GridHot.ID - Sebuah Informasi beredar bahwa ada uang hingga Rp 900 miliar di rumah Ferdy Sambo.
Uang Rp 900 miliar itu disebut tersimpan dalam sebuah bunker di rumah Ferdy Sambo.
Dilansir dari Tribunnews.com, Presenter Kompas TV Aiman Witjaksono menyebutkan mendapat kabar adanya uang dalam jumlah fantastis di rumah Ferdy Sambo.
Aiman Witjaksono mengatakan ia telah mengkonfirmasi kabar tersebut.
"Saudara, saya berada di kawasan Jakarta Selatan dan tidak jauh dari sini adalah Irjen Ferdy Sambo yang berada di Mampang, Jakarta Selatan," kata Aiman Witjaksono,dalam unggahan akun TikTok Aiman Witjaksono,
Aiman Witjaksono datang dan menelusuri informasi yang menyebut ada uang hingga Rp 900 miliar di rumah Ferdy Sambo.
Dan menurut penelusurannya, ada banyak sekali uang di rumah Ferdy Sambo.
"Yang jelas, ada uang yang banyak di rumah itu, betul," ucap Aiman Witjaksono.
"Saya sudah mendapatkan informasi dan saya sudah mengkonfirmasi." ujar Aiman.
"Sekarang pertanyaannya, untuk apa uang tersebut, hasil dari mana dan milik siapa," lanjut Aiman.
Persoalan ini akan diangkat dalam Program Aiman di Kompas TV pada Senin malam ini pukul 20:30 WIB.
Polisi Sebut Hoaks
Di sisi lain, dlansir dari Kompas.com, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) memastikan bahwa informasi soal temuan bunker yang berisikan uang Rp 900 miliar di rumah mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Irjen Ferdy Sambo tidak benar.
"Berdasarkan informasi dari tim khusus yang melakukan penggeledahan di beberapa tempat Irjen FS, info soal bunker Rp 900 miliar tidaklah benar," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangannya, Sabtu (20/8/2022).
Dedi menjelaskan, tim khusus memang melakukan penggeledahan di rumah Irjen Ferdy Sambo.
Penyidik, menurut dia, juga melakukan penyitaan beberapa barang bukti.
Namun, Dedi menegaskan, tidak ada bunker berisikan uang Rp 900 miliar yang disita.
"Apa saja yang disita itu untuk pembuktian nanti di persidangan. Timsus melakukan penyidikan dengan langkah pro-justitia," ujar Dedi.
Lebih lanjut, Dedi mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang kebenarannya tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Polri masih terus berkomitmen mengusut perkara penembakan Brigadir J secara profesional, akuntabel dan transparan.
"Tim khusus terus bekerja. Mohon sabar dan dukungannya. Komitmen kami sejak awal mengusut perkara ini sampai tuntas dengan mengedepankan pendekatan Scientific Crime Investigation," tutup Dedi. (*)