Tinggal Menghitung Hari KTT G20 Bakal Digelar di Bali, Rencana Kedatangan 2 Sosok Kontroversi Bikin NKRI Disoroti, Media Asing: Indonesia Menghadapi Tekanan

Minggu, 21 Agustus 2022 | 11:25
Tribunnews.com

Presiden Joko Widodo.

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID -Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengkonfirmasi bahwa mereka akan menghadiri KTT G20 di pulau resor Bali November ini, menurut Presiden Joko Widodo.

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Sosok.ID, 20 Agustus 2022, KTT November akan menandai pertama kalinya Vladimir Putin, Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan bertemu secara langsung sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari lalu.

“Xi Jinping akan datang. Presiden Putin juga mengatakan kepada saya bahwa dia akan datang,” kata Joko Widodo kepada Bloomberg News dalam sebuah wawancara, mengkonfirmasi kehadiran mereka untuk pertama kalinya.

Kedatangan Putin memicu sanksi dari negara-negara Barat serta anggota G20 Jepang dan Korea Selatan.

China telah menghindari mengutuk serangan Rusia kepada Ukraina itu.

Seorang penasihat lama presiden Indonesia juga mengkonfirmasi bahwa Putin dan Xi akan menghadiri KTT tersebut.

“Jokowi mengatakan kepada saya bahwa Xi dan Putin keduanya berencana untuk hadir di Bali,” Andi Widjajanto, yang mengepalai Lembaga Ketahanan Nasional, mengatakan kepada kantor berita Reuters, dilansir dari Al Jazeera, Minggu (20/8/2022).

Kremlin mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Putin dan Jokowi telah membahas persiapan KTT G20 dalam panggilan telepon pada hari Kamis (18/8/2022) tanpa mengonfirmasi bahwa pemimpin Rusia akan hadir.

Pejabat lain yang mengetahui situasi tersebut mengatakan kepada Bloomberg bahwa Putin berencana untuk menghadiri pertemuan tersebut secara langsung.

Baca Juga: Terapkan 12 Solusi Jitu Ini Jika Ingin Menghemat Gas Elpiji di Tengah Kelangkaan, Dijamin Bikin Irit Uang Belanja

Kementerian luar negeri China tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Perjalanan ke Bali akan menjadi signifikan mengingat itu akan menjadi pertama kalinya Xi Jinping berada di luar China sejak awal pandemi pada awal 2020.

China diketahui telah mempertahankan kebijakan ketat nol-COVID yang hampir menutup perbatasannya, dan Xi sedang bersiap untuk mengamankan masa jabatan ketiga yang belum pernah terjadi sebelumnya sebagai presiden selama kongres Partai Komunis yang berkuasa, yang diperkirakan akan berlangsung pada akhir Oktober atau awal November.

Pejabat China juga diperkirakan membuat rencana pertemuan di Asia Tenggara antara Xi dan Presiden AS Joe Biden, yang juga akan berada di Bali, menurut Wall Street Journal, di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara.

Bulan ini ketegangan antara China dan AS makin meningkat. China mengadakan latihan militer skala besar di sekitar Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri.

China bahkan memutuskan kerja sama dengan AS mengenai masalah-masalah termasuk iklim setelah Ketua DPR Nancy Pelosi mengunjungi pulau itu, yang diklaim Beijing sebagai miliknya.

Sebagai ketua G20 tahun ini, Indonesia menghadapi tekanan dari negara-negara Barat untuk menarik undangannya ke Putin karena invasi ke Ukraina, yang ia sebut sebagai “operasi militer khusus”.

Indonesia juga telah mengundang pemimpin Ukraina Volodymyr Zelenskyy ke KTT Bali.Presiden Joko Widodo telah berusaha memposisikan dirinya sebagai mediator.

Pada akhir Juni lalu, Jokowi melakukan perjalanan pertama ke Moskow dan kemudian ke Kyiv untuk bertemu kedua presiden dan mendesak diakhirinya perang.

Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN Bank Syariah Indonesia (BSI), Lulusan SMA/SMK Bisa Mendaftar, Simak Persyaratan Lengkap Berikut

Pekan ini, dia mengatakan kedua negara telah menerima Indonesia sebagai “jembatan perdamaian”.

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 28 Juli 2022, seperti diketahui sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja bertemu dengan Presiden China Xi Jinping dalam pertemuan bilateral di Villa 14, Diaoyutai State Guesthouse, Beijing, China, Selasa (26/7/2022).

Setibanya di Beijing, Presiden Xi Jinping langsung menyambut Presiden Jokowi dan mengajak untuk berfoto bersama sebelum menuju ke ruang pertemuan.

Pertemuan kedua pemimpin negara ini merupakan bentuk kemitraan strategis di antara Indonesia dan China.

Selain Presiden Jokowi, pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, juga Menteri BUMN Erick Thohir.

Lantas apa yang dibahas Jokowi saat bertemu Presiden Xi Jinping?

Kerja sama ekonomi

Diberitakan oleh Antara (27/8/2022), pertemuan Jokowi dengan Presiden Xi itu membahas soal komitmen kedua negara untuk memperkuat kerja sama terutama di bidang ekonomi.

Tak hanya saling menguntungkan kedua negara, kerja sama ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi kawasan dan dunia.

"RRT adalah mitra strategis komprehensif Indonesia. Kita harus mengisi kemitraan tersebut dengan kerja sama yang menguntungkan untuk negara kita, dan sekaligus untuk kawasan dan dunia," tutur Jokowi.

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak Berduka Kehilangan Ayah Tercinta, Begini Kronologi Kecelakaan yang Sebabkan Mertua Arumi Bachsin Meninggal Dunia

Membahas isu kawasan dan dunia

Selain membahas tentang kerja sama ekonomi, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa pertemuan tersebut juga membahas soal berbagai isu, seperti isu kawasan dan dunia.

"Sebagai negara ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki tempat yang penting bagi RRT dan kawasan," tuturnya, dikutip dari laman setneg (28/7/2022).

"Apalagi saat ini Indonesia memegang Presidensi G20 dan tahun depan menjadi Ketua ASEAN," imbuh Retno.

Mengenai ASEAN, sambung Retno, Indonesia berkomitmen untuk menjadikan ASEAN relevan, tidak saja bagi masyarakat Indonesia melainkan juga untuk kawasan dan dunia.

Kerjasama ekonomi hijau

Dalam pertemuan tersebut, kedua pimpinan negara itu membahas tentang pentingnya kerja sama konkret yang saling menguntungkan dalam konteks Global Development Initiative (GDI).

"Jika kerja sama konkret dapat diwujudkan, maka diharapkan pencapaian SDGs negara berkembang dapat lebih baik," tutur Retno.

RRT juga berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama ekonomi hijau, melalui pembangunan Green Industrial Park di Kaltara.

Baca Juga: 'Nggak Mau Waktu Aku Mati Anak Berebutan Harta', Nikita Mirzani Bikin Surat Wasiat, Singgung Pembagian Aset

"Presiden Xi juga menegaskan komitmen untuk meningkatkan impor produk pertanian Indonesia," terang Retno.

Apresiasi isu kemanusiaan

Presiden Xi dalam pertemuan tersebut memberi apresiasi atas upaya Presiden Jokowi dalam mendamaikan dan memperbaiki situasi kemanusiaan, salah satunya dalam kunjungan Jokowi ke Kyiv dan Moskow beberapa waktu lalu.

"Kunjungan ini dinilai Presiden Xi menunjukkan tanggung jawab Indonesia sebagai negara besar," kata Retno.

(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Kompas.com, Sosok.id