Gridhot.ID - Rusia makin ganas dalam melakukan invasinya ke Ukraina.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews, Putin diketahui masih ogah menghentikan segala serangannya ke Ukraina.
Korban berjatuhan dari kedua pihak tak membuat peperangan tersebut berhenti.
Kini yang terbaru, salah satu orang penting menjadi korban dalam peperangan tersebut.
Dikutip Gridhot dari Kompas TV, salah satu orang terkaya ukraina, Oleksiy Vadatursky, tewas saat Rusia melakukan serangan rudal besar-besaran ke Mykolaiv, kota yang berada di jalur utama ke Odesa.
Vadatursky, 74 tahun, tewas bersama istrinya, Raisa, saat rudal mengenai rumah mereka, Minggu (31/7/2022) malam.
Vadatursky merupakan pemilik Nibulon, perusahaan yang bergerak dalam ekspor gandum.
Ekspor gandum ini tentu saja berpengaruh di dunia internasional karena Ukraina sebelumnya merupakan salah satu negara pemasok suplai gandum terbesar di planet ini.
Ia juga sebelumnya menerima penghargaan “Pahlawan Ukraina”.
Dikutip dari BBC, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menggambarkan kematian Vadatursky sebagai kehilangan yang besar.
Pemimpin wilayah, Vitaly Kim, mengatakan Vadatursky memiliki kontribusi besar dalam pembangunan pertanian dan industri pembuatan kapal.
“Sebuah pembangunan daerah yang sangat berguna,” ujar Kim mengenai peranan Vadatursky.
Sementara itu, penasihat Presiden Zelensky, Mykhailo Podolyak percaya, Rusia memang menargetkan pengusaha tersebut.
Podolyak mengatakan rudal mengenai kamar tidur Vadatursky.
Ia juga menambahkan bahwa tak diragukan lagi bahwa rudal tersebut memang telah diarahkan.
Vadatursky dilaporkan Forbes memiliki kekayaan mencapai 450 juta dolar AS atau setara Rp6,6 triliun pada 2020.
Wali Kota Mykolaiv, Oleksandr Senkevych mengatakan penyerangan itu merupakan bombardir terbesar kota itu tersebut sejauh ini.
Hotel, kompleks olahraga, dua sekolah, stasiun pelayanan dan rumah hancur karena penyerangan ini.
Mykolaiv adalah rute utama ke Odesa, pelabuhan terbesar Ukaina di Laut Hitam, dan terus diserang sejak Rusia meluncurkian invasi ke Ukraina pada 24 Februari.
(*)