Aneh! Ada 7 Luka Tembak di Jasad Brigadir J Padahal Bharada E Gunakan Pistol Glock-17 dengan Lima Peluru, Begini Kata Ahli Forensik

Selasa, 02 Agustus 2022 | 06:42
TribunJambi/Aryo Todang

Kolase Foto Bharada E dan Brigadir J.

GridHot.ID-Kasus tewasnyaBrigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J banyak menyimpan tanda tanya.

Apalagi soal luka tembak yang ditemukan di jasad Brigadir J.

Dilansir dari TribunWow.com, menurut pihak kepolisian, ada tujuh bekas tembakan di jasad Brigadir J.

Padahal, jika dicocokkan dengan hasil penyidikan, Bharada Richard Eliezer alias Bharada E, menggunakan pistol Glock-17 yang hanya memiliki lima peluru.

Mengapa hal itu bisa terjadi?

Dekan FKIKUKRIDA Jakarta sekaligus dokter ahli forensik Anton Castilani memberikan penjelasan soal hal tersebut.

Anton Castilani menilai adanya tujuh luka tembak di tubuh Brigadir J bukan mustahil terjadi,meski diakui harus ada beberapa kondisi khusus.

"Ini kan lima peluru menimbulkan tujuh luka tembak masuk," kata Anton Castilani dilansir kanal YouTube KOMPASTV, Senin (1/8/2022).

"Kalau menurut saya yang paling mungkin adalah ada dua di antara peluru itu yang dua kali masuk ke dalam badan yang bersangkutan," ujarnya.

Baca Juga: 4 Jenderal Polisi Terpantau Datangi Rumah Dinas Irjen Ferdy Sambo, Hal Ini Akan Dilakukan untuk Ungkap Kasus Tewasnya Brigadir J

"Dan ini hanya bisa terjadi kalau terjadi pantulan dari suatu media, kemungkinan besar yang ada di balik badan yang bersangkuta," lanjutnya.

Ia menjelaskan bahwa dua dari seluruh peluru yang ditembakkan bisa saja memantul dan masuk kembali ke tubuh korban.

"Katakanlah misalnya peluru itu masuk dari perut bagian depan, menembus ke belakang, nabrak dinding ataupun sesuatu yang bisa memantulkan sesuatu tersebut," jelas Anton Castilani.

"Dengan kecepatan yang masih cukup tinggi, ini akan masuk lagi ke dalam (tubuh korban)," tambahnya.

Anton Castilani mengatakan hal ini kemungkinan besar bisa terjadi hanya jika Brigadir J berada di depan media yang keras.

Ahli forensik yang terlibat dalam penyidikan kasus bom JW Marriot tersebut juga menyinggung soal luka-luka lain di tubuhBrigadir J.

"Tentunya ada perbedaan bahwa ini luka sayat, luka bacok, luka tusuk, luka tembak baik yang frontal ataupun terserempet, meninggalkan bekas luka berbeda," beber Anton Castilani.

Sehingga, baik luka sayatan, lebam, atau luka lainnya seharusnya bisa segera dikenali oleh seorang ahliforensik

Sebagai informasi, hasil autopsi awal Brigadir J ini awalnya diungkap oleh Kapolres Metro Jakarta Selatan nonaktif Kombes Budhi Herdi Susanto.

Baca Juga: 'Kutukan Bagi Kami', Jet Tempur MiG-21 India Mengalami Kecelakaan, Dua Pilot Meninggal Dunia

Melalui konferensi pers, Budhi Herdi mengungkapkan ditemukannya tujuh luka tembak di tubuh Brigadir J.

"Dari hasil autopsi tersebut disampaikan ada tujuh luka tembak masuk dan enam luka tembak keluar," tutur Budhi Herdi.

"Dan satu proyektil bersarang di dada," tandasnya.

Dilansir dari Kompas.com, Brigadir J tewas setelah diduga baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Jalan Duren Tiga pada 8 Juli 2022.

Menurut polisi, peristiwa ini bermula dari dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Irjen Ferdy Sambo di rumah dinas Ferdy.

Bharada E disebut mencoba menolong istri Ferdy Sambo.

Namun demikian, terdapat sejumlah kejanggalan dalam kasus ini.

Salah satunya ditemukan luka di tubuh Brigadir J, mulai dari luka memar, luka sayat, hingga luka gores di leher seperti bekas jeratan tali.

Saat jasad Brigadir J tiba di rumah duka di Jambi, Sabtu (9/7/2022), pihak keluarga bahkan sempat dilarang membuka peti jenazah.

Untuk mengungkap kasus ini, Polri telah membentuk tim khusus

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Kompas.com, Tribunwow.com