'Balik dalam Keadaan Kaku Tanpa Nyawa', Panglima KKB Papua Sebut 2 Pejabat Cari Masalah Baru, Egianus Kogoya Tebar Ancaman Bakal Habisi Bupati Nduga dan Danrem

Selasa, 16 Agustus 2022 | 15:42
Facebook - Media OPM - TPNPB Komando Daerah Pertahanan VIII Kemabu Intan Jaya

Ilustrasi KKB Papua

GridHot.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua tak henti-hentinya menebar teror.

Mengutip tribunkaltim.co, KKB Papua masih jadi momok menakutkan bagi masyarakat Papua, Indonesia.

Bagaimana tidak? KKB Papua tak ragu melukai, bahkan membunuh warga sipil.

Sasaran KKB Papua bukan lagi aparat TNI dan Polri, tapi warga sipil tak bersalah.

Belakangan ini, KKB Papua kembali menebar ancaman pada pejabat pemerintahan.

Dikutip dari Surya.co.id, KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya viral lagi, mereka kini sesumbar beri ancaman kepada Bupati Nduga, Namia Gwijangge.

Tak hanya itu, KKB Papua juga berani mengancam Danrem jebolan Kopassus, Brigjen TNI J.O Sembiring.

Ancaman KKB Papua tersebut disampaikan oleh Panglima TPNPB Kodap III Derakma Ndugama Egianus Kogoya dan Komandan Operasi Pemne Kogoya, kemudian diteruskan oleh Manajemen Markas Pusat TPNPB-OPM

Seperti dilansir dari Pos-Kupang.com dalam artikel 'KKB Papua Egianus Kogoya Ancam Danrem dan Bupati Nduga, Masuk Alguru Pulang Tanpa Nyawa'.

Manajemen Markas Pusat TPNPB-OPM menjelaskan, pihaknya telah menerima laporan dari Kodap III Derakma Ndugama pada tanggal 13 Agustus 2022.

Adapun isi laporannya bahwa Danrem 172/PWY dan Penjabat Bupati Nduga hendak menyeberangi sungai Kenyam masuk kampung Alguru untuk melaksanakan program pembangunan.

Baca Juga: 2 'Bos' ASN Pengkhianat Negara Akhirnya Terkuak, Setor Rp 200 Juta untuk Pasok Amunisi KKB Papua, Kini Masuk DPO, Pelaku Lain Ambil Duit dari Dana Desa

Alguru dijadikan kampung pemerintahan dan membujuk TPNPB-OPM.

Pernyataan Penjabat Bupati Nduga dan dan Danrem 172/PWY pada Kamis (11/8/2022).

"Mendengar hal ini kami pimpinan militer TPNPB merasa lucu dan aneh karena selama 5 tahun perang TPNBP tidak pernah ketemu orang seperti mereka berdua," demikian pernyataan Egianus Kogoya.

"Kemungkinan bapak Penjabat Bupati dan Danrem dalam kelainan otak atau mereka tidak waras, oleh karena itu pihak keluarga segera bawa mereka periksa di rumah sakit jiwa.

Sebenarnya mereka berbicara pakai logika normal atau dalam keadaan kesurupan."

TPNPB-OPM Kodap III Derakma Ndugama menegaskan bahwa Alguru adalah markasnya.

"Sampai saat ini kami ada di sini dan selalu bersama arwah pahlawan leluhur tulang putih yang mendahului kami demi revolusi, yaitu Daniel Kogeya dan beberapa pasukannya di markas Alguru," tandas Egianus Kogoya.

"Namun bapak Penjabat Bupati dan Danrem 172/PWY mau buka Kampung Alguru sebagai kampung imigran dengan paksa, adalah mencari masalah baru."

Kodap III Derakma Ndugama menduga Penjabat Bupati nduga dan Danrem 172/PWY sengaja buat program di kampung Alguru yang merupakan daerah Merah supaya pemerintah pusat menambah alokasi dana dalam jumlah besar.

"Barang siapa yang merancang dan ingin merebut markas Kodap III, sebelum menuju ke Markas Alguru ingat dua kali lipat terlebih dahulu.

Dan juga sebelum anda dan anak buahmu akan balik dari Alguru dalam keadaan kaku tanpa nyawa," ancam Egianus Kogoya.

