Operasinya 12 Jam, Dua Kapal Perang AS Terlihat di Selat Taiwan, Ada Apa?

Selasa, 30 Agustus 2022 | 06:25
Kontan.co.id

Kapal penjelajah berpeluru kendali kelas Ticonderoga USS Antietam (CG 54), dikerahkan ke area operasi Armada ke-7 AS, melakukan operasi yang sedang berlangsung di Selat Taiwan, 28 Agustus 2022.

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID -Dua kapal perang Amerika Serikat berlayar melalui perairan internasional di Selat Taiwan.

Ini merupakan operasi pertama sejak China menggelar latihan militer yang belum pernah terjadi sebelumnya di jalur air itu bulan lalu.

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Kontan.co.id, 28 Agustus 2022, dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, Angkatan Laut AS mengatakan transit itu menunjukkan komitmen Amerika Serikat terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Ketegangan di Selat Taiwan melonjak ke level tertinggi dalam beberapa tahun bulan ini setelah Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengunjungi Taipei.

China, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, bereaksi dengan menggelar latihan udara dan laut selama berhari-hari di sekitar pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.

Beijing, yang tidak pernah mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya, melihat perjalanan itu sebagai upaya AS untuk ikut campur dalam urusan dalam negeri China.

Tiga pejabat AS mengatakan kepada kantor berita Reuters dengan syarat anonim bahwa kapal penjelajah Angkatan Laut AS Chancellorsville dan Antietam melakukan operasi tersebut.

Operasi semacam itu biasanya memakan waktu antara delapan dan 12 jam untuk diselesaikan dan diawasi secara ketat oleh militer China.

Kapal perang AS, dan kadang-kadang dari negara-negara sekutu seperti Inggris dan Kanada, secara rutin berlayar melalui Selat dalam beberapa tahun terakhir, yang memicu kemarahan Beijing.

Baca Juga: Tangis Korban Skenario Ferdy Sambo di Sidang Etik, Kompolnas Duga Karena Menyesal, Jenderal Bintang 3 Cecar Para Saksi: Kamu Bicara Jangan Berbelit

Seminggu setelah kunjungan Pelosi, lima legislator AS lainnya juga mengunjungi Taiwan.

Militer China menanggapi hal ini dengan melakukan lebih banyak latihan di dekat Taiwan.

Senator Marsha Blackburn, seorang legislator AS di komite Perdagangan dan Angkatan Bersenjata Senat, tiba di Taiwan pada hari Kamis pada kunjungan ketiga oleh seorang pejabat tinggi Amerika bulan ini.

Reuters memberitakan, Pemerintahan Biden telah berusaha untuk menjaga ketegangan antara Washington dan Beijing, yang semakin memanas akibat dari kunjungan-kunjungan itu, agar tidak berkobar menjadi konflik. Pemerintahan Biden menegaskan kembali bahwa perjalanan kongres semacam itu adalah kegiatan rutin.

AS tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan tetapi terikat oleh hukum untuk menyediakan pulau itu sarana untuk mempertahankan diri.

Selat Taiwan yang sempit sering menjadi sumber ketegangan militer sejak pemerintah Republik China yang kalah melarikan diri ke Taiwan pada tahun 1949 setelah kalah perang saudara dengan komunis, dan mendirikan Republik Rakyat China.

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 28 Agustus 2022, dalam beberapa tahun terakhir, kapal perang AS, dan kadang-kadang kapal-kapal dari negara-negara sekutu seperti Inggris dan Kanada, secara rutin berlayar melalui selat itu.

Ini tentu memicu kemarahan China yang mengklaim Taiwan menentang keberatan pemerintahnya yang terpilih secara demokratis.

Perjalanan Pelosi ke Taiwan pada awal Agustus membuat marah China yang melihatnya sebagai upaya AS untuk ikut campur dalam urusan internalnya.

Baca Juga: Bedasarkan Areanya, Inilah Arti Kedutan di Perut Menurut Primbon Jawa, Pertanda Rezeki Tak Terduga

China kemudian meluncurkan latihan militer di dekat pulau yang sejak itu terus berlanjut.

"Kapal-kapal (AS) ini transit melalui koridor di selat yang berada di luar laut teritorial negara pantai mana pun," kata Angkatan Laut AS.

Operasi itu menunjukkan komitmen Amerika Serikat terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Militer AS juga biss terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun yang diizinkan hukum internasional, kata angkatan laut.

Komando Teater Timur militer China mengatakan mereka mengikuti kapal-kapal itu dan memperingatkannya.

"Pasukan tetap siaga tinggi dan siap untuk menggagalkan provokasi kapan pun," tambahnya.

Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan kapal-kapal itu berlayar ke arah selatan dan bahwa pasukannya mengamati tetapi "situasinya seperti biasa".

Selat Taiwan yang sempit memang sering menjadi sumber ketegangan militer sejak pemerintah Republik China yang kalah melarikan diri ke Taiwan pada tahun 1949.

(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Kompas.com, Kontan.co.id