Find Us On Social Media :

Tengah Malam dapat Pesan Whatsapp dari Kapolri, Mahfud MD Sebut Komplotan Ferdy Sambo Rela Datang dari Daerah ke Jakarta Hanya Demi Menghalangi dan Menutupi Kasus Kematian Brigadir J

Mahfud MD angkat bicara mengenai kasus yang menjerat Ferdy Sambo

Gridhot.ID - Kasus kematian Brigadir J kini menjadi pelik karena keterlibatan orang-orang Ferdy Sambo dari satuan polisi di berbagai tempat.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, total tim khusus telah mengamankan 35 polisi yang ikut andil dalam skenario dugaan pembunuhan berencana Brigadir J yang dilakukan Ferdy Sambo.

Presiden Jokowi pun sudah berkali-kali mengamanatkan ke Kapolri untuk segera menuntaskan kasus tersebut dan mengungkap semuanya secara transparan.

Saat ini total ada 35 polisi terbukti melakukan pelanggaran etik terkait kasus pembunuhan Nofriansyah Hutabarat alias Brigadir J yang diotaki oleh mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Dikutip Gridhot dari Tribun WOW, dari 35 polisi tersebut, nantinya akan dibagi menjadi tiga kelompok yakni, mereka yang melakukan pembunuhan berencana, mereka yang menghalang-halangi pengusutan kasus (obstruction of justice), dan mereka yang berfungsi sebagai petugas teknis.

Dikutip TribunWow dari Tribunnews, Menko Polhukam menjelaskan, mendapat informasi bahwa komplotan Irjen Sambo rela datang dari daerah ke Jakarta demi membantu menutupi kasus Brigadir J.

"Yang saya dengar memang di Polri itu terjadi tarik-menarik yah. Bahkan grupnya Sambo itu konon dari daerah-daerah meskipun enggak ada tugas di Jakarta datang ngawal ke situ menghalang, upaya menghilangkan jejak itu dan menghalang-halangi penyidikan," kata Mahfud dikutip dari YouTube Akbar Faizal Uncensored, Kamis (18/8/2022). TribunWow.com telah mendapat izin untuk mengutipnya.

Mahfud menjelaskan, bahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo semapt dipanggil oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) terkait kasus Brigadir J.

"Terus presiden memanggil Kapolri diberi tahu supaya selesaikan. Sesudah Kapolri berikutnya saya, terpisah. Saya dengan Pak Pramono Anung," ujar Mahfud.

Baca Juga: Brigadir J Bukan Pasrah Ditembak Mati, Ajudan Ferdy Sambo Disebut Menyerah di Depan Suami Putri Candrawathi dan Lakukan Ini Sebelum Dieksekusi

Mahfud bercerita, ketika menemui Jokowi, dirinya diminta agar kasus segera diumumkan jangan ditunda-tunda.

"Ada petunjuk Pak? 'Iya. Itu soal Kapolri itu kenapa lama-lama gitu. Sampaikan ke Kapolri bahwa saya percaya kepada Kapolri bisa menyelesaikan ini masalah sederhana kok tapi jangan lama-lama segera diumumkan, gitu kan," ungkap Mahfud menirukan ucapan Jokowi.