Bangkai G-36 Bonanza yang Jatuh di Selat Madura Ditemukan, Kadispenal Sebut Pesawat Latih TNI AL Berada di Kedalaman 15 Meter, Bagaimana Nasib 2 Kru?

Kamis, 08 September 2022 | 17:35
(Tangkap Layar Kompas Tv)

Pada Rabu pagi ini tadi, Pesawat Latih Bonanza T-2503 ini memulai latihan penerbangan pukul 08.00 WIB. Seharusnya, latihan ini hanya dilakukan kurang lebih selama satu jam.

GridHot.ID - Pesawat Udara (Pesud) Jenis Bonanza T-2503 milik TNI Angkatan Laut mengalami musibah pada Rabu (7/9/2022).

Dikabarkan jika pesawat berjenis G-36 Bonanza T-2503 itu terjatuh di Selat Madura sekitar pukul 09.30 WIB.

Menurut informasi, pesawat tersebut terjatuh saat melakukan latihan.

Mengutip Serambinews.com, pesawat latih jenis G-36 Bonanza T-2503 jatuh di perairan Selat Madura, Jawa Timur, Rabu (7/9/2022), saat melakukan Air Defence Exercise (ADEX) atau latihan antiserangan udara.

"Pesawat tersebut mengalami kecelakaan saat melaksanakan Latihan ADEX Siaga Armada II dengan unsure KRI-KRI di jajaran Koarmada II," kata Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Danpuspenerbal) Laksamana Muda TNI Dwika Tjahja Setiawan dalam konferensi pers di Mabes TNI AL, Cilangkap, Jakarta Timur.

Awalnya, pesawat yang diawaki Pilot Lettu Laut (P) Judistira Eka Permady dan Copil Letda Laut (P) Dendy Kresna Bhakti lepas landas dari Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur.

Kemudian, pesawat itu hilang kontak di perairan Selat Madura setelah lepas landas dan terbang sekira 10 menit atau pukul 08.55 WIB.

"Pesawat terjatuh sekitar pukul 09.30 WIB di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) antara Kabupaten Bangkalan Madura dan Gresik," ucapnya.

Hingga kini, Dwika menyebut pihaknya masih belum bisa memastikan penyebab jatuhnya pesawat latih tersebut.

Begitu pun kondisi dua kru yang mengawaki pesawat yang kecelakaan tersebut.

"Kemungkinan penyebab kecelakaan pesawat itu masih kita dalami karena kita akan menurunkan tim investigasi setelah pesawat itu bisa ditemukan," tutur Dwika.

Baca Juga: Terakhir Komunikasi Subuh-subuh, Istri Pilot Pesawat Latih Bonanza T-2503 TNI AL yang Jatuh di Selat Madura Tengah Hamil 9 Bulan, Bibi: Minggu Depan Mau Melahirkan

“Kemudian kita angkat, baru lah kita bisa menentukan penyebab dari kecelakaan tersebut," sambungnya.

Dwika menerangkan adapun dugaan posisi kerangka pesawat berada di kedalaman 10-15 meter di perairan tersebut.

"Memang secara gambar yang ada di sonar itu bentuknya hanya siluet.

Masih terlihat bentuk pesawatnya di kedalaman antara 10-15 meter," ucapnya.

Saat ini, lanjut Dwika, pihaknya masih terus melakukan pencarian pesawat tersebut dengan mengerahkan sejumlah armada dan tim investigasi.

Adapun armada yang diterjunkan adalah 13 KRI, satu KAL, satu tim Kopaska, dan satu tim penyelam.

"Sampai saat ini timsar dari AL telah melibatkan beberapa KRI kemudian helikopter untuk melaksanakan pencarian," ucapnya.

TNI Angkatan Laut (AL) menyebut pesawat jenis G-36 Bonanza T-2503 yang jatuh di Selat Madura, Jawa Timur layak terbang.

