Find Us On Social Media :

Ketemu Ferdy Sambo Tepat Sebelum Brigadir J Meregang Nyawa, Brigadir Romer Jadi Salah Satu Ajudan yang Tidak Jadi Tersangka, Ini Perannya Saat Hari Pertumpahan Darah

Ferdy Sambo bersama para ajudannya

 

Gridhot.ID - Kasus pembunuhan Brigadir J masih belum berhenti memanas.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, polisi masih terus menyelidiki seluk beluk kasus ini dengan sangat teliti.

Bahkan Kapolri menyatakan siap menindak tegas siapapun petugas yang terlibat dalam kasus ini.

Hal itu jadi salah satu alasan yang membuat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sampai membuat tim khusus yang berisi petinggi Polri agar kasus ini bisa diselesaikan sebaik mungkin.

Kini polisi telah melakukan rekonstruksi bersama lima tersangka.

Dari kelima nama tersebut, salah satu ajudan, Brigadir Romer yang sempat bertemu dengan Ferdy Sambo tepat sebelum penembakan diketahui tidak ada dalam daftar tersangka.

Dikutip Gridhot dari Fotokita, lima tersangka pembunuhan Brigadir J, yakni Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada Eliezer, Bripka Ricky, dan Kuwat Ma'ruf hadir dalam proses reka ulang adegan yang digelar pada Selasa, (30/8/2022).

Namun, banyak netizen yang mempertanyakan kehadiran Brigadir Romer dalam rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J. Pasalnya, selama perjalanan kasus kematian Brigadir J, ajudan Ferdy Sambi ini sama sekali belum pernah terlihat hadapan publik.

Sayangnya, tidak banyak informasi mengenai Brigadir Romer. Namun, ia diketahui merupakan salah satu ajudan Ferdy Sambo saat masih menjabat sebagai Kadiv Propam Polri.

Ferdy Sambo tiba di rumah dinas dengan mobil lain bersama ajudannya, Brigadir Romer, setelah mobil yang disopiri Ricky Rizal bersama Putri Candrawathi, Kuat Ma’ruf, dan Richard Eliezer.

Dalam adegan, Ferdy Sambo tiba dengan Romer beberapa menit setelah mobil Putri. Mobil Ferdy Sambo diparkir di dekat gerbang belakang rumahnya atau di dekat lapangan basket pos pengamanan.

 Baca Juga: Komandan yang Ditunjuk Rusia Terluka Parah Gara-gara Ledakan Bom, Sekjen PBB Desak Ukraina dan Musuhnya Sepakati Satu Hal di Dekat Reaktor Nuklir Zaporozhzhia

Ferdy menjatuhkan pistol jenis Glock 26 saat turun dari mobil. Romer sempat berusaha mengambil pistol yang jatuh, tetapi ditolak Ferdy. Selanjutnya, dengan menggunakan sarung tangan hitam Ferdy Sambo mengambil sendiri pistol Glock 26 tersebut. Setelah itu ia memasukan ke dalam saku celananya dan bergegas masuk ke rumah dinas.

Cerita ajudan Ferdy Sambo yang tak ikut menjadi tersangka itu juga muncul dalam kesaksian Bripka Ricky Rizal. Salah satu tersangka ini awalnya mengungkap perintah Irjen Ferdy Sambo terkait kasus pembunuhan Brigadir J. Bripka Ricky pertama kali bertemu Irjen Ferdy Sambo setelah tiba di Jakarta.

Bripka Ricky saat itu baru saja melakukan perjalanan dari Magelang, Jawa Tengah (Jateng), bersama istri Sambo, Putri Candrawathi.

Selain itu, ada dua ajudan Sambo lainnya, Brigadir J dan Bharada Richard Eliezer (RE atau E); asisten rumah tangga (ART) bernama Susi; dan sopir Kuat Ma'ruf. Rombongan dari Magelang ini tiba di rumah pribadi Sambo di Jalan Saguling III, Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel), pada Jumat (8/7/2022) sekitar pukul 16.00 WIB.

Pengacara Erman Umar menjelaskan kesaksian kliennya, Bripka Ricky, terkait peristiwa tersebut.

