Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID -Hacker Bjorka kembali membuat heboh dengan membocorkan dokumen rahasia negara, Jumat (9/9/2022).
Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Intisari.grid.id, 11 September 2022, kali ini Sebanyak 679.180 transaksi surat dan dokumen rahasia Presiden Republik Indonesia (RI) diduga bocor.
Bahkan, Bjorka juga sempat menuliskan pesan kepada pemerintah Indonesia agar "Jangan bodoh".
Aksi peretasan semacam ini bukan pertama kali terjadi.
Sederet nama hacker terkenal telah merajai dunia teknologi.
Salah satu di antaranya yakni Julian Assange.
Banyak orang di dunia dengan mudah mengidentifikasi Assange sebagai salah satu peretas terbesar di dunia ketika memperhitungkan dampak yang diungkapkan organisasinya, Wikileaks, kepada dunia.
Jaksa memberikan sejumlah dakwaan terhadap Assange.
Salah satunya, tuduhan bahwa Assange telah mendapatkan akses tidak resmi kepada sistem komputer pemerintah negara-negara NATO pada 2010.
Bagi para pendukung, Julian Assange adalah seorang penganjur dan pencari kebenaran yang sangat berani.
Namun bagi orang-orang yang mengecamnya ia adalah seorang pencari publisitas yang membahayakan nyawa orang lain dengan menempatkan informasi yang bersifat rahasia dan sensitif di wilayah publik sehingga dapat diketahui umum.
Assange digambarkan oleh mereka yang pernah bekerja dengannya sebagai orang yang sangat cerdas, ulet dan punya kemampuan yang luar biasa untuk memecahkan kode-kode komputer.
Ia sering berada di berbagai tempat yang berbeda, menjalankan WikiLeaks dari lokasi-lokasi yang bersifat sementara dan berpindah-pindah.
Assange bisa bekerja secara terus menerus tanpa makan, dan memusatkan perhatian pada pekerjaan dengan sedikit tidur, demikian menurut Raffi Khachaourian, wartawan majalah The New Yorker yang pernah melakukan perjalanan selama beberapa minggu dengannya.
"Ia menciptakan suasana seperti itu di sekitarnya di mana orang-orang yang dekat denganya ingin merawatnya agar ia bisa terus bekerja."
"Menurut pendapat saya hal ini ada kaitannya dengan kharismanya."
Julian Assange enggan berbicara tentang latar belakanganya, namun perhatian media sejak munculnya WikiLeaks menyebabkan orang menyadari pengaruh dia.
Daniel Schmitt, seorang rekan sesama pendiri WikiLeaks, menggambarkan Assange sebagai "Salah seorang dari segelintir orang yang benar-benar memperhatikan agar reformasi positif di dunia ini mencapai satu tingkat tertentu."
"Dan pada tingkat itu orang bersedia melakukan sesuatu yang radikal meskipun dengan risiko membuat kesalahan, demi bekerja untuk sesuatu yang mereka yakini."
Assange muncul di depan umum untuk mempromosikan dan membela videoP, termasuk pembocoran dokumen-dokumen militer Amerika Serikat mengenai Afghanistan dan perang Irak, bulan Juli dan Oktober 2010.
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 12 September 2022, diberitakan sebelumnya,Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengakui kebocoran data pejabat negara yang dilakukan hacker Bjorka benar-benar terjadi.
Dia mengatakan sudah mendapat laporan dari Badan Sandi Siber Nasional (BSSN) terkait peristiwa kebocoran data itu.
"Saya pastikan bahwa itu memang terjadi, sudah dapat laporannya dari BSSN, kemudian dari analis deputi kerja saya," kata Mahfud saat ditemui di Kantor Kemenkopolhukam, Senin (12/9/2022).
Namun, kata Mahfud, kebocoran data yang dilakukan oleh Bjorka bukanlah data yang serius.
Menurut dia, data yang dibocorkan Bjorka adalah data umum yang bisa diambil di beberapa sumber data.
"Sebenarnya bukan data yang sebetulnya rahasia yang bisa diambil dari mana-mana cuma kebetulan sama," papar Mahfud.
Meski bukan data rahasia penting, Mahfud mengatakan, pemerintah sedang menelusuri penyebab hacker itu bisa mengambil data pribadi para pejabat.
Begitu juga dengan informasi terkait dengan kasus Munir. Mahfud mengatakan data yang diungkap oleh Bjorka adalah data yang sudah muncul sebelumnya di media masa.
Karena kesamaan data tersebut, Mahfud menilai data yang diambil oleh Bjorka bisa jadi berasal dari sumber terbuka.
"Itu sudah ada di koran tiap hari, ini jadi presiden itu, jadi menteri kan cuma itu-itu aja. Nggak ada yang rahasia negara kalau saya baca, sehingga itu bisa saja kebetulan sama dan kebetulan bukan rahasia juga, cuma dokumen biasa tetapi itu memang terjadi," papar Mahfud.
Sebagai informasi, pada akhir pekan lalu, Bjorka mengumbar data pribadi sejumlah pejabat yakni Ketua DPR Puan Maharani dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Selain itu Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate turut menjadi korban dan juga Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan.
(*)