Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID -KRI Yos Sudarso– 353 kini laksanakan docking di PT. Pal Indonesia pada 12 September 2022.
Docking ini merupakan salah satu optimalisasi kesiapan operasi.
Dalam prakteknya, ada tiga hal penting untuk melakukan docking ini, yaitu Mainetanance, Repair, dan Overhaui.Dilansir Gridhot.ID daria artikel terbitan akun Instagram @ptpal_indonesia, 12 September 2022, Surabaya (12/09) PT PAL Indonesia sebagai perusahaan industri maritim berkelas dunia terus dipercaya dalam melakukan perawatan dan perbaikan kapal di Indonesia.
Saat ini PAL mendapat kepercayaan untuk melaksanakan Maintenance, Repair dan Overhaui (MRO) pada KRI Yos Sudarso-353.Kapal perang milik TNI AL Kelas Ahmad Yani ini tengah menjalani proses docking selama beberapa waktu kedepan di Dok Gali Irian yang berkapasitas 20.000 Ton.
Melalui proses docking ini diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan kondisi teknis dan kesiapan KRI guna mendukung tugas-tugas TNI Angkatan Laut dalam mengemban tugas menjaga kedaulatan wilayah perairan di Indonesia.KRI Yos Sudarso – 353 merupakan kapal perang milik TNI AL yang tergabung dalam Satuan Kapal Ekskorta (Satkor) Koarmada II yang dilengkapi dengan berbagai jenis persenjataan modern untuk mengawal wilayah kedaulatan Republik Indonesia.
Selain itu penamaan KRI Yos Sudarso – 353 diambil dari nama salah seorang pahlawan nasional yang gugur di atas KRI Macan Tutul dalam Pertempuran Laut Aru pada masa kampanye Trikora.
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 31 Agustus 2022, diberitakan sebelumnya,
Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya Ahmadi Heri Purwono meresmikan dua Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Dorang-874 dan KRI Bawal-875 di Dermaga Marina Batavia, Pademangan, Jakarta Utara, Rabu (31/8/2022).
Kedua KRI bertipe patroli cepat 60 meter tersebut diproduksi oleh galangan kapal dalam negeri, yakni PT Caputra Mitra Sejati (CMS).
KRI Dorang-874 dan KRI Bawal-875 resmi menjadi bagian TNI AL setelah melalui serah terima dari pihak PT CMS kepada Kepala Dinas Pengadaan TNI Angkatan Laut (Kadisadal) Laksamana Pertama Maman Rohman.
“Kapal ini cukup modern, saya kira teknologi terkini untuk jenis kapal patroli, dilengkapi dengan integrated management system beat system,” kata Heri kepada awak media di lokasi.
Kedua unit kapal tersebut menjadi KRI ke-18 yang masuk dalam jajaran TNI AL sejak dua tahun terakhir.
Dalam rangkaian prosesi peresmian, Heri juga mengukuhkan Mayot Laut (P) Ardita Yudha Prawira sebagai komandan KRI Dorang-874 dan Mayot Laut (P) Ary Mahayasa sebagai komandan KRI Bawal-875.
Dari sisi spesifikasi, kedua KRI ini memiliki spesifikasi dengan panjang 60 meter, lebar 8,5 meter, dan berat total 520 ton.
Selain itu, kedua KRI ini juga mampu mengakomodasi masing-masing 55 personel dan memiliki kemampuan kecepatan maksimal 24 knot.
Dari sisi persenjataan, kedua KRI diperkuat dengan senjata 1 pucuk Meriam Bofors 40 milimeter dan 2 pucuk senjata mitraliur 12,5 milimeter.
Kedua KRI juga didukung dengan radar surveillance yang mampu menjangkau sekitar 100 mil.
Sementara, harga pengadaan per unit KRI tersebut senilai Rp 200 miliar.
Kedua KRI akan bertugas di Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IX/Ambon dan Lantamal XIVSorong yang berada di bawah Komando Armada III (Koarmada III).
Heri menjelaskan, komposisi tingkatan kandungan dalam negeri (TKDN) produksi kedua KRI tersebut lebih dari 40 persen.Komposisi ini sudah termasuk dari sisi pekerja yang seluruhnya dari dalam negeri hingga penggunaan baja kapal.
“Mesin kita masih impor, alat sensor tadi juga masih impor, masih tergantung negara lain,” ujar perwira tinggi bintang tiga tersebut.
Heri berharap galangan kapal di Indonesia semakin berkembang dan mampu memproduksi kapal sendiri.
(*)