Putri Candrawathi Ngaku Diperkosa Brigadir J di Magelang, Polisi Bongkar Alasan Tak Olah TKP di Sana: Mereka Tidak Melaporkan!

Selasa, 06 September 2022 | 14:25
KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO

Tersangka Kuat Ma'ruf saat menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022)

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID -Cerita baru kasus pembunuhan Brigadir J terus mencuat dan menjadi sorotan publik.

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunnewsBogor, 6 September 2022, publik pun masih dibuat bingung dengan isu perselingkuhan hingga pengakuan Putri Candrawathi soal pelecehan yang dilakukan Brigadir J saat di Magelang.

Tak hanya itu, isu perselingkuhan Putri Candrawathi dengan Kuat Maruf yang merupakan asisten rumah tangganya juga mencuat hingga menjadi sorotan polisi.

Kabareskrim, Komjen Pol Agus Andrianto pun akhirnya membocorkan keterangan saksi-saksi yang sudah diperiksa oleh penyidik.

Keterangan saksi-saksi itu untuk mendalami adanya isu perselingkuhan istri Ferdy Sambo dan Kuat Maruf yang selama ini beredar liar di masyarakat.

Menurut Komjen Pol Agus Andrianto, insiden perselingkuhan Putri Candrawathi dengan Kuat Maruf sangat kecil kemungkinannya.

Sebab, kata dia, Kuat Maruf baru sepekan masuk kerja sebelum tragedi berdarah di Duren Tiga.

"Kalau isu dengan kuat kok jauh ya, karena Kuat baru seminggu masuk setelah hampir dua tahun karena pendemi Covid-19 (yang bersangkutan kena covid). Hal ini terkonfirmasi saksi-saksi lainnya," ungkap Komjen Pol Agus Andrianto dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribunnews.com kepada wartawan, Senin (5/9/2022) malam.

Sementara itu, terkait dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J kepada Putri Candrawathi di Magelang hingga kini masih belum terbukti.

Baca Juga: Polri Beri Bocoran, Ada 3 Kapolda yang Diduga Terlibat dalam Kasus Pembunuhan Berencana yang Dilakukan Ferdy Sambo, Apa Perannya?

Komjen Pol Agus Andrianto mengungkapkan, pihaknya bisa langsung melakukan proses penyelidikan soal isu dugaan pelecehan seksual itu jika Putri Candrawathi atau Ferdy Sambo langsung melakukan laporan polisi.

Padahal, jika dilaporkan penyidik bisa langsung melakukan olah tempat kejadian perkara atau TKP dan mengumpulkan barang buktinya.

"Sayangnya mereka tidak melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian (Polres). Sehingga ada olah TKP dan pengambilan bukti-bukti terkait kejadian tersebut," kata Komjen Pol Agus Andrianto.

Karena minimnya bukti, Komjen Pol Agus Andrianto menyebut hanya Putri Candrawathi, Brigadir J dan Tuhan yang mengetahui kebenaran isu pelecehan seksual itu.

"Saya pernah ungkapkan yang tau hanya Allah, PC dan almarhum J yang tahu pastinya" ucap Komjen Pol Agus Andrianto.

"Kebenaran hakiki hanya milik Allah SWT. Kebenaran duniawi tentunya didasari atas keterangan saksi-saksi dan bukti," sambungnya.

Agus melanjutkan, berdasar hasil penyidikan serta keyakninan dan naluri penyidik, masalah kehormatan masih menjadi pokok permasalahan tersebut.

Meski begitu, Agus tidak merinci masalah kehormatan tersebut apakah terkait pelecehan seksual atau yang lain.

"Naluri kami sebagai penyidik seniorlah (sudah mau pensiun) apa yang terjadi ya menyangkut kehormatan sebagaimana disampaikan oleh Dirtipidum beberapa waktu yang lalu," jelas Komjen Pol Agus Andrianto.