Pesawat produksi Amerika Serikat itu masuk ke TNI AL itu masih terbilang baru.

Pesawat itu masuk sekira 2013 lalu.

"Pesawat ini masuk jajaran AL tahun 2013, relatif masih sangat layak karena baru saja melaksanakan pemeliharaan pada 22 Agustus 2022,"ujar Dwika.

Baca Juga: Laut Natuna Pernah Dijaganya, Pilot Pesawat Bonanza T-2503 TNI AL yang Jatuh di Selat Madura Bukan Prajurit Biasa, Ini Sederet Pengabdiannya Buat Negara

Dwika mengungkapkan, saat kejadian kecelakaan tersebut, kondisi cuaca di lokasi cukup cerah.

Lebih lanjut, Dwika menyebut saat ini masih dilakukan evakuasi.

Tim yang diterjunkan yaitu 13 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), satu Kapal Angkatan Laut (KAL), satu tim Komando Pasukan Katak (Kopaska), dan satu tim penyelam.

Dwika juga menyebut pesawat tersebut tidak dilengkapi dengan kursi lontar.

"Memang secara desain tidak dilengkapi kursi lontar," kata Dwika.

Dwika mengatakan pesawat G-36 Bonanza T-2503 merupakan jenis pesawat latih yang juga berfungsi sebagai pesawat pengangkut.

Karena itu, lanjutnya, pesawat tersebut tidak dilengkapi dengan kursi lontar.

Saat ditanya mengenai nasib pilot pesawat tersebut Dwika belum mengetahuinya.

Sementara itu, dilansir dari tribunsolo.com, kerangka pesawat latih TNI AL jenis G-36 Bonanza T-2503 sudah ditemukan pada Kamis (8/9/2022).

Diberitakan sebelumnya, pesawat latih TNI AL tersebut jatuh ke Selat Madura, Jawa Timur, setelah sempat hilang kontak ketika mengikuti latihan, Rabu (7/9/2022).

Kadispen AL, Laksamana Pertama Julius Widjojono, menjelaskan penemuan kerangka pesawat berada di kedalaman 15 meter.

Baca Juga: Titik Jatuh Diduga Bonanza T-2503 Milik TNI AL yang di Selat Madura Ditemukan, Danpuspenerbal Beri Penjelasan Soal Hilangnya Pesawat Latih di Alur Pelayaran Barat Surabaya

Dirinya berharap kerangka pesawat latih TNI AL yang jatuh ini bisa diangkat pada Kamis hari ini.

“Sudah (ditemukan kerangka pesawat), tinggal kepastian keamanan tim penyelaman untuk selanjutnya semoga hari ini bisa terangkat,” kata Julius kepada Kompas.com, Kamis.

Sayangnya, Julius belum bisa memastikan nasib pilot dan awak yang mengemudikan pesawat G-36 Bonanza itu.

Diketahui, pesawat TNI AL yang jatuh itu dipiloti oleh Letnan Satu Laut (P) Judistira Eka Permady dan kopilot Letnan Dua Laut (P) Dendy Kresna Bhakti.

Pesawat latih TNI AL jatuh saat melaksanakan latihan ADEX Siaga Armada II dengan unsure KRI di jajaran Koarmada II.

Diberitakan, pesawat tersebut hilang kontak di perairan Selat Madura sepuluh menit setelah lepas landas dari Bandara Juanda.

"Pesawat tersebut mengalami kecelakaan saat melaksanakan Latihan ADEX Siaga Armada II dengan unsure KRI-KRI di jajaran Koarmada II," kata Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Danpuspenerbal), Laksamana Muda TNI Dwika Tjahja Setiawan, dalam konferensi pers di Mabes TNI AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (7/9/2022), dilansir Tribunnews.com.

"Pesawat terjatuh sekitar pukul 09.30 WIB di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) antara Kabupaten Bangkalan Madura dan Gresik," tambahnya.

