GridHot.ID -Beberapa waktu lalu, informasi mengenai keberadaan bunker berisi uang Rp 900 miliar di rumah Ferdy Sambo di wilayah Kemang, Jakarta Selatan, mencuat ke publik.
Tak lama setelah informasi itu berhembus, Polri pun buka suara.
Polri mengatakan bahwa informasi itu hoaks alias tidak benar.
Polri membantah keberadaan bunker berisikan uang Rp 900 miliar di rumah Ferdy Sambo.
"Berdasarkan informasi dari tim khusus yang melakukan penggeledahan di beberapa tempat Irjen FS, info soal bunker Rp900 miliar tidaklah benar," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, Sabtu (20/8/2022), dilansir dari Tribunnews.com.
Dedi menyampaikan, tim khusus memang melakukan penggeledahan di rumah Sambo. Penyidik, menurut dia, juga melakukan penyitaan beberapa barang bukti.
Namun, Dedi menegaskan, tidak ada bungker berisikan uang Rp 900 miliar yang disita.
"Apa saja yang disita itu untuk pembuktian nanti di persidangan. Timsus melakukan penyidikan dengan langkah pro-justitia," ujar Dedi.
Di sisi lain, dilansir dari Kompas.com, pengacara keluarga Brigadir Nofryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, membeberkan adanya bungker berisi uang ratusan miliar rupiah milik eks Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo.
Kamaruddin mengaku mendapatkan informasi tersebut sejak awal menangani kasus pembunuhan Brigadir J.
Kamaruddin menilai informasi yang didapatnya itu 99% akurat meski masih memerlukan bukti.
"Saya sudah mendapatkan (informasi) itu dari bulan yang lalu, waktu saya baru menangani perkara ini," kata Kamaruddin dalam program AIMAN di Kompas TV, Senin (22/8/2022) malam.
"Tetapi kita perlu bukti, walaupun informasi ini kan 99 persen akurat karena setiap saya konfirmasikan selalu benar," kata Kamaruddin.
Kamaruddinmengaku mendapatkan informasi keberadaan banker uang tersebut berdasarkan laporan intelijen.
Kamaruddin pun sedikit membuka sosok intelijen yang dimaksud.
Intelijen tersebut merupakan perwira menengah di Korps Bhayangkara berpangkat komisaris besar polisi dan intelijen lain.
“Baik yang masih aktif maupun sudah purnawirawan, ada juga purnawirawan jenderal polisi tapi kerjanya di intelijen BIN misalnya. Artinya bukan satu dua yang mengutarakan, ada juga beberapa intel lain,” ungkap dia.
Kamaruddin mengatakan, dari informasi intelijen ini, kemudian mengerucut keberadaan bungker uang yang berada di kediaman Sambo.
“Ada informasi itu, bentuk tim independen libatkan PPATK supaya ketahuan dari mana uangnya dan kemana perginya,” ucap dia. (*)