelas Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar saat dikonfirmasi, Jumat (22/7/2022).

Selain itu, pihak kepolisian sudah mengantongi identitas pelaku lain dalam kasus penembakan istri anggota TNI.

Untuk itu, pihaknya menegaskan agar para pelaku yang lain untuk segera menyerahkan diri ke aparat kepolisian.

"Yang lain segera menyerahkan diri. Dalam waktu dekat bakal ditangkap para pelaku," imbuhnya.

Petugas juga mengamankan satu pucuk senjata api yang diduga digunakan untuk menembak korban.

Kendati demikian, Irwan belum menjelaskan detail identitas pelaku maupun kronologis penangkapan.

Baca Juga: Jadi Andalan TNI AU, Inilah Kehebatan Helikopter EC-725 Caracal yang Tembus Wilayah KKB Papua untuk Evakuasi Korban Pembantaian, Bisa Mendarat di Laut dan Darat

Suami korban hilang tidak bisa dihubungi

Sementara itu, Kopda Muslimin, suami dari korban yang berstatus anggota TNI masih hilang secara misterius.

Kapendam IV/Diponegoro Letkol Bambang Hermanto menyebut keberadaan Kopda Muslimin masih belum diketahui.

Adapun Kopda Muslimin sempat menemani istrinya saat dirawat di rumah sakit. Namun, sehari setelah penembakan, prajurit TNI itu sudah tak terlihat.

"Pada saat setelah kejadian, yang bersangkutan ini (Kopda Muslimin) sempat mengantar (korban) dan sempat menunggu sampai dengan operasi selesai. Di kemiliteran dituntut untuk kehadiran, pada saat besok harinya yang bersangkutan tidak hadir," ujarnya, Jumat (22/7/2022).

Kopda Muslimin yang kabur dari komandan tidak hadir dalam kegiatan dinas di kesatuannya. Saat ini yang bersangkutan dinyatakan Tidak Hadir Tanpa Izin (THTI).

Menurutnya, bukan tidak mungkin Kopda Muslimin akan ditindak secara militer karena mangkir.

"Bahwa THTI ini ada aturannya, ada tahapan-tahapannya apabila militer tindakan tidak hadir tanpa izin pada masa damai itu sudah masuk dalam kategori tindak pidana militer," jelas Bambang.

"Sehingga yang bersangkutan oleh pimpinannya ataupun komandan batalionnya melaporkan kepada pimpinan dibarengi dengan pelimpahan perkara kepada penyidik dalam hal ini Polisi Militer (PM)," sambungnya.

Hingga saat ini, Kapendam IV/Diponegoro belum mengetahui keberadaan Kopda Muslimin. Bambang mengatakan Polisi Militer masih melakukan pencarian.

Baca Juga: Sekongkol dengan 2 Oknum TNI, Terungkap Harga per Butir Peluru yang Dibeli KKB Papua dari ASN Nduga, Ini Sosok 4 Pelaku Penjual Amunisi yang Diciduk Aparat

Sosok Koptu Muslimin

Melansir Fotokita.id, Kopda Muslimin anggota TNI yang istrinya ditembak ternyata berasal dari kesatuan dengan pengalaman tempur segudang.

Kopda Muslimin tercatat sebagai anggota Batalyon Artileri Pertahanan Udara (Yonarhanud) 15/Dahana Bhaladika Yudha (DBY).

Kesatuan Yonarhanud 15/Dahana Bhaladika Yudha memiliki pengalaman tempur segudang.

Sebut saja, Operasi Pancasila. Pengamanan dari Pemberontakan G.30.S/PKI di wilayah Korem 081 Kodam VIII/Brawijaya Operasi Tri Nanggala Yudha. Tugas pertahanan Udara melindungi Lanud Iswahyudi di Maospati Madiun.

Ada pula Operasi Dwikora. Tugas Pengamanan wilayah perbatasan di Kalimantan Timur Serawak. Lalu, Operasi Seroja I. Pengamanan Wilayah di Timor-Timur. Ditambah lagi, Operasi Seroja II. Pengamanan wilayah di Timor-Timur. Pengamanan Pemilu hingga Pengamanan Konflik Kerusuhan di Keliruku.

Baca Juga: Jenderal Bintang 2 Penakluk Puncak Everest, Inilah Sosok Mayjen TNI Iwan Setiawan yang Baru Saja Menyambut Letkol Nur Wahyudi Suami Juliana Moechtar di Kopassus

(*)

Tag

Editor : Candra Mega Sari

Sumber Kompas.com, Fotokita.id