Baca Juga: TNI Polri Laksanakan Patroli Malam, KKB Papua di Kabupaten Deiya Bakal Tak Berkutik 24 Jam Penuh Penjagaan, Petugas Peringatkan Hal Ini

Menurut TPNPB-OPM Kodap III Derakma Ndugama, kampung Alguru bukan baru dibuat. Jika mau mengambil Kampung Alguru atas nama negara dari keluhur kami Keli Kwalik, Daniel Yudas Kogeya, Elmis Silas Kogeya dan Daud Yiginap Lokbere sudah wariskan bahwa dari Momugu sampai pintu masuk Danau Habema wilayah sebelah tidak boleh dikorek atas nama NKRI. Kalau Kali Kenyam sebelah silahkan pemerintah membangun.

"Bapak Bupati mau masuk dan merebut markas kami, silahkan masuk karena Anda membuka isolasi pembangunan di wilayah ini, tidak akan mempengaruhi perjuangan TPNPB-OPM yang sudah diketahui dunia. Apabila orang-orang kami suku Nduga yang mengurus pembangunan tetap musuh utama, dan kami akan sapu bersih dari tanah Ndugama."

"Silahkan bawa masuk ke markas Alguru, kami sedang menunggu kedatangan anda dan kami siap menerima anda kapan saja," ujar Egianus Kogoya.

Pengkhianat Negara Pendukung KKB Papua Bertambah

Sementara itu, Daftar pengkhianat negara yang mendukung gerakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua Bertambah.

Kalau sebelumnya ada aparatur sipil negara (ASN) yang didufa membantu menyelundupkan senjata dan amunisi untuk KKB Papua, kali ini ada sekretaris dan kepala kampung yang diduga sebagai pengkhianat negara.

Sekretaris dan Kepala Kampung pendukung KKB Papua ini berasal dari Kabupaten Nduga, Papua.

Keduanya diduga telah memberi uang untuk oknum ASN Nduga berinisial AN untuk membeli senjata dan amunisi bagi KKB Papua.

Sekretaris dan Kepala Kampung ini telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polda Papua.

"Yang pertama inisialnya A, dia merupakan seorang Sekertaris Desa sedangkan yang satu lagi inisial GK merupakan Kepala Kampung," ujar Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani di Jayapura, Jumat (12/8/2022).

Untuk A dan GK, Faizal menyebut mereka memberikan uang kepada AN dalam jumlah yang sama.

Baca Juga: Lanjutkan Perjuangan Mayjen Teguh Muji Angkasa, Ini Dia Profil Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa, Perwira Tinggi yang Siap Sikat Habis KKB Papua

"Masing-masing kasih Rp 100 juta ke AN," kata dia.

Sebelum A dan GK masuk DPO, Polda Papua telah menangkap Kepala Kampung Wusi Terius Labi yang diduga memberikan uang kepada AN senilai Rp 150 juta.

Menurut Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani, TL ditangkap Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Rabu (4/8/2022).

"Kami sudah menahan Kepala Kampung Wusi (berinisial) TL karena dia diduga sebagai donatur," ujar Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani di Jayapura, Senin (8/8/2022).

Terungkapnya peran TL bermula dari penangkapan seorang oknum ASN Kabupaten Nduga berinisial AN yang membawa 615 amunisi dan sebuah senjata api rakitan di Yalimo, pada 30 Juni 2022.

Setelah memeriksa TL, diketahui uang yang diberikan kepada AN berasal dari dana desa.

"Dia memberi Rp 150 juta secara sukarela, itu dari dana desa," kata Faizal.

Faizal mengatakan, TL telah diterbangkan ke Polres Yalimo untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

TL juga telah ditetapkan sebagai tersangka.

Diberitakan sebelumnya, personel Polres Yalimo menangkap seorang oknum ASN Kabupaten Nduga berinisial AN, di Distrik Elelim, karena membawa 615 butir amunisi, Rabu (29/6/2022).

Penangkapan AN bermula dari pantauan aparat yang melihat gerak-gerik AN yang mencurigakan saat sedang mengendarai kendaraan roda dua.

Baca Juga: Niat Hati Ambil Jatah Makanan dari Mata-mata, Anggota KKB Papua Ini Malah Terjebak di Perangkap Aparat, Langsung Tewas di Tempat Usai Lakukan Aksi Tak Terduga Ini

Setelah dicegat dan digeledah, ditemukan sejumlah barang bukti yaitu senjata rakitan AFN dan sejumlah amunisi 615 butir.

Kemudian pada 2 Juli 2022, polisi menangkap T di Jayapura yang diduga menjual 160 butir amunisi kepada AN.

Setelah itu, Pomdam XVII/Cenderawasih mengamankan Kopda BI dan Koptu TJR karena diduga terlibat kasus tersebut.(*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber Pos-Kupang.com, Tribunkaltim.co