Gendong Menggendong Putri Candrawathi oleh Brigadir J Tak Pernah Disebutkan Mantan Kliennya, Deolipa Yumara: Bharada E Gak Ngomong, Itu Salah Satu Kebohongan yang Dibikin Kuwat Kelihatannya

Minggu, 28 Agustus 2022 | 18:50
Capture TVOne dan TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi tampil beda saat diperiksa sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir J, Jumat (26/8/2022).

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID -Sudah diperiksa kepolisian, Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo mengaku jadi korban pelecehan Brigadir J.

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Tribunnewsmaker, 28 Agustus 2022, kendati kasus pelecehan sudah ditutup, Putri Candrawathi rupanya masih ngotot dengan pengakuannya tersebut.

Istri Ferdy Sambo ini mengaku telah menjadi korban pelecehan Brigadir J.

Sayangnya pengakuan Putri Candrawathi ini justru menuai kecaman dari berbagai pihak.

Seseorang bahkan blak-blakan membongkar tabiat Putri yang disebutnya tukang bohong.

Seperti diketahui, Putri telah menjalani pemeriksaan mulai pukul 11.00 WIB Jumat (26/8/2022) hingga pukul 01.00 WIB Sabtu dini hari.

Pengacara Putri, Arman Hanis menyebut kliennya mengaku jika ia adalah korban pelecehan Brigadir J.

"Ibu PC menjelaskan dalam pemeriksaan bahwa beliau adalah korban tindakan asusila atau kekerasan seksual dalam perkara ini.

Itu dalam BAP disampaikan seperti itu," kata Arman Hanis dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribunnews.com, Sabtu (27/8/2022).

Baca Juga: Pertanda Iri Hati hingga Jodoh Akan Mendekat, Inilah 5 Arti kedutan Area Dagu Menurut Primbon Jawa

Dalam pengakuannya itu, Putri Candrawathi juga mengurai cerita soal insiden di Magelang.

Insiden itu diduga jadi awal mula niatan Ferdy Sambo menghabisi nyawa Brigadir J.

"Keterangan klien kami juga sudah dicatat oleh penyidik dalam BAP tersebut, sekaligus penjelasan kronologis kejadian yang terjadi di Magelang," imbuh Arman Hanis.

Dipatahkan Ex Pengacara Bharada E

Cerita soal dugaan tindak asusila Brigadir J terhadap Putri Candrawathi di Magelang itu sontak disorot khalayak.

Bak ikut gusar mendengar isu tersebut, mantan pengacara Bharada E yang pernah berbincang langsung dengan penembak Brigadir J, Deolipa Yumara turut berbicara.

Dalam wawancara di tayangan TV One News, Deolipa Yumara menyebut mantan kliennya, Bharada E tidak pernah mengungkap kesaksian soal insiden gendong menggendong di Magelang.

Karenanya saat mendengar kronologi kejadian dari anggota DPR RI itu, Deolipa Yumara ragu.

Menurut Deolipa, cerita tersebut adalah karangan Kuwat Maruf, sopir Putri Candrawathi yang juga jadi tersangka pembunuhan berencana Brigadir J.

Baca Juga: Berbanding Terbalik dengan Henny Rahman yang Tenteng Barang Mahal di Restoran Mewah, Alvin Faiz Kena Semprot Netizen Gara-gara Ketahuan Cuma Beri Uang Segini untuk Anak Larissa Chou, Warganet: Tas Barunya Lebih Mahal daripada Uang Jajan Anak Kandung

" Bharada E enggak ngomong begitu, dia enggak tahu. Jadi bopong membopong itu salah satu kebohongan yang dibikin Kuwat kelihatannya," ungkap Deolipa Yumara.

Bukan tanpa alasan Deolipa Yumara mematahkan kesaksian Putri Candrawathi soal dugaan asusila itu.

Pria berambut keriting itu menyebut tak masuk akal jika ada ajudan yang berani melakukan tindak asusila kepada istri bosnya.

"Mana ada seorang ajudan berani bopong Putri, dia kan bhayangkari bintang dua, itu propaganda, dibikin skenario.

Si Kuwat ini pengin jadi bos di antara para ajudan.

Mungkin kemarin ada berantem sama Yosua, kesal.

Karena di rumah itu cuma ada Putri, Yosua dan Kuwat, bertiga," imbuh Deolipa Yumara.

Terkait 'skenario' tindak asusila itu, Deolipa Yumara menduga hal tersebut adalah skenario dari Kuwat Maruf.

Sebab tokoh yang jadi penyebab kericuhan antara keluarga Ferdy Sambo dengan Brigadir J adalah Kuwat Maruf.

Baca Juga: Istri dan Anaknya Sendiri Pernah Dibakar Hidup-hidup di Mobil, Kamaruddin Simanjuntak Kini Ngaku Sudah Tak Takut Teror Apapun, Pengacara Brigadir J: Bandit Harus Takut Sama Kita!

Itu enggak bisa kita memakai kesaksian, apalagi mereka tersangka.

Jadi untuk motif enggak bisa pelecehan seksual.

Putri tukang bohong juga, Sambo tukang bohong juga, Kuwat juga," kata Deolipa Yumara.

"Putri maupun si Kuwat dan Ricky, Sambo membuat skenario.

Setali tiga uang dengan Deolipa, pengacara keluarga Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak ikut membantah cerita soal asusila tersebut.

Ia pun menyalahkan sosok Kuwat Maruf sebagai orang yang paling berpengaruh di kasus pembunuhan Brigadir J.

"Kuwat, si orang psikopat ini bilang Yosua menggendong ibu tanggal 4, lalu tanggal 7 ada di kamar.

