Gridhot.ID - Kasus penembakan Brigadir J atau Brigadir Yoshua masih belum menemukan titik terang.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak terus mengungkapkan berbagai kejanggalan dari kasus tersebut.
Salah satunya yang membuat geger adalah penemuan kejanggalan dalam jasad Brigadri J.
Setelah melakukan autopsi ulang, ditemukan otak Brigadir J yang tak ada di kepala, luka tembak jarak dekat, hingga kaki yang tak lagi lurus.
Tak berhenti sampai di sini, Kamaruddin Simanjuntak pun membongkar kejanggalan lainnya yaitu terkait panggilan telepon yang dilakukan Brigadir J.
Dikutip Gridhot dari Tribun Jakarta, satu jam sebelum tewas ditembak, Brigadir J alias Brigadir Yosua sempat membuat panggilan kepada kekasihnya, Vera Simanjuntak.
Panggilan telepon dari Brigadir J sampai 23 kali yang tak sempat terangkat Vera Simanjuntak.
Dikatakan kuasa hukum, Kamaruddin Simanjuntak, hal itu merupakan suatu kejanggalan. Ditambah saat ini, ponsel Brigadir J keberadaannya misterius.
Kamaruddin Simanjuntak menjelaskan bahwa miscall dari HP Brigadir J ke HP Vera Simanjuntak muncul tidak beraturan.
"Miscallnya itu sekali muncul tapi tidak beraturan waktunya sebanyak 23 kali. Ini janggal, jadi waktu miscall tidak terdengar oleh kekasihnya," kata Kamaruddin kepada Wartakotalive.com, Senin (1/8/2022).
Disebut Kamaruddin, 23 miscall datang sekali waktu namun dengan catatan waktu tak beraturan.
Suara panggilan miscall itu tidak terdengar oleh Vera Simanjuntak sehingga tidak terangkat.
"Sehingga tidak diangkat, karena tidak ada berdering. Ini janggal sekali, 23 miscall sekali waktu tapi tak beraturan. Jadi miscall beruntun 23 kali, dengan waktu tidak beraturan," kata Kamaruddin.
Kamaruddin mengungkapkan ini adalah salah satu fakta kejanggalan dalam meninggalnya Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
Ia menjelaskan maksud atau arti miscall tidak beraturan karena catatan waktu miscall, melompat-lompat.
"Ada sekitar beberapa puluh kali miscall tidak beraturan dan tidak runut. Saya total ada 23 miscall ini datang ke HP Vera kekasih Brigadir J. Tetapi miscall ini tidak beraturan,"
"Contohnya misscall pukul 16.00, lalu 16.10, kemudian 16.20, sudah 16.20 balik lagi ke 16.05. Jadi misscall-nya itu tidak beraturan, sekali masuk breeettt banyak dan tidak beraturan," kata Kamaruddin.
Kamaruddin menduga, ponsel Brigadir J kala itu sudah dikuasai pihak ketiga.
Sampai saat ini pun, ponsel Brigadir J masih misterius keberadaannya.
"Nah, pertanyaannya ada apa. Berarti diduga HP Brigadir Yosua sudah dikuasi pihak ketiga, sampai detik ini,"
"Karena sampai sekarang tidak diketahui dimana HP itu. Yaitu 3 handphone dengan 4 nomor milik Brigadir J," ujar Kamaruddin lagi.
"Pertanyaannya lagi siapa yang menguasai handphone Brigadir J karena diduga tergeletak di meja di rumah dinas itu," kata Kamaruddin.
(*)