Find Us On Social Media :

Berani Jual Bensin Murah Seharga Rp 8.900, SPBU Vivo Ternyata Bukan Milik Perusahaan Sembarangan, Ini Ownernya yang Jarang Dikenal

BBM tanpa subsidi dengan harga lebih murah dari harga Pertalite dijual oleh jaringan SPBU milik perusahaan swasta, SPBU Vivo.

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID - Presiden Joko Widodo mengumumkan keputusan kenaikan harga BBM pada Sabtu (3/9/2022).

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Kontan.co.id, 5 September 2022, harga Pertalite mengalami kenaikan jadi Rp 10.000 per liter dari sebelumnya dipatok Pertamina sebesar Rp 7.650 per liter.

Kebijakan harga BBM naik juga berlaku untuk BBM subsidi lainnya, Solar yang naik menjadi Rp 6.800 dari Rp 5.150 per liter.

Di tengah pengumuman kenaikan harga BBM terbaru yang dijual di SPBU Pertamina, di dunia maya, ramai soal pembahasan harga BBM jenis yang dijual seharga Rp 8.900 per liter.

BBM tanpa subsidi dengan harga lebih murah dari harga Pertalite itu dijual oleh jaringan SPBU milik perusahaan swasta, SPBU Vivo.

Baik di TikTok atau di media sosial lainnya seperti Instagram dan Facebook, ramai-ramai waganet menyarankan agar beralih untuk mengisi bahan bakar di SPBU Vivo tersebut.

Pemilik SPBU Vivo Jaringan

SPBU Vivo berada di bawah bendera PT Vivo Energy Indonesia, perusahaan sektor hilir minyak dan gas bumi, yang resmi beroperasi di Indonesia sejak tahun 2017 lalu.

Awalnya perusahaan ini bernama PT Nusantara Energi Plant Indonesia (NEPI), namun kemudian berganti menjadi PT Vivo Energy Indonesia.

Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN PT Pertamina Group untuk Lulusan S1 Semua Jurusan, Berikut Syarat dan Cara Daftarnya

Meski namanya hampir serupa dengan merek ponsel asal China, secara kepemilikan, perusahaan penyalur BBM ini sejatinya masih terafiliasi dengan Vitol Group, raksasa minyak yang berbasis di Swiss.