GridHot.ID -KKB Papua disebut meniru cara ISIS.
Dilansir dari Sonora.id, ISIS atau Islamic State of Iraq and Syria merupakan organisasi teroris yang didirikan Baghdadi.
Salah satu yang terkenal dari eksistensi ISIS adalah pada algojonya.
Merunut artikelDailystar pada Jumat (30/8/19), ada salah satu pejuang ISIS kelahiran Belgia bernama Anouar Haddouchi memiliki julukan 'algojo Raqqa' .
Anouar Haddouchi disebut telah memotong lebih dari 1000 kepala manusia.
Melasir TribuPalu.com, seperti ISIS yang doyanmemotong kepala manusia,KKB Papua baru-baru ini bikin heboh usai merilis video pemenggalan kepala seorang warga sipil.
Diketahui, warga sipil tersebut dipenggal KKB Papua di Kabupaten Yahukimo pada Selasa (19/7/2022).
Korban disebutkan berprofesi sebagai pendulang emas.
Pemenggalan di Yahukimo terjadi hanya selang tiga hari setelah KKB Papua melakukan pembantaian 10 warga sipil di Kabupaten Nduga.
Tunjukan Kepala Korban
Dalam video yang beredar di media sosial, KKB Papua nampak memperlihatkan kepala seorang warga sipil usai dipenggal.
Menurut klaim KKB Papua, warga sipil itu adalah seorang intelijen TNI yang menyamar sebagai pendulang emas di Korowai, Kabupaten Yahukimo.
Dalam pesan tertulis juru bicara KKB Papua, Sebby Sambom, disebutkan aksi pemenggalan itu dilakukan kelompok pimpinan Bocor Sobolim.
Setelah melakukan eksekusi, KKB Papua kemudian memenggal kepala korban dan direkam menjadi sebuah tayangan video.
Melalui video itu, KKB Papua pimpinan Bocor Sobolim meminta pemerintah Indonesia untuk segera mengevakuasi jenazah korban.
Tak hanya itu, KKB Papua juga meminta agar jenazah korban dikirim untuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Pemerintah Indonesia segera evakuasi mayat korban dan kirim kepada Presiden Jokowi di Istana Negara di Jakarta, supaya presiden puas dengan darah manusia karena dia arogan," tulis KKB Papua dalam pesan yang diteruskan Sebby Sambom.
Lebih lanjut, KKB Papua juga memperingatkan pemerintah Indonesia tentang kemungkinan jatuhnya korban lebih banyak.
KKB Papua menegaskan, tak akan berhenti menebar teror sebelum permitaan perundingan dituruti Pemerintah Indonesia.
“Pasukan TPNPB akan bunuh lebih banyak lagi, jika Presiden Indonesia tidak mau perunding dengan tim juru runding TPNPB bersama delegasi dari semua organisasi yang berjuang Papua merdeka,” tulis KKB Papua. (*)