300 Rudal Patriot Amerika Serikat Siap Dikirim ke UAE dan Saudi, Pentagon Bongkar Kerja Samanya Makin Mesra Gara-gara Ancaman Peperangan dari Negara Ini

Kamis, 04 Agustus 2022 | 14:42
AFCENT

Rudal Patriot

Gridhot.ID - Amerika Serikat (AS) dan Uni Emirat Arab memang sudah beberapa kali melakukan kerja sama.

Dikutip Gridhot dari Kontan, di tahun 2020 saja keduanya bersama Israel bekerja sama untuk mengembangkan sektor energi.

Ketiganya kala itu ingin mencari solusi untk sumber daya energi rakyat Palestina.

Kini di tahun 2022, AS dan UAE nampaknya kembali bergandengan tangan namun dalam hal yang lebih menegangkan.

Dikutip Gridhot dari Serambinews, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) telah menyetujui penjualan 300 rudal Patriot ke Arab Saudi dalam kesepakatan senilai 3,05 miliar dolar AS.

Selain itu, Washington juga menyetujui kesepakatan penjualan rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) senilai 2,25 miliar dolar AS ke Uni Emirat Arab (UEA).

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Pentagon, AS mengatakan, Riyadh meminta PATRIOT MIM-104E Guidance Enhanced Missile-Tactical Ballistic Missiles (GEM-T).

Penjualan juga akan mencakup alat-alat lain dan peralatan uji.

"Penjualan yang diusulkan ini akan mendukung tujuan kebijakan luar negeri dan tujuan keamanan nasional Amerika Serikat dengan meningkatkan keamanan negara mitra yang merupakan kekuatan untuk stabilitas politik dan kemajuan ekonomi di kawasan Teluk," kata pernyataan Pentagon, dilansir Alarabiya, Rabu (3/8/2022).

Baca Juga: Nama Bonge Kini Meroket hingga Banjir Job di TV, Siapa Sangka Ikon CFW Ini Pernah Jadi Korban Bully Temannya Sendiri hingga Buat Sang Ibu Sedih: Disiram Pasir Pas Salat Terawih

Pentagon menambahkan, penjualan ini akan meningkatkan kemampuan Arab Saudi untuk menghadapi ancaman saat ini dan masa depan dengan mengisi kembali persediaan rudal PATRIOT GEM-T yang semakin menipis.

Pernyataan ini mengutip serangan drone dan rudal balistik "Houthi lintas batas" di situs-situs sipil dan infrastruktur penting di Arab Saudi.

Menurut laporan yang diterbitkan oleh Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) yang berbasis di Washington, Houthi yang didukung Iran telah meningkatkan jumlah serangan terhadap sasaran sipil di Arab Saudi selama sembilan bulan pertama pada 2021.

Serangan ini cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020, Secara terpisah, Komando Pusat AS (CENTCOM) mengumumkan, bahwa mereka telah memulai perencanaan Latihan EAGLE RESOLVE 23 atau latihan pos komando berbasis skenario (CPX) yang terkait dengan latihan pelatihan lapangan (FTX) yang dijadwalkan pada Mei-Juni 2023 di Arab Saudi.

(MIDDLE EAST MONITOR)
(MIDDLE EAST MONITOR)

Foto Barisan tentara militer Arab Saudi

Ini akan menjadi iterasi ke-16 dari latihan tahunan, yang dirancang untuk mengembangkan dan mempekerjakan Satuan Tugas Gabungan Gabungan untuk menanggapi ancaman regional di Timur Tengah.

Pentagon juga mengatakan, UEA meminta untuk membeli peluru kendali THAAD, dua THAAD Launch Control Stations (LCS), dan dua THAAD Tactical Operations Stations (TOS).

Termasuk perbaikan dan pengembalian, integrasi sistem dan checkout, dan suku cadang dan perbaikan.

Pentagon mengatakan, penjualan ini akan mendukung kepentingan keamanan nasional AS dan meningkatkan keamanan mitra regional yang penting.

"Penjualan yang diusulkan akan meningkatkan kemampuan UEA untuk memenuhi ancaman rudal balistik saat ini dan masa depan di kawasan itu, dan mengurangi ketergantungan pada pasukan AS," ujar pernyataan Pentagon.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Serambinews.com, kontan