Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID -Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) kembali mendukung suksesnya kegiatan Latihan Bersama (Latma) bertajuk Super Garuda Shield 2022 yang akan dilaksanakan di Baturaja, Sumatera Selatan, 1-14 Agustus 2022. Super Garuda Shield 2022, merupakan sebuah ajang latihan bersama dengan skala yang cukup besar, tidak hanya Indonesia dan Amerika Serikat ambil bagian, melainkan 14 negara juga akan turut bergabung dalam kegiatan latma ini. Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan AntaraJambi, 1 Agustus 2022, Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel Tjahyo Nikho Indrawan di Palembang, Senin, mengatakan Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel berkomitmen dan mendukung penuh kesuksesan kegiatan latihan bersama militer ini.
"Pertamina mendukung kegiatan tersebut dengan menyalurkan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Avtur. Saat ini telah disalurkan sebesar 104 kl melalui DPPU SMB II dari rencana kebutuhan sebesar 520 kl," kata Nikho. Selain itu, Pertamina menyediakan fasilitas 3 refueler dengan masing-masing kapasitas 16 kl sebagai alat pengisian ke tanki dan refueler US Army. Sedangkan 1 Bridger dengan kapasitas 24 kl sebagai stock cadangan avtur. Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel siap untuk memenuhi kebutuhan avtur baik untuk TNI maupun US Army (Tentara Amerika Serikat) hingga selesai kegiatan Latma Super Garuda Shield 2022. Apabila masyarakat membutuhkan informasi mengenai seluruh layanan dan produk Pertamina masyarakat juga dapat menghubungi layanan konsumen 24 jam melalui Pertamina Call Center (PCC) 135. (Rel/I016)
TNI Angkatan Darat akan menggelar latihan bersama dengan Angkatan Darat Amerika Serikat dan 14 negara lainnya bersandi "Garuda Shield" pada Agustus 2022.
Untuk membicarakan "Garuda Shield", Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman bertemu dengan KSAD Amerika Serikat Jenderal James C McConville di Pentagon, Amerika Serikat.
Pengamat militer dan pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie, mengatakan "Garuda Shield" akan meningkatkan efektivitas kemampuan tempur prajurit.
"Di situ ada pengalaman dan evaluasi, hasilnya adalah sebuah pemahaman baru yang menjadi pelajaran penting. Efektivitas akan terbangun,” ujar Connie, dalam keterangannya, pada Jumat (15/7/2022).
Dia menjelaskan "Garuda Shield" sudah dimulai sejak era 2009 sebagai latihan bersama rutin Indonesia dan AS serta diikuti beberapa negara.
Pada 2009 misalnya, dilaksanakan di Bandung yang melibatkan Australia, Brunei, Canada, Jepang, China, Malaysia, Inggris, Jerman, dan Thailand.
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Tribunnews, 1 Agustus 2022, Connie menjelaskan bahwa latma ke-15 berlangsung di bawah kepemimpinan Jendral Andhika Perkasa sebagai KSAD, yang diklaim sebagai latihan bersama terbesar dan di gelar di 3 tempat berbeda Baturaja, Amborawang Kalimantan dekat zona IKN, dan di Makasilung Menado.
"Saat itu saya bersuara "cukup keras" karena menurut saya tersebarnya latihan di area tersebut apakah berlaku resoprokal kita bisa latihan di AS dan TNI dapatkah juga mendekati area Washington? Keunggulan latihan bersama ke-15 ini adalah airborne lintas negara yang belum terjadi sebelumnya,,” jelas Connie.
"Tahun ini latihan bersama disebut-sebut akan bersifat lebih besar dari 2021 dan dinamai sebagai Supra Garuda Shield dan akan dilaksanakan di Natuna,".
Menurut dia, KSAD Dudung perlu meningkatkan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan juga DPR Komisi 1 DPR RI.
Sebab, kata dia, patut diingat issue panas geopolitic LCS (ditambah Taiwan karena spill over perang Russia vs Ukraina) yang akan berpengaruh besar pada hubungan Indonesia dengan negara kawasan.
Dia menilai, dapat terbaca Indonesia seolah menjadi bagian dari AS dan aliansinya dengan memilih latihan bersama di Natuna.
"Sudah diperhitungkan kah oleh KSAD semua bentuk spill over geopolitik issue dan keseimbangan kawasan dari Latma terbesar di Natuna ini?," tanya Connie.
Namun demikian, menurut Connie, Komisi I DPR harus mendukung latihan prajurit TNI dan Amerika Serikat tersebut, kendati issue azas reciprocal, yaitu bahwa prajurit Indonesia juga bisa latihan bersama di sejumlah wilayah setara di negara sahabat itu, selain AS sendiri.
"Jika tidak ada azas reciprocal maka, secara politik luar negeri dan latma tidak terjadi kesetaraan,” paparnya.
Connie berharap Jenderal Dudung mengadakan latihan perang dengan beberapa negara strategis lainnya, negara yang berbeda doktrin tempurnya.
Negara yang maksud Connie adalah latihan bersama dengan PLA RRC, atau Russia.
(*)