Find Us On Social Media :

Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Diminta Berhenti Berbohong, Pengacara Brigadir J Sebut Maaf Bisa Meringankan Hukuman, Martin Simanjuntak: Bobotnya Besar di Persidangan

Irjen Ferdy Sambo (kiri) disebut menyesal melibatkan Bharada E (kanan) dalam kasus pembunuhan Brigadir J

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID - Pengacara keluarga Brigadir J atau Yoshua, Martin Simanjuntak meminta para tersangka pembunuhan termasuk Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi berkata jujur dan berhenti berbohong.

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan KompasTV, 29 Agustus 2022, Martin menyebut, kebohongan justru akan menyulitkan mereka dan tentunya penyidik.

"Yang paling baik dan benar adalah berkata jujur," ujar Martin, Sabtu (27/8).

"Untuk berbohong itu sulit, harus menutupinya lagi untuk kebohongan. Secara spontanitas komunikasi kita akan ada jeda waktu," tuturnya.

Martin mengatakan sebaiknya para tersangka tak lagi menggunakan strategi menyebut kekerasan seksual sebagai motif pembunuhan.

Jika hal tersebut diteruskan, Martin menilai itu justru akan memberatkan hukuman mereka.

"Kalau masih melakukan narasi kekerasan seksual, bukan meringankan ini malah akan memberatkan mereka," ungkapnya.

Martin menyebut kebohongan malah akan menjauhkan para tersangka dari simpati dan maaf keluarga korban.

Padahal, Martin menyebut dari perkara yang pernah ia tangani, maaf dari keluarga korban punya bobot besar di persidngan untuk meringankan hukuman.

Baca Juga: Pengikut Ferdy Sambo sejak Jadi Anggota Satlantas Hingga Ajudan, Gelagat Aneh Bripka RR di Magelang Dikuak Bharada E, Tiba-tiba Ajak Brigadir J Satu Mobil, Kenapa?

"Kalau ini (kekerasan seksual) masih menjadi narasinya dan strateginya, keluarga tidak akan pernah mau memaafkan mereka," ungkap Martin