Baca Juga: Sudah Dibuka, Berikut Jadwal dan Lokasi Simulasi CAT BKN Lengkap dengan Syarat Daftar PPPK 2022

Curhat Putri Candrawathi Ngaku Diperkosa

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 4 September 2022, Komisioner Komnas Perempuan, Siti Aminah Tardi bertajuk Kronologi Versi Putri Candrawathi soal Dugaan Pelecehan yang Dilakukan Brigadir J pada Minggu (4/9/2022) mengungkapkan curhatan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Berdasarkan curhat Bu Putri sapaan akrab Putri Candrawathi, peristiwa rudapaksa itu terjadi terjadi pada tanggal 7 Juli 2022.

Kemudian, Putri Candrawathi menghubungi suaminya, Ferdy Sambo.

Menurut Siti Aminah Tardi, hal yang disampaikan Putri Candrawathi kepada Ferdy Sambo tidak detail.

Sebab, Bu Putri hanya mengatakan Brigadir J telah melakukan tindakan kurang ajar.

“Tapi tidak detail, hanya menyampaikan bahwa ada perilaku tanda kutip ya kurang ajar dari J tapi detailnya nanti diceritakan di Jakarta,” jelasnya.

Lantas, usai adanya peristiwa pemerkosaan tersebut, asisten rumah tangga (ART) Putri Candrawathi, Susi menemukan majikannya itu di depan kamar mandi.

Selanjutnya, ART Putri Candrawathi lainnya, Kuat Maruf membantunya kembali ke kamar pribadinya.

Baca Juga: Jangan Lupa Berdoa Agar Jadi Kenyataan, Ini Arti Kedutan di Telapak Tangan Kanan Menurut Primbon Jawa, Konon Bakal Ada Rejeki Nomplok

“Di dalam rumah (di Magelang), selain almarhum (Brigadir) J, Kuat, S, dan Putri (Candrawathi),” katanya.

Kemudian, Putri Candrawathi menghubungi Bharada Richard Eliezer atau Bharada E dan Bripka Richard Ricky Rizal alias Bripka RR agar segera kembali ke Magelang.

“Dalam perjalanan dari Magelang ke Jakarta, Ibu P memang tidak tahu yang mengatur perjalanan karena memang ia kemudian tidak mau ada di satu mobil dengan J.”

“Ia memang ketika telepon meminta izin kepada Sambo karena memang takut,” ujar Siti.Seusai sampai di Jakarta, Siti mengungkapkan bahwa Putri menceritakan pemerkosaan yang berada di Magelang kepada Ferdy Sambo.

“Dan Sambo di berbagai media disampaikan sangat marah dan memanggil para ajudannya,” katanya.

Lebih lanjut, Siti mengatakan seusai sampai di Jakarta, Putri tidak pernah keluar dari rumahnya.

Siti Aminah Tardi mengatakan, kesimpulan tersebut berdasarkan keterangan yang diperoleh dari Putri, asisten rumah tangga bernama Susi dan Kuat Ma'ruf.

Selain itu ada kesesuaian keterangan Kuat dengan kekasih Brigadir J, Vera Simanjuntak, terkait ancaman pembunuhan sehari sebelum J tewas di rumah dinas Ferdy Sambo.

Kemudian, Hasil asesmen dari tim psikologi klinis tentang trauma yang dialami Putri.

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Penghuni Pondok-pondok Pesantren Berduka Hebat, Istri dari Ulama Nyentrik Ini Meninggal Dunia, Gus Yasin Ungkap Penyebabnya

"Untuk pengumpulan bukti menjadi tugas dari kepolisian, karena itulah kami rekomendasikan untuk didalami," kata Aminah saat dihubungi Kompas.com.

Seperti diketahui, Pusri Candrawathi dan suaminta Ferdy Sambo sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana yang menewaskan Brigadir J.

Saat ini, total sekitar 11 orang berstatus tersangka kasus tewasnya Brigadir J.

Para tersangka didominasi merupakan anggota Porli yang saat ini sudah dilakukan penahanan.

Namun, Putri Candrawathi hingga kini belum dilakukan penahanan meski sudah diitetapkan sebagai tersangka.

(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Kompas.com, TribunnewsBogor.com