"Pada saat duduk-duduk depan kediaman Saguling, Bripka Ricky dipanggil Bapak FS ke lantai 3 Saguling," kata Erman berdasarkan pengakuan Bripka Ricky kepada wartawan pada Rabu (7/9/2022).

Bripka Ricky lalu mendatangi Ferdy Sambo sendirian. Dia ditanya Sambo soal peristiwa yang terjadi di Magelang.

Saat itu Bripka Ricky mengaku tidak tahu terkait peristiwa di Magelang. Sambo sempat bertanya kepada Bripka Ricky soal kesanggupan menembak Brigadir J. Namun Bripka Ricky mengaku tidak berani.

Setelah itu Bripka Ricky diminta memanggil Bharada E. Bripka Ricky pun turun ke lantai 1 menggunakan lift dan menyampaikan ke Bharada E untuk menghadap Irjen Sambo.

Bripka Ricky lalu duduk-duduk di halaman depan. Tak lama kemudian, dia melihat Putri sudah terlihat di garasi depan rumah Saguling.

Bripka Ricky menghampiri Putri. Kemudian dia diajak untuk melakukan isolasi bersama. Bripka Ricky dan Kuat Ma'ruf tidak mengikuti tes PCR meski termasuk rombongan yang baru datang dari Magelang.

 Baca Juga: Simak 5 Arti Kedutan Area Wajah Menurut Primbon Jawa, Hati-hati Jika Terjadi di Pipi Kanan Atas Dekat Mata, Pertanda Akan Ada Hal Buruk

Keduanya tak ikut tes PCR karena sedianya berencana kembali ke Magelang. Namun, akhirnya mereka semua berpindah ke rumah dinas Kadiv Propam Polri di kompleks Polri Duren Tiga Jaksel. "Bripka Ricky, Yosua, Ibu PC, Kuat, RE menggunakan mobil bersama ke rumah Duren Tiga," kata dia.

Erman mengatakan Bripka Ricky lalu memutar mobil dan memarkirkan mobil di tepi jalan. Tidak berselang lama, Ferdy Sambo tiba di rumah dinas. Setelah memundurkan sedikit mobil, Bripka Ricky turun dan memasuki area carport rumah dinas.

Lalu Kuat Ma'ruf datang dan meminta Bripka Ricky menghampiri Brigadir J yang berada di taman samping. Mereka bertiga lalu menemui Ferdy Sambo di ruang tengah rumah dinas. Di sana ada Ferdy Sambo dan Bharada E. Brigadir J berada di depan Ferdy Sambo dan Bharada E.

"Kemudian Bripka Ricky hanya ingat mendengar Bapak FS mengucapkan 'jongkok!'. Tetapi Yosua tidak mau dan mundur sambil mengangkat kedua tangan di depan dada sambil berkata 'eh ada apa ini?'" tuturnya.

Bripka Ricky mengatakan Bharada E lalu menembak ke arah dada Brigadir J menggunakan senjata miliknya. Brigadir J pun jatuh telungkup dekat tangga, tepatnya di depan kamar mandi.

Bripka Ricky sempat berjalan ke arah dapur karena mendengar Brigadir Romer memanggil lewat HT.

Namun, saat itu dia tak menemukan siapa pun di ruang tengah sehingga kembali ke TKP penembakan Brigadir J. "Kemudian Bapak FS sedang menembak ke arah dinding," katanya.

Erman mengatakan kliennya tidak dapat memastikan apakah saat itu Ferdy Sambo menggunakan sarung tangan warna hitam atau masker yang ada di tangannya.

Setelah itu, Ferdy Sambo jalan ke arah dapur dan kembali ke ruang tengah bersama Brigadir Romer. Mereka menuju kamar Putri.

"Lalu membawa Ibu PC dalam keadaan menangis dan saat di garasi menyuruh Bripka Ricky mengantar Ibu PC ke Saguling," katanya. Mereka pergi ke rumah pribadi Sambo di Saguling menggunakan mobil yang sama dengan yang dipakai saat bersama-sama berangkat ke rumah dinas Duren Tiga.

 

(*)