Gridhot.ID - Kabupaten Puncak sempat jadi wilayah yang mencekam beberapa waktu lalu.
Dikutip Gridhot dari Kompas.ID, hal ini diakibatkan oleh aksi kriminal para anggota KKB Papua.
Sejak tahun 2020 memang Kabupaten Puncak sudah rawan konflik dengan anggota OPM atau KKB Papua.
Aparat pun terus berusaha untuk menjawa wilayah tersebut agar aman bagi seluruh masyarakat.
Namun perlahan, masyarakat memilih angkat kaki dari Puncak agar nyawa mereka dan keluarga bisa selamat. Bahkan di bulan April tahun 2022 ini ratusan warga sampai harus mengungsi dari wilayah tersebut.
Tak cuma warga biasa yang kesulitan beraktivitas, anak sekolah pun harus kena imbasnya.
Dikutip Gridhot dari Surya, ulah KKB Papua di Kabupaten Puncak membuat aktivitas sekolah ditiadakan selama kurang lebih 1 tahun.
Namun, situasinya kini berebeda. Ribuan siswa SD, SMP hingga SMA di Kabupaten Puncak Papua kembali bersekolah.
Melansir dari tayangan di Kompas TV, aktivitas sekolah diawali dengan doa bersama dengan pemerintah daerah setempat.
Kegembiraan ini kembali terpancar dari raut wajah pelajar di Kabupaten Puncak Papua, yang kini kembali bisa bersekolah setelah sempat terhenti setahun akibat gangguan KKB Papua.
Dimana sejak gangguan keamanan terjadi tahun 2020, sebagian besar tenaga pengajar memilih mengungsi keluar dari Kabupaten Puncak meninggalkan lokasi tugas, sehingga sejumlah sekolah di beberapa distrik terhenti.
Kini aktivitas pemerintahan di Ilaga Papua kembali berjalan normal, mulai pelayanan kesehatan ekonomi dan pendidikan.
Bahkan pusat kota ini juga sudah terlihat ramai.
Dengan situasi ini, tenaga pengajar berharap adanya jaminan keamanan bagi mereka yang bertugas didaerah terpencil dan rawan terjadi konflik.
Karena sangat disayangkan nasib anak-anak yang harus terhenti pendidikannya akibat konflik yang terjadi.
Hingga saat ini pemerintah daerah setempat terus bekerjasama dengan tni polri untuk memberikan jaminan keamanan bagi pelayan publik, seperti guru dan tenaga kesehatan yang bertugas di Kabupaten Puncak Papua.
(*)