GridHot.ID - Keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J menerima permohonan maaf dari keluarga Bharada E.
Diketahui dari Tribunnews.com, permohonan maaf disampaikan oleh paman Bharada E dari Manado.
"Tadi pamannya sudah meminta maaf, Bharada E melalui pamannya yang ada di Manado meminta maaf atas kejadian ini," kata ayah Brigadir Yosua, Samuel Hutabarat, Rabu (10/8/2022).
Melalui tayangan televisi, keluarga Bharada E secara langsung meminta maaf kepada ayahanda Brigadir J terkait insiden penembakan di rumah dinas Ferdy Sambo.
Hal itu disampaikan langsung oleh Royke Pudihang selaku paman Bharada E kepada Samuel Hutabarat selaku ayahanda Brigadir J dalam program Kompas Petang, Rabu (10/8/2022).
Ini adalah pertama kalinya antara pihak Bharada E dan Brigadir J berkomunikasi secara langsung di televisi.
Kepada Samuel, Royke memohon keikhlasan keluarga Brigadir Yosua Hutabarat untuk memaafkan apa yang telah diperbuat Bharada Richard Eliezer.
Diketahui dari Tribunjakarta.com, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menuturkan, pemilik nama Richard Eliezer Pudihang Lumiu itu bertindak menembak Brigadir J atas perintah Ferdy Sambo.
"Pertama kali kami memohon ampun kepada tuhan dan memohon kepada keluarga Brigadir Yosuha di Jambi, kepada bapak Samuel dan ibu yang sedang sakit.
Kami mohon keikhlasan bapak untuk memaafkan Bharada Eliezer," kata Royke kepada Samuel.
Mendengar permohonan maaf itu, Samuel pun mengutip Alkitab surat Lukas untuk memaafkan apa yang telah diperbuat Bharada E.
"Kita selaku manusia apalagi kita sama-sama menganut agama nasrani.
Ada tertullis di Alkitab Lukas Pasal 23 ayat 34 tentang Yesus yang disalipkan.
Yesus berkata ya Bapak ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka berbuat.
Yesus mengampumi orang yang menyalip mereka.
Kita manusia biasa mewajibkan mengikuti Yesus, memaafkan sesama manusia, itu yang diajarkan agama kita," papar Samuel.
Kendati begitu, meski sudah ikhlas memaafkan Bharada E, Samuel menyebut secara hukum apa yang telah diperbuat Bharada E ini harus tetap diproses.
"Tapi dalam kasus anak kita, kita tinggal di negara hukum, hukum tetap berjalan," kata Samuel.
Royke pun sepakat dengan apa yang disampaikan Samuel.
Terpenting, bagi dia, pihak keluarga Brigadir J mau memaafkan Bharada E.
Royke mengatakan, sejatinya pihak keluarga juga begitu tertekan usai mengetahui bahwa Bharada E terlibat dalam pembunuhan Brigadir J.
Dia pun mengutarakan niatnya untuk menemui keluarga Brigadir J di Jambi.
"Mungkin kalau tuhan berkehendak, kami ingin ketemu dengan keluaarga bapak Samuel di Jambi," ujar Royke.
(*)