Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID -Pegase '22. Bahas Kerjasama Kedua AU, Wakasau Prancis, temui Kasau di Jakarta.
Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, S E., M.P.P., CSFA., menerima kunjungan kehormatan Vice Chief of the French Air and Space Force (Wakasau Prancis) Lt.
General Frédéric Parisot di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (12/9/2022).Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan akun Instagram @militer.udara, 13 September 2022, pertemuan kedua pemimpin Angkatan Udara dilaksanakan disela-sela kegiatan PEGASE '22 , di terminal selatan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.Kasau menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan Pegase '22.
Dalam pertemuan tersebut, juga dibahas tentang operasional dan pemeliharaan pesawat tempur Rafale, pesawat angkut A400M, dan A-330 MRTT.Sementara Lt. General Frédéric Parisot menyampaikan, Pegase '22 bertujuan untuk membangun hubungan bilateral antar kedua Angkatan Udara dan memberikan gambaran tentang kapabilitas angkatan udara serta industri aeronutika Prancis.
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, diberitakan sebelumnya,Indonesia berencana membeli beberapa unit jet tempur Dassault Rafale bikinan Perancis. Rencana tersebut sudah berjalan sejak beberapa bulan yang lalu.
Dilansir dari Kompas.com, progres rencana pembelian jet tersebut sudah pada tahap pengaktifan kontrak pembelian.
"Rafale sudah agak maju, saya kira tinggal mengaktifkan kontrak saja," ujar Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, dikutip dari Kompas.com, Rabu (9/2/2022).
Sebelum Indonesia, sejumlah negara telah terlebih dulu menggunakan jet tempur Dassault Rafale, di antaranya Perancis, Mesir, Qatar, dan India. Lalu, seperti apa spesifikasi jet tempur Dassault Rafale? Berapa harganya?
Spesifikasi jet tempur Dassault Rafale Dilansir dari Air Force Technology, jet tempur Dassault Rafale memiliki kokpit yang dilengkapi dengan hand-on throttle and stick control (HOTAS).
Selain itu, jet tempur Dassault Rafale ini juga mampu melakukan serangan baik darat dan laut. Bahkan, jet tempur ini mampu melakukan serangan akurasi tinggi, pengintaian, dan pencegahan serangan nuklir.
1. Ukuran dan harga jet tempur Dassault Rafale
Jet tempur bikinan Dassault Aviation ini memiliki rentang sayap selebar 10,90 meter.
Sementara panjang badan jet adalah panjang 15,30 meter dan tinggi 5,30 meter.
Jet tempur Rafale mampu melaju dengan kecepatan maksimal 1,8 march atau 750 knot di ketinggian maksimal 15,24 kilometer.
Jarak radius tempurnya mencapai 1.850 km dan daya jelajahnya 3.700 km.
Dengan bobot lepas landas mencapai 24,5 ton, Rafale mampu memuat bahan bakar sebanyak 4,7 ton internal dan 6,7 ton eksternal.
Selain itu, ongkos terbang Rafale per jam sekitar 16.500 dollar AS atau sekitar Rp 234,3 juta.
Sedangkan harga Rafale per unitnya diperkirakan 115 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,63 triliun.
2. Kapasitas muatan dan senjata jet tempur Rafael
Jet tempur Rafale mampu membawa muatan lebih dari 9 ton pada 14 penyimpanan senjata untuk versi angkatan udara dan 13 untuk versi angkatan laut.
Rafale juga dilengkapi sejumlah persenjataan seperti MICA, Sidewinder, rudal udara ASRAAM and AMRAAM, rudal darat Apache, AS30L, ALARM, HARM, Maverick, serta rudal anti kapal Exocet/AM39, Penguin 3 dan Harpoon.
Jet tempur ini juga dilengkapi dengan rudal jelajah udara-ke-darat dengan jangkauan lebih dari 300 km atau sering disebut SCALP.
Untuk misi strategis, Rafale dapat mengirimkan rudal nuklir MBDA.
Jet tempur ini memiliki pod meriam kembar dan meriam Nexter 30mm DEFA 791B yang dapat menembakkan 2.500 peluru per menit.
3.Sensor radar jet tempur Dassault Rafale
Jet tempur Rafale menjadi satu-satunya jet tempur pertama di Eropa yang menggunakan radar pemindai elektronik RBE2, sebagaimana dikutip laman resmi Dassault Aviation.
Jika dibandingkan dengan radar antena konvensional, radar RBE2 mampu mendeteksi dan melakukan pelacakan lebih awal dari beberapa target.
Dengan kekuatan komputasi yang luar biasa, RBE2 menawarkan kinerja yang tidak dapat direplikasi oleh radar pemindaian mekanis. Rafale juga memiliki sistem "Front Sector Optronics" (FSO) yang terintegrasi penuh ke dalam jet.
Sistem ini memungkinkan jet beroperasi dalam panjang gelombang optronic, kebal terhadap gangguan radar, menyediakan deteksi dan identifikasi jarak jauh terselubung, serta pencarian jangkauan laser untuk target udara, laut, dan darat.
(*)