Gridhot.ID - Roy Kiyoshi yang dikenal memiliki kemampuan indigo menderita penyakit cukup serius.
Roy Kiyoshi didiagnosis mengidap pembengkakan jantung sejak beberapa bulan lalu.
Bahkan Roy Kiyoshi divonis dokter sisa hidupnya tinggal dua tahun lagi.
Kendati demikian, Roy tak ingin berputus asa dan tetap mencari pengobatan tanpa henti.
"Dua dokter mendiagnosa jelek, terus aku cari dokter yang ke-3. Dokter yang pertama bilang gini 'ini harus segera dioperasi, kalau nggak kamu meninggal loh' gitu katanya."
"Terus dokter yang kedua aku divonis sisa hidupku tinggal dua tahun lagi," jelas Roy di kanal YouTube KH Infotainment, Senin (15/8/2022).
Sayangnya, Roy tidak membeberkan vonis dokter yang ketiga.
Roy mengatakan bahwa jantungnya saat ini hanya berfungsi sebesar 15 persen saja.
Hal itu membuatnya harus minum obat seumur hidup.
"Jantungku divonis tinggal 15 persen yang berfungsi, harus minum obat seumur hidup."
"Kalau dari medis ada obat-obatan, tapi kalau aku juga minus jus-jusan, obat China, terus ramuan-ramuan gitu," ujarnya.
Roy mengaku tak ingin bersedih saat mengetahui divonis sakit pembengkakan jantung.
Hingga kini, Roy masih mengonsumi obat.
"Syok banget, itu kan kata dokter ya, divonis begini begitu. Tapi aku percaya Tuhan tuh Maha Kuasa yang lebih tau punya umur," terang Roy di YouTube Intens Investigasi, Kamis (11/8/2022).
"Kalau aku divonis dua dokter kayak gitu kan aku nggak boleh putus asa. Cari pengobatan terus aja," imbuhnya.
Tak hanya rutin minum obat, Roy juga rutin kontrol 2 bulan sekali dan minum obat tradisional China.
"Dua bulan sekali kontrol," tutur ibunda Roy, Meilany Chandrawati.
"(Treatment) obat tradisional Chinese," sahut Roy.
"Chinese doang, yang lain-lain nggak, karena nanti kacau, dokternya bingung."
"Udah dikasih obat ini kok nggak karu-karuan, jadi kita khusus dokter itu aja," sambung Meilany.
Kini, kondisi kesehatan Roy pun sudah membaik dan mengalami banyak perubahan.
"Dari awal sampai sekarang berobat udah bagus perubahannya," ucap Meilany.
Meski divonis umur tak bertahan lama lagi, tetapi Roy berusaha dengan rutin minum obat.
"Vonis dokter itu kan bilangnya segitu, tapi kalau kamu jaga, minum obat seumur hidup, insya Allah panjang (umur)."
"Jadi nggak sampai 2 tahun doang, dokter bilang gini 'Kalau nggak jaga makan, nggak minum obat, bahaya, jangka waktunya cuma segitu'," ucapnya.
Namun, Roy tak perlu khawatir jika ia bisa menjaga kesehatan tubuhnya.
"Tapi kalau minum air banyak, makannya teratur, sehat, minum obat seumur hidup, itu jadinya nggak segitu, berubah," bebernya.
Layaknya penyakit lain yang harus menjaga kondisi tubuh.
"Semua penyakit juga harus gitu sih, kayak misalkan stroke ya kita harus jaga makan."
"Kalau nggak, makin parah, makin lumpuh," ujar Meilany.
"Kayak orang darah tinggi tetep minum obat," tutur Roy.
Sebelumnya, Roy mudah lelah dan merasa sesak napas.
Namun, kini kondisinya lebih baik dan bisa lebih beraktivitas.
"Kalau kemarin kan sesak napas, bentar aja udah capek. Tapi kalau sekarang masih bisa jalan ke mall, lebih banyak progres lah," ungkapnya.
Roy menilai bahwa ini semua berkat kekuatan obat dari dokter dan obat China yang dikonsumsinya.
"Tapi aku nggak bilang obat China itu bagus, nggak juga. Obat dokter sama obat China mungkin digabung jadi bagus," jelasnya.
"Untuk vitamin jantung aja, intinya dokter nggak sarankan untuk bypass, ring, atau apapun."
"Masih okelah, masih aman, nggak ada bypass, pasang ring, nggak perlu," sambung Meilany.
(*)