GridHot.ID - Permasalahan antara Pesulap Merah dengan Gus Samsudin terus berlanjut dan semakin melebar.
Gus Samsudin tampaknya tak bisa banyak berkata-kata, usai trik dan rahasia di balik pengobatannya di bongkar habis-habisan oleh Pesulap Merah.
Kini seperti dilansir dari Tribunmedan.com, Gus Samsudin pun tampaknya kian terpojokkan, pasalnya beberapa orang terdekatnya mulai angkat bicara mengenai trik yang ia pakai selama ini.
Ya, perseteruan antara Gus Samsudin dan Pesulap Merah masih belum juga menemui titik terang.
Setelah Pesulap Merah membongkar trik pengobatan Gus Samsudin, permasalahan keduanya kian memanas.
Tapi, di tengah konflik tersebut mendadak muncul teman lama pemilik Padepokan Nur Dzat Sejati tersebut membongkar masa lalu Gus Samsudin yang pernah jadi pengepul rongsokan.
Melansir Tribun Wow, diketahui bahwa saat ini Gus Samsudin terus berupa memenjarakan Pesulap Merah.
Pria berambut gondrong itu tak terima dan melaporkan Marcel Radhival ke Polda Jawa Timur atas tudingan pencemaran nama baik dan ujaran kebencian melalui media sosial.
"Soal itu penipuan atau bukan, kita siap buktikan di pengadilan nanti.
Yang pasti konten terlapor menggiring opini publik," kata Teguh Puji Wahono selaku kuasa hukum Gus Samsudin, dikutip dari Kompas.com.
Tak hanya itu saja, Gus Samsudin juga meminta ganti rugi terhadap rivalnya itu senilai Rp 100 M.
"Penasihat hukum saya menuntut beliau (Pesulap Merah) 100 miliar," kata Gus Samsudin dalam kanal YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo.
Terbaru, muncul rekan lama bernama Naja yang membongkar masa lalu Gus Samsudin.
Ternyata sang ahli spiritual dulu pernah berjualan rongsokan.
Mengutip Gridpop.id dari Tribun Seleb, Naja membongkar fakta tersebut di hadapan dr. Richard Lee.
Naja menerangkan, Gus Samsudin dulu adalah rekan seprofesinya yakni sebagai pengepul rongsokan.
"Kerjanya ya di bidang rongsokan itu yang saya tahu," kata Naja, dikutip dari YouTube dr. Richard Lee, MARS, Selasa (16/8/2022).
Terkait ilmu keagamaan, Naja berujar rekan lamanya itu kurang menguasai.
"Kalo soal ilmu keagamaan, nuwun sewu (minta maaf) dia kurang lah," lanjutnya.
Ia pun menjelaskan bahwa pekerjaan lawas sebagai pengepul rongsokan dilakukan masing-masing dan di lokasi yang berbeda.
"Dia ketika saya mengenal itu sudah ngepul rongsok juga.
Masing-masing, saya kan di Tulungagung, dia di Blitar," jelasnya.
Berdasarkan pengakuan Naja, ia telah mengenal Gus Samsudin sejak 2013.
Perkenalan itu terjadi lantaran Naja membeli seng bekas dari Gus Samsudin.
"Pertama kenal itu saya beli seng yang buat atap, beli seng bekas dari dia (Gus Samsudin)," ujar Naja.
(*)