Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID -Pengacara Kamaruddin Simanjuntak belakangan ini menjadi sorotan publik karena perjuangannya mengungkap penyebab kematian Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunSolo, 27 Agustus 2022, Kamaruddin Simanjuntak juga lantang dan berani menyuarakan dugaan-dugaan soal motif pembunuhan yang dilakukan oleh Irjen Ferdy Sambo.
Dibalik itu semua, Kamaruddin Simanjuntak ternyata menyimpan pengalaman mengerikan dan menyakitkan, sekaligus menginspirasinya saat ini.
Dimana istri dan anaknya dibakar hidup-hidup di dalam mobil.
Pengalaman teror itu membuatnya kini tidak memiliki ketakutan apapun demi membela kebenaran, termasuk dalam membongkar motif pembunuhan yang dilakukan Ferdy Sambo.
"Saya hadapi, dengan teman-teman maka saya bilang siapapun kau saya buru kau,"
"Makanya saya bilang begitu waktu awal membuat laporan perkara itu," ujar Kamaruddin Simanjuntak, dalam sebuah video yang viral dan beredar di Twitter.
"Dan kita sudah bosan diteror, masih ingat kan dulu istri saya dibakar di mobil kan waktu saya bela putri Soekarno," kata Kamaruddin Simanjuntak.
"Waktu saya bela putri Soekarno dulu, saya lagi bicara di hadapan rapat itu membela para tersangka itu,"
"Istri saya baru jalan pagi, 400 meter dari rumah, baru keluar komplek dibakar hidup-hidup istri saya sama anak saya," katanya.
"Jadi saya udah nggak ada takut, pokoknya bandit yang harus takut sama kita. Jangan takut sama bandit," tambahnya.
Saat ditanya apakah pernah diteror saat mendampingi kasus Brigadir J, Kamaruddin mengaku tidak peduli dengan segala macam bentuk teror.
Ia berserah diri pada pertolongan Tuhan Yang Maha Esa.
"Saya gak perduli. Mau diteror, dibunuh, dipotong saya gak perduli,"
"Bagi saya hidup adalah Kristus, mati adalah keuntungan. Mati saja untung, apalagi kalau hidup. Itu prinsip saya," katanya.
Selama membela kebenaran dan memperjuangkan keadilan, Kamaruddin percaya Tuhan akan membantu membelanya.
"Makanya, istri saya saja sudah dibakar hidup-hidup di dalam mobil, faktanya masih selamat,"
"Saya sudah diancam dibunuh, ada yang dikasih uang Rp11 miliar untuk membunuh saya waktu 2011, waktu saya buka kasus wisma atlet yang berujung pada e-KTP dan lain-lain, saya masih selamat. Jadi untuk apa kita takut?," ujarnya.
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan KompasTV, 27 Agustus 2022, disisi lain keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, mengapresiasi hasil sidang komisi kode etik polri, yang memecat Irjen Ferdy Sambo.
Bibi Brigadir Yosua, Roslin Simanjuntak mengapresiasi Kapolri atas pemberhentian tidak dengan hormat Irjen Ferdy Sambo dari Polri.
Keluarga mengaku lega, pembunuh keponakannya telah ditangkap dan telah disidang oleh komisi kode etik Polri.
Meskipun Ferdy Sambo telah dipecat, pihak keluarga tetap meminta keadilan dan minta Ferdy Sambo dihukum setimpal perbuatannya.
Pengacara keluarga Brigadir Yosua, Kamarudin Simanjuntak melaporkan Irjen Ferdy Sambo dan istri Putri Chandrawathi, ke Bareskrim Polri terkait laporan palsu.
Pertama, laporan untuk Ferdy Sambo tentang percobaan pembunuhan atau penodongan yang laporannya pernah dibuat Ferdy Sambo ke Polres Jakarta Selatan.
Kedua, tentang laporan palsu Putri Chandrawathi terkait dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Yosua.
(*)