Ciut Nyali Para Penyidik, Pengaruh Besar Ferdy Sambo di Kepolisian Ternyata Nggak Kaleng-kaleng, Kapolri Bongkar Semuanya

Kamis, 08 September 2022 | 17:25
Website Humas Polri dan THE STRAITS TIMES

Kapolri Listyo Sigit Prabowo (kiri) dan Irjen Ferdy Sambo (kanan)

GridHot.ID -Ferdy Sambo terus menjadi sorotan sampai sekarang.

Ferdy Sambo telah mengakui kepada Komas HAM bahwa dia merupakan aktor utama dari tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Ferdy Sambo juga mengaku sebagai 'otak' merancang dan merekayasa skenario adu tembak antara Brigadir J dan Bharada E.

Dilansir dari TribunJakarta.com, Ferdy Sambo memang bukan orang sembarangan.

Suami Putri Candrawathi itu memiliki pengaruh besar di kepolisian.

Kekuatan Ferdy Sambo di kepolisian ditakuti oleh bawahannya.

Baru-baru ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo buka-bukaan soal pengaruh besar Ferdy Sambo.

Cerita Listyo mengenai pengaruh besar Ferdy Sambo di Mabes Polri disampaikan kepada jurnalis senior Budiman Tanuredjo di Satu Meja The Forum.

Cuplikan video kuatnya Ferdy Sambo itu ditayangkan di akun instagram @satumejaforum pada Rabu (7/9/2022).

Kapolri mengaku akhirnya memutuskan untuk menonaktifkan Ferdy Sambo sebagai Kadiv Propam Polri.

Keputusannya itu diambil, setelah dia menerima informasi intimidiasi yang diterima sejumlah penyidik yang terlibat pengusutan kasus kematian Brigadir J.

Baca Juga: Bharada E dan Ferdy Sambo Sempat Beda Kesaksian, Orang Dekat Kapolri: Lie Detector Itu Kurang Efektif Bila Kejiwaan yang Diperiksa Biasa Bohong

Disebutnya, penyidik yang menangani kasus tewasnya Brigadir J bahkan sempat takut memproses kasus yang melibatkan mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo itu

"Kita minta untuk Sambo kita nonaktifkan saat itu karena kami dapatkan informasi-informasi ada kesulitan dari Timsus saat itu untuk bekerja dengan baik,” ucap Listyo.

Listyo mulai mendalami kasus kematian Brigadir J yang tewas di rumah atasannya sendiri yakni Ferdy Sambo.

Saat didalami, ia mendapat informasi ada upaya penghalang-halangan penyelidikan kasus.

“Kemudian saya dalami dan saya dapat informasi bahwa ada upaya haling-halangi intimidasi,” jelas Listyo.

Bukan hanya itu, Listyo juga menemukan adanya upaya Ferdy Sambo membuat cerita sesuai skenario yang dirancangnya untuk disampaikan ke orang-orang yang punya pengaruh.

Sejumlah penyidik juga sempat takut dengan pengaruh besar Ferdy Sambo di Mabes Polri.

Disebut bahwa siapa saja yang mencoba membongkar kasus itu akan berhadapan langsung dengan Ferdy Sambo.

“Penyidik pun sempat takut saat itu. Karena ada bahasa-bahasa bahwa mereka semua akan berhadapan dengan yang bersangkutan (Ferdy Sambo),” tuturnya.

Dilansir dari Kompas.com,Brigadir J tewas akibat luka tembak di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta, pada 8 Juli 2022.

Dalam kasus ini, Polri sudah menetapkan 5 tersangka yakni Ferdy Sambo, Bharada E atau Richard Eliezer, Bripka RR atau Ricky Rizal (ajudan Sambo), Kuat Ma’ruf (asisten rumah tangga Sambo), Putri Candrawathi (istri Sambo).

Baca Juga: 3 Kali Gagal Masuk Akpol, Putra Kapolri Listyo Sigit Tak Mau Aji Mumpung dengan Jabatan Ayahnya, Sosoknya Kini Punya Karier Mentereng di Dunia Perbankan

Para tersangka saat ini dijerat pasal pembunuhan berencana yakni Pasal 340 KUHP juncto 338 juncto 55 dan 56 KUHP. (*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Kompas.com, TribunJakarta.com