Eks Panglima KKB Papua Lambert Pekikir Pernah Berkuasa Selama 20 Tahun, Tampak Datangi HUT NKRI Bersama Komandan Korem, Ini Pesannya untuk 'Mereka' yang di Hutan

Kamis, 18 Agustus 2022 | 16:42
Antara News

Mantan pemimpin Organisasi Papua Merdeka (OPM) Lambert Pekikir, Rabu menghadiri upacara Hari Ulang Tahun Ke-77 Republik Indonesia di Arso, Kabupaten Keerom, Papua.

GridHot.ID - Ekspemimpin Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau yang juga dikenal sebagai KKB Papua, Lambert Pekikir, menghadiri upacara Kemerdekaan Republik Indonesia ke -77 di Arso, Kabupaten Keerom, Papua.

Dilansir dari Antara News, kedatangan Lambert Pekikir didampingi Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI J.O Sembiring.

Brigje TNI J.O Sembiring mengatakan, kehadiran Lambert Pekikir di HUT RI sebagai tanda bahwa eks panglima KKB Papua itu benar-benar ingin kembali ke pangkuan ibu pertiwi.

"Kami mengapresiasi komitmen Lambert Pekikir yang ingin bersama-sama membangun Keerom agar lebih maju dan sejahtera dan menolak kekerasan, jika ada permasalahan mari dilakukan dengan dialog,” kata Brigjen TNI J.O Sembiring.

JO Sembiring berharap, situasi keamanan yang kondusif dapat terus terjaga sehingga Kabupaten Keerom yang aman dan damai terwujud.

"Masyarakat juga ingin daerah ini maju dan sejahtera seperti daerah lainnya di Indonesia sehingga kita harus menjaga tetap aman sehingga pembangunan terus berjalan," katanya.

Dilansir dari Surya.co.id, Lambert Pekikir tampak mengucapkan selamat HUT kemerdekaan RI.

Selai itu, Lambert Pekikir juga mengimbau anggota KKB yang masih berada di hutan untuk menghentikan kekerasan.

"Dirgahayu Republik Indonesia. Imbauan saya kepada mereka yang masih ada di hutan untuk hentikan kekerasan di Tanah Papua, tetapi marilah kita membuka ruang dan budayakan dialog damai dalam penyelesaian konflik di tanah Papua secara menyeluruh," ujarnya.

Bagi yang penasaran, berikut fakta-fakta tentang Lambert Pekikir.

1. Berkuasa 20 tahun

Baca Juga: Bapaknya Sosok Bergelimang Harta, Anak Hotman Paris Hutapea Mengaku Pernah Depresi Karena Merasa Belum Berkecukupan: Temanku Kaya, Saya Enggak

Dikutip dari Tribun Papua, Lambert Pakikir sempat berkuasa di hutan Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, selama 20 tahun.

Selama menjadi OPM, dia diangkat oleh Jacob Prai sebagai Koordinator Umum (TPNPB-OPM) untuk memimpin markas Victoria.

"Sepanjang menjadi pimpinan OPM, saya telah melihat perjuangan Papua Merdeka yang dilakukan telah banyak menelan banyak korban baik itu pihak sipil, aparat TNI-Polri hingga anggota OPM sendiri," kata Lambert Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, Selasa (16/8/2022) malam.

2. Sadar perjuangan tidak murni

Menurut Lambert Pakikir, perjuangan Papua Merdeka bukanlah sebuah perjuangan yang murni sebab sudah banyak memakan korban.

Lambert mengaku sempat dipanggil oleh Farid Husein yang merupakan salah satu utusan dari Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, yang memintanya untuk mencari solusi terbaik demi penyelesaian konflik di tanah Papua lewat sebuah proses demokrasi yang disebut dialog Papua-Jakarta.

"Saat itu saya langsung berbeda pendapat dengan teman-teman pejuang lain yang menyatakan bahwa tidak ada solusi dialog kecuali Papua lepas dari Indonesia, maka itu di tahun 2013, saya membangun komunikasi khusus dengan Badan Intelijen Negara dengan harapan akan ada sebuah proses perdamaian dengan dalam bentuk dialog untuk penyelesaian konflik Papua," jelas Lambert.

Hal itu terjawab pada tahun 2014, Lambert diundang oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk melakukan komunikasi melalui video call.

"Saat itu saya langsung berkomunikasi dengan bapak SBY lewat video call dengan kesepakatan bersama bahwa saya harus berangkat ke Jakarta untuk menyampaikan aspirasi ini kepada pemerintah Republik Indonesia,” katanya.

3. Kembali ke NKRI

Pada 2014, Lambert membuat keputusan untuk tinggalkan markas Victoria dan pergi ke Ibukota Kabupaten Keerom, Provinsi Papua guna mempersiapkan diri untuk berangkat ke Jakarta.

Baca Juga: Cuan Rp 200 Juta di Rekening Brigadir J Diduga Dikuasai Ferdy Sambo, PPATK Gercep Lakukan Ini Demi Buktikan Adanya Transaksi Setelah Ajudan Eks Kadiv Propam Polri Tewas

Saat itu, Jendral J,O Sembiring yang memfasilitasi serta mengawal Lambert.

"Selama di Jakarta, saya mendapatkan jaminan oleh negara dan aparat untuk tetap tinggal di Republik Indonesia, membangun indonesia bersama dan bersama-sama untuk menyelesaikan konflik di Papua sebab persoalan konflik di Papua bukanlah hal yang gampang, diperlukan proses yang panjang karena keunikan dari bangsa Papua sangat sulit untuk dipersatukan," ujarnya.

3. Semangat Keerom damai

Dengan keputusan saat itu, maka saat ini, Lambert telah berada ditengah-tengah masyarakat dan ingin bersama membangun Kabupaten Keerom dan manusia Papua secara utuh di bawah bingkai NKRI dan menghindari segala hal yang menentang negara dan merugikan rakyat.

"Saat ini saya juga bekerjasama dengan pihak gereja, serta lembaga-lembaga HAM untuk menciptakan perdamaian untuk menuju Keerom yang damai. Maka dengan semangat Keerom damai dan dengan semangat HUT Ke-77 Republik Indonesia," jelasnya. (*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Surya.co.id, ANTARA News