Didesain Tidak Ada Kursi Pelontar

Pesawat latih jenis G-36 Bonanza T-2503 yang jatuh di alur pelayaran barat Surabaya atau di Selat Madura memang didesain tidak dilengkapi kursi pelontar untuk awaknya.

Laksamana Muda TNI Dwika Tjahja Setiawan mengungkapkan fakta itu saat menggelar konferensi pers di Mabes TNI AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (7/9/2022).

Baca Juga: BREAKING NEWS: Konvoi saat Latihan, Pesawat Jenis Bonanza T-2503 TNI AL Hilang Jatuh

"Memang secara desain tidak dilengkapi kursi lontar," kata Dwika, dilansir Tribunnews.com.

Dia mengatakan, pesawat tersebut merupakan pesawat latihan yang juga berfungsi untuk pesawat pengangkut sehingga tidak dilengkapi kursi pelontar.

"Jenis pesawat Bonanza ini memang pesawat latih yang juga sebagai pesawat transport atau pesawat ringan yang tidak dilengkapi kursi lontar," ujarnya.

Kendati demikian, Dwika melanjutkan, pesawat tersebut layak terbang.

Pesawat produksi Amerika Serikat itu masuk ke TNI AL itu masih terbilang baru, masuk sekira 2013 lalu.

"Pesawat ini masuk jajaran AL tahun 2013, relatif masih sangat layak karena baru saja melaksanakan pemeliharaan pada 22 Agustus 2022," jelasnya.

Spesifikasi Pesawat Latih TNI AL yang Jatuh

G-36 Bonanza T-2503 adalah pesawat buatan perusahaan Amerika, Beechcraft Aircraft.

Mengutip linearair.com, pesawat Bonanza mulai diproduksi pada 1947 di Wichita, Kansas, dan berlanjut hingga hari ini.

Umur panjangnya telah membuat Bonanza mendapatkan gelar unik dalam penerbangan Amerika: pesawat produksi terlama dalam sejarah AS.

Hingga kini, lebih dari 18.000 pesawat Bonanza telah dibuat, termasuk model G36 terbaru, yang mulai diproduksi pada tahun 2006 dan saat ini masih dalam produksi.

Baca Juga: Geladak KRI Frans Kaisiepo Jadi Pijakan, Pangkoarmada II Lepas KRI R.E. Martadinata-331 Ikuti Latma Kakadu 2022, Begini Pesannya Saat Kirimkan Pasukan ke Australia

G-36 Bonanza T-2503 ini masuk di jajaran Angkatan Laut pada tahun 2013.

Bonanza G36 diakui dalam penerbangan umum sebagai pesawat yang dirancang dengan keahlian terdepan dengan kategori pesawat piston berkinerja tinggi.

Model terbaru dari Bonanza G36 yang terbang saat ini ditenagai oleh Continental Aerospace Technologies IO-550B 300-tenaga kuda.

Bahan bakar pesawat Bonanza G-36 adalah avgas.

Dikutip dari beechcraft.txtav.com, pesawat ini mampu terbang dengan kecepatan maksimal hingga 326 km/Jam, dengan dimensi tinggi 2,62 meter dan panjang 8,38 meter.

Kemampuan jelajah Bonanza G-36 sekitar 1.713 kilometer dengan ketinggian 5639 meter.

G36 memiliki jangkauan maksimum 497 mil, memungkinkannya untuk melakukan berbagai misi, termasuk di landasan terbang yang pendek.

Di kokpit, Bonanza G36 memiliki fitur avionik top-of-the-line yang meningkatkan fitur penanganan pesawat.

Dek penerbangan dilengkapi dengan sistem G1000 Garmin Aviation, yang mencakup autopilot dan fitur manajemen penerbangan tambahan yang membantu pilot mempertahankan kecepatan udara dan pitch yang sesuai. (*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber TribunSolo.com, serambinews.com