Vladimir Putin dan Joe Biden Kompak Ucapkan Selamat Hari Kemerdekaan, Indonesia Disebut Berada di Puncak Kepemimpinan Global, Begini Kata Jokowi

Kamis, 18 Agustus 2022 | 12:42
https://kemlu.go.id/

Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Rusia Vladimir Putin

GridHot.ID - Presiden Rusia Vladimir Putin mengirimkan telegram berisi ucapan selamat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 pada Rabu (17/8/2022).

Dilansir dari Tribunnews.com, Vladimir Putin juga menegaskan Indonesia adalah negara sahabat dalam telegramnya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Vladimir Putin menggarisbawahi bahwa Rusia dan Indonesia adalah dua negara sahabat yang menjalankan hubungan konstruktif."

"Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Moskow beberapa waktu yang lalu sepenuhnya membenarkan hal ini," demikian dikutip Tribunnews.com dari Twitter Kedubes Rusia @RusEmbJakarta.

Vladimir Putin mengharapkan kepada Presiden Jokowi kesehatan baik dan kesuksesan, serta kepada semua Warga Negara Indonesia kebahagiaan dan kemakmuran.

Selain Vladimir Putin, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden juga menyampaikan ucapan selamat Hari Kemerdekaan Indonesia pada Rabu (17/8/2022).

Ucapan itu disampaikan Joe Biden melalui surat yang tertera di laman resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Jakarta.

"Atas nama Amerika Serikat dan rakyat Amerika, saya mengucapkan selamat kepada Anda dan rakyat Indonesia saat Anda merayakan kemerdekaan bangsa Anda pada 17 Agustus," tulis Biden.

Indonesia berada di 'Puncak' Kepemimpinan Global

Indonesia berada di "puncak” kepemimpinan global, kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato kenegaraan tahunannya pada hari Selasa (16/8/2022, saat ia memuji pertumbuhan negara di tengah upaya untuk menjembatani perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

Dilansir dari Arab News, Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke Kyiv dan Moskow pada akhir Juni 2022 untuk bertemu rekan-rekannya dari Ukraina dan Rusia, Volodymyr Zelensky dan Vladimir Putin, dalam upaya diplomatik guna membantu meringankan dampak perang yang sedang berlangsung terhadap komunitas internasional.

Baca Juga: Inilah Foto Masa Muda 7 Presiden Indonesia, Mulai dari Soekarno hingga Jokowi, Sangat Menawan dan Bikin Pangling

Invasi Rusia ke Ukraina, salah satu lumbung pangan dunia, telah memberikan gelombang kejut ke rantai pasokan globalserta memicu krisis energi menyusul sanksi internasional yang dijatuhkan pada Moskow—produsen minyak dan gas utama—yang juga menyebabkan meningkatnya inflasi di banyak negara.

Diketahui, Jokowi menjadi pemimpin Asia pertama yang bertemu dengan Zelensky dan Putin sejak awal invasi pada akhir Februari.

"Indonesia diterima oleh Rusia dan Ukraina sebagai jembatan perdamaian. Diterima oleh negara-negara besar, bahkan ketika geopolitik (situasi) memanas," kata Jokowi di parlemen, sehari menjelang perayaan 77 tahun kemerdekaan negara itu.

Kunjungan itu dilakukan ketika negara Asia Tenggara itu—yang telah menolak untuk menjatuhkan sanksi terhadap Moskow—memimpin ekonomi terbesar Kelompok 20 tahun ini dan akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak kelompok itu pada November.

Jokowi adalah salah satu dari enam pemimpin dunia yang terpilih sebagai “juara” dari Kelompok Tanggap Krisis Global PBB.

Tahun depan, Indonesia akan menjadi ketua bergilir Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.

"Pada tahun 2022, kami memegang kursi kepresidenan G20, sebuah forum internasional yang terdiri dari ekonomi terbesar di dunia. Tahun depan, kami akan menjabat sebagai ketua ASEAN," kata Jokowi.

"Ini menunjukkan bahwa kita berada di puncak kepemimpinan global," lanjutnya,

Presiden menambahkan, kepercayaan masyarakat internasional terhadap Indonesia telah 'meningkat taja', yang pada gilirannya memberikan peluang besar bagi negara untuk membangun kemitraan global.

Dengan populasi 280 juta, Indonesia adalah salah satu ekonomi terbesar di dunia, mencatat pertumbuhan tahunan yang konsisten sekitar 6 persen.

Klaim kepemimpinan globalnya, bagaimanapun, dilihat terutama ditujukan untuk orang Indonesia sendiri.

Baca Juga: Biasa Tampil Kalem, Iriana Jokowi Asyik Berjoget Ria Dengar Lagu Koplo yang Dinyanyikan Farel Prayoga di Perayaan HUT RI ke-77, Tengok Aksinya

"Klaim itu untuk (a) audiens domestik," Muhammad Waffaa Kharisma, peneliti di Pusat Studi Strategis dan Internasional yang berbasis di Jakarta, mengatakan kepada Arab News.

Dia menambahkan bahwa meskipun Indonesia "selalu melihat dirinya sebagai negara besar, mampu meninju di atas beratnya dan (untuk) berada di antara negara-negara besar," dan bahwa perannya di G20 dan di ASEAN tahun depan "sangat berharga," negara masih "harus membuat perbedaan untuk membawa nilai dan mendapatkan label sebagai pemimpin dunia."

"Apakah perjalanan (ke Kyiv dan Moskow) membuat perbedaan sedikit bisa diperdebatkan dalam konteks global," kata Kharisma.

Bagi Teuku Rezasyah, pakar hubungan internasional dari Universitas Padjajaran di Jawa Barat, klaim kepemimpinan global tidak serta merta "berarti kemampuan untuk melakukannya."

Dengan tradisi netralitas dan non-bloknya, "untuk dunia yang berkonflik, Indonesia bisa menjadi sumber inspirasi," ujarnya.

"Kami selalu siap untuk terlibat dalam upaya mencapai perdamaian global," tandasnya.

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Tribunnews.com, Arab News