Gridhot.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua diketahui terus melakukan teror sepanjang tahun 2022 ini.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, tak hanya aparat yang berjaga, warga sekitar juga jadi korban atas kebrutalan mereka.
Yang baru-baru ini menggegerkan publik adalah pembantaian 11 warga Nduga dan pemenggalan kepala seorang pendulang emas.
Tak hanya bunuh orang-orang yang dianggap menjadi musuh, KKB Papua juga terus melakukan perekrutan generasi baru.
Menurut Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani di Jayapura, Senin (18/7/2022), jenazah tersebut ditemukan ketika aparat keamanan gabungan menyisir lokasi kejadian.
Faizal menduga jenazah yang ditemukan merupakan salah satu korban dari kejadian yang menewaskan 10 orang dan dua lainnya terluka.
"Ini korban dari kejadian yang sama pada Sabtu. Ini dilaporkan jam 11.30 WIT ketika anggota melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian," kata Faizal.Dikutip Gridhot dari Pos Kupang, mereka mulai menunjukkan sikap secara terang-terangan mendukung perjuangan merebut kemerdekaan Papua Barat.
Kuat dugaan Anak-anak tersebut telah didokrin oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua untuk tidak mengakui Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ).
Mereka bahkan sudah diajari mengangkat senjata untuk berperang.
Sikap mereka tidak mengakui NKRI diperlihatkan melalui nyanyian.
Anak laki-laki bertelanjang dada, duduk bersilah di tanah. Seorang anak laki-laki memainkan alat musik gambus.
Di dekat mereka berkibar bendera Bintang Kejora. Syair lagunya seperti ini :
Kami bukan Merah Putih 2x
Kami Bintang Kejora
Baru kau bilang Merah Putih
Pada akhir video berdurasi 45 detik itu, mereka meneriakkan yel-yel Papua Merdeka sebanyak tiga kali.
Video itu diunggah akun Twiter KEJORA Merdeka dan WestPapua, Minggu 31 Juli 2022.
"Tuhan dan leluhur tulang belulang orang Papua tau isi hati orang papua. Papua pasti merdeka tinggal tunggu waktunya sja," tulis akun KEJORA Merdeka.
WestPapua menulis jangan paksa orang Papua mejadi Melayu, mereka tetap Melanesia.
"Kami bukan merah putih
Kami bintang kejora
Jangan paksa kami jadi Melayu
Kami Melanesia," tulis WestPapua.
(*)