GridHot.ID - Pangeran Charles naik takhta menjadi Raja Charles III menggantikan Ratu Elizabeth II yang meninggal dunia pada 8 September 2022.
Diketahui dari Kompas.com, sebagai raja baru Inggris, Charles III mengatakan bahwa Ratu Elizabeth II adalah penguasa yang disayangi serta ibu yang sangat dicintai.
Charles III mengatakan Ratu Elizabeth II akan dirindukan di seluruh dunia.
Berikut adalah pernyataan lengkap yang dikeluarkan oleh Istana Buckingham setelah Pangeran Charles (73) naik takhta menjadi Raja Charles III setelah 70 tahun ibunya berkuasa, dikutip dari kantor berita AFP.
"Kematian ibunda tercinta, Yang Mulia Ratu, adalah momen kesedihan terbesar bagi saya dan semua anggota keluarga saya."
"Kami sangat berduka atas meninggalnya seorang penguasa yang disayangi dan seorang ibu yang sangat dicintai. Saya tahu kehilangannya akan sangat dirasakan di seluruh negeri, kerajaan, dan Persemakmuran, dan oleh banyak orang di seluruh dunia."
"Selama masa berkabung dan perubahan ini, saya dan keluarga saya akan dihibur dan ditopang oleh pengetahuan kami tentang rasa hormat dan kasih sayang yang mendalam di mana ratu dipegang secara luas."
Di sisi lain, melansir TribunStyle.com, seorang pria mendadak muncul dan mengaku kalau dirinya adalah anak rahasia Raja Charles III dan Camilla.
Selain mengaku sebagai anak rahasia, pria ini juga mengklaim dirinya sebagai Prince of Wales yang sah hingga menjadi ahli waris.
Pria tersebut diketahui tinggal di Queensland, Australia.
Pria bernama Simon Dorante-Day, berusia 56 tahun tersebut, akhirnya mendapat sorotan dunia dengan klaimnya, yang menurutnya adalah hasil penelitian selama puluhan tahun.
Perbandingan foto antara keluarga Kerajaan Inggris--khususnya Ratu Elizabeth II--dengan Dorante-Day dan anak-anaknya menjadi sorotan dunia.
Beberapa pengamat kerajaan dilaporkan terkejut oleh kemiripan tersebut.
Ia pun dibanjiri permintaan dari media dan pengamat kerajaan di seluruh dunia pada hari-hari setelah Ratu Elizabeth II wafat pada 8 September.
Banyak yang ingin mengetahui langkah selanjutnya dalam kasus kontroversial tersebut.
Berbicara secara eksklusif kepada 7NEWS.com.au, Dorante-Day mengatakan bahwa dia kini lebih berkomitmen dari sebelumnya untuk membawa Charles ke pengadilan untuk tes DNA.
Dia bahkan sudah berdiskusi dengan tokoh-tokoh hukum senior tentang legalitas membawa Raja Charles III ke meja hijau.
"Saya akan kembali ke Pengadilan Keluarga. Dalam putusan terakhirnya kali terakhir saya berada di pengadilan, hakim mengatakan kepada saya bahwa jika saya kembali dengan bukti yang semuanya dicap dengan baik dan rapi, maka tidak ada alasan untuk menolak pengajuan tes DNA, dan Charles serta Camilla harus melakukannya," terangnya dikutip dari 7News pada Selasa (13/9/2022).
"Tidak ada bedanya bagi saya apakah gunung (rintangan) di depan saya itu laki-laki atau perempuan. Tidak ada bedanya bagi saya seberapa tinggi gunung itu," tambahnya.
"Saya masih harus mendakinya untuk membuktikan apa yang saya tahu benar. Jadi dari hal itu, tidak ada yang berubah," lajutnya.
Sejak kematian Ratu Elizabeth II, Dorante-Day mengaku bergulat dengan berbagai emosi.
Awal tahun ini, ayah sembilan anak itu mengungkapkan bahwa dia telah menulis surat pribadi kepada Ratu Elizabeth II dengan harapan bahwa Yang Mulia akan campur tangan dan mendorong Charles melakukan tes DNA.
Baca Juga: Inilah Arti Kedutan di Pipi Kiri Menurut Primbon Jawa, Area Dekat Mata Pertanda Harus Hati-hati
Namun, Dorante-Day kecewa Ratu Elizabeth II meninggal lebih dahulu tanpa sempat menanggapi.
"Saya tidak berpikir Ratu tahu apa yang harus dikatakan kepadanya, mengetahui apa yang mereka lakukan. Simon masih mengejar ayahnya," ujar istri Dorante-Day yakni Elvianna.
Dorante-Day lalu merasa ditepikan ketika Charles menunjuk Pangeran William sebagai Prince of Wales yang baru pada hari-hari setelah kematian Ratu.
Namun, Dorante-Day menyebutkan banyak yang salah berasumsi bahwa klaimnya didasarkan pada keinginan atas ketenaran dan kekayaan.
"Tentu ada unsur dalam diri saya yang mengatakan 'Ya, saya ingin menjadi Prince of Wales' tetapi ada elemen saya yang tidak juga," ujarnya.
Dorante-Day melanjutkan, dia frustrasi Charles tidak pernah menanggapi permintaan berulangnya untuk tes DNA.
Dorante-Day selanjutnya menyatakan tidak akan menonton pemakaman Ratu Elizabeth II yang disiarkan televisi pada 19 September, tetapi akan mengingat hidup sang ratu dengan penuh kasih.
Dia tidak akan membiarkan kematian Ratu Elizabeth II menghentikannya untuk melanjutkan kasusnya. (*)