Orang mana yang sudah digendong, masih mau berdua di kamar, itu kejanggalan pertama,"

"Yosua itu nyetrika pakaian anak-anak bu Putri, sudah sampai segitu diberi kepercayaannya. Jadi itu omong kosong lah," ungkap Martin Lukas Simanjuntak.

Baca Juga: Istri dan Anaknya Sendiri Pernah Dibakar Hidup-hidup di Mobil, Kamaruddin Simanjuntak Kini Ngaku Sudah Tak Takut Teror Apapun, Pengacara Brigadir J: Bandit Harus Takut Sama Kita!

"Sekarang semua tuduhan sudah mau mengerucut ke arah 340 dan 338.

Tidak ada cara lain ibu Putri dalam rangka meringankan hukumannya, adalah dengan memberikan keterangan yang sejujur-jujurnya.

Kita buktikan nanti di persidangan, apakah hal tersebut, skema mereka akan meringankan atau memberatkan," kata Martin Lukas Simanjuntak.

"Kata-kata mengatakan kekerasan seksual anak muda kepada orangtua.

Kemudian istri jenderal pula, itu enggak ngejual enggak kegigit ke publik, percuma, enggak akan dapat simpati publik, malah dapat hujatan, dan itu juga kebohongan," sambungnya.

Terkait dengan pengakuan Putri Candrawathi soal menjadi korban asusila Brigadir J, Martin memberikan peringatan.

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunJakarta, 28 Agustus 2022, Polri menyatakan akan menggelar rekonstruksi pembunuhan Brigadir J di tempat kejadian perkara (TKP), di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel).

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan dalam rekonstruksi tersebut, akan dihadirkan langsung oleh Ferdy Sambo.

Tak cuma Ferdy Sambi, rekonstruksi juga akan dihadirkan 4 tersangka pembunuhan Brigadir J yang lain, yakni Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf, dan Putri Chandrawati.

Baca Juga: Banjir Job Meski Nyanyikan Lagu Tak Sesuai Umur, Farel Prayoga Dapat Pesan Penting Ini dari Inul Daratista: Untuk Eksistensinya Dia

Rekonstruksi rencananya digelar pada Selasa (30/8/2022).

Informasi itu, kata Dedi, disampaikan oleh Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Brigjen Andi Rian Djajadi.

"Informasi kedua dari Pak Dirtipidum rencana pada Selasa 30 Agustus akan dilaksanakan rekonstruksi di TKP Duren Tiga," kata Dedi di Bareskrim Polri, Jumat (26/8/2022).

Dedi menuturkan rencananya rekonstruksi itu akan menghadirkan lima tersangka, yakni Bharada Richard Eliezer, Ferdy Sambo, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf, dan Putri Chandrawati.

Tak hanya para tersangka, Dedi menyebut pihaknya juga bakal menghadirkan jaksa penuntut umum (JPU).

"Selain menghadirkan lima tersangka juga didampingi pengacara, nanti bersama ikut di dalam menyaksikan rekonstruksi tersebut adalah JPU," ucapnya.

Selain itu, Dedi memastikan Komnas HAM dan Kompolnas juga hadir dalam rekonstruksi itu terkait tranparansi dan objektifitas.

"Kemudian juga agar pelaksanaannya juga berjalan secara transpanan, objektif, dan akuntabel, penyidik juga mengundang Komnas HAM, Kompolnas," ungkapnya.

"Ini sesuai komitmen Kapolri, bahwa seluruh prosesnya ini harus juga untuk menjaga transparansi, objektifitas kita mengundang pengawas dari eksternal yaitu Komnas HAM dan Kompolnas," sambung Dedi.

Baca Juga: Hakim Sudah Ketok Palu, Isa Zega Akhirnya Bisa Bernafas Lega Tudingan Nikita Mirzani Tak Terbukti, Mantan Manajer Lucinta Luna Singgung Soal Orang yang Mendzolimi

Polri memastikan proses rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J bakal berlangsung tertutup.

Diketahui, rekonstruksi tersebut direncanakan bakal dilangsungkan di tempat kejadian perkara (TKP), Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel).

"Ya (berlangsung tertutup)," kata Irjen Dedi Prasetyo.

Sosok Ini Menolak Ketemu

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan Bharada E sempat meminta agar tidak dipertemukan dengan Ferdy Sambo.

Ini disampaikan Bharada E setelah memberikan kesaksian baru yang mengungkap kejadian pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

"Bharada E tidak mau dipertemukan dengan Ferdy Sambo," kata Kapolri.

Lalu bagaimana nasibnya?

Meski Bharada E ogah bertemu dengan Ferdy Sambo, mau tak mau keduanya mungkin akan bertemu di TKP pembunuhan.

"Kalau rekonstruksi info dari penyidik (Bharada E) dapat dihadirkan, perkembangan menunggu Selasa saja," tutur Dedi Prasetyo.

Ia menuturkan kehadiran Bharada E dalam proses rekonstruksi ini penting, guna membuat terang insiden yang terjadi pada 8 Juli 2022 itu.

"Dari Dirpidum menyampaikan untuk memperjelas kontruksi hukum dan peristiwa yang terjadi," kata Dedi Prasetyo.

Ia menyatakan bahwa nantinya Jaksa Penuntut Umum (JPU) juga mendapatkan gambaran yang lebih jelas soal kasus tersebut.

Dengan begitu, berkas perkara itu bisa segera dinyatakan lengkap dan maju ke persidangan.

"Agar JPU mendapat gambaran yang lebih jelas dan sama dengan fakta-fakta dan keterangan para terdangka dan saksi di BAP agar berkas bisa segera P21," pungkasnya.

(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber TribunJakarta.com, Tribunnewsmaker.com