GridHot.ID - Sebanyak 100 personel dari Batalyon Infanteri (Yonif) 765/Wimahe Sili akan diberangkatkan ke daerah Kiwirok, Kabupaten Pegunugan Bintang, Papua, dalamdalam misi Satuan Tugas Pengamanan Berbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG.
Dilansir dari Tribun-Papua.com, keberangkatan pasukanberjuluk "Kesatria Jagat Raya" ke daerah Kiwirok ini dipimpin langsung oleh Komandan Batalyon (Danyon) Yonif 756/WMS, Letkol Inf Tommy Yudistyo.
Tommy Yudistyo mengatakan 100 pasukan ini akan mengisi pos-pos yang ditinggalkan oleh Satgas sebelumnya yaitu Yonif PR 431/SSP sambil menunggu kedatangan Satgas baru dari Yonif R 514/SY.
"Batalyon Infanteri 756/Wimane Sili merupakan satuan tempur organik yang berbasis di Wamena," kata Tommy Yudistyo,di Baseops Lanud Silas Papare, Kabupaten Jayapura, Sabtu (3/9/2022).
"Dan merupakan satuan yang berada di bawah Korem 172/PWY yang sudah malang melintang dalam melaksanakan berbagai penugasan terutama di wilayah Papua," lanjutnya.
"Sehingga kami berharap dan berdoa dapat melaksanakan tugas ini dengan sebaik-baiknya," tambahnya.
Selama kurang lebih dua bulan, Tommy mengatakan, Yonif 756/WMS nantinya akan melaksanakan operasi teritorial melalui pendekatan Binter dan Komsos untuk membantu Kodim dan Koramil setempat dalam rangka menciptakan ketenteraman dan rasa aman pada masyarakat khususnya bagi masyarakat Kiwirok.
"Ratusan prajurit 'Kesatria Jagat Raya' ini akan melaksanakan tugas di Kiwirok selama kurang lebih 2 bulan. Selama itu, kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengembalikan keamanan dan kondusifitas di daerah tersebut," ujarnya.
"Kepada seluruh prajurit Yonif 756/WMS saya ucapkan selamat bertugas. Tugas ini adalah tugas negara yang menuntut totalitas dalam pelaksanaannya guna menjaga stabilitas keamanan di wilayah Papua," ungkapnya.
"Saya berharap seluruh prajurit dapat melaksanakan tugas yang diberikan dengan penuh semangat," tambahnya.
Ia juga menyampaikan, kepada seluruh personel agar dapat benar-benar menguasai kemampuan teknis dan taktis dalam menghadapi persoalan di daerah penugasan Papua, khususnya di Pegunungan Bintang.
“Melihat perkembangan situasi di wilayah yang memiliki kompleksitas dan dinamika yang cukup tinggi tersebut, maka prajurit dituntut kesiapsiagaan dan kewaspadaan yang tinggi pula,” tandasnya.
Untuk diketahui, Kabupaten Pegunungan Bintang masuk ke dalam Provinsi Papua Pegunungan.
Melansir Tribun-Papua.com, Provinsi Papua Pegunungan merupakan daerah otonomi baru atau DPB hasil pemekaran dari Provinsi Papua.
Rancangan Undang-undang (RUU) tiga DOB Papua yakni Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan disahkan pada 30 Juni 2022.
UU Nomor 16 Tahun 2022 tentang Pembentukan Provinsi Papua Pegunungan resmi diundangkan setelah diteken Presiden Jokowi pada 25 Juli 2022.
Papua Pegunungan terdiri dari delapan kabupaten, satu di antaranya adalah Kabupaten Pegunungan Bintang.
Kabupaten Pegunungan Bintang merupakan satu di antara daerah yang rawan dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
KKB kerap melakukan penyerangan di wilayah ini.
Korbannya adalah aparat keamanan hingga warga sipil.
KKB yang kerap berulah di wilayah ini adalah KKB pimpinan Lamek Taplo. (*)