GridHot.ID - Rencana latihan bersama (latma) antara TNI Angkatan Laut dengan US Navy diungkap oleh Panglima TNI Andika Perkasa.
Melansir Tribunnews.com, Panglima TNI Andika Perkasa mengatakan latihan bersama tersebut sangat bersejarah.
Pasalnya, menurut Panglima TNI Andika Perkasa, latihan bersama itu untuk pertama kalinya akan mengerahkan alutsista berupa kapal amfibi serta pesawat tempur siluman F-35.
"Seperti yang tahun ini saja kita ada dua kalau tidak salah Angkatan Laut. Satu, latihan bersama CARAT, November kira-kira, itu dengan Amerika Serikat dan ini juga sangat historical, sangat bersejarah," ujar Andika Perkasa saat sambutan pada pembukaan Naval Expo 2022 dalam rangka HUT Ke-77 TNI AL di Balai Samudera Kelapa Gading Jakarta Utara pada Minggu (11/9/2022).
"Karena apa, karena untuk pertama kalinya, latihan ini mengerahkan kapal-kapal amphibious," sambungnya.
"Berarti yang lebih besar dari fregat, tapi juga dengan pesawat tempur F-35 Stealth pertama kali dalam sejarah," tambahnya.
Tak lupa, Andika Perkasa berpesan kepada KSAL Laksamana TNI Yudo Margono untuk memanfaatkan kesempatan tersebut.
Dalam latihan bersama tersebut, Andika Perkasa ingin Yudo Margono melibatkan generasi junior maubun senior.
"Generasi junior, generasi yang senior semuanya diikutkan supaya tidak menghilang begitu saja. Generasi pendahulu sebelum dan saat ini belum ada yang mengalami itu," kata Andika.
"Sama halnya pada saat Super Garuda Shield kemarin, kita punya kesempatan untuk melihat misalnya pesawat intai Poseidon yang mudah-mudahan suatu saat kita punya. Angkatan Laut, jadi, bukan hanya AU, AL suatu saat juga harus punya," sambung dia.
Dilansir dari Kompas.com sebelumnya, latihan militer gabungan tahunan Super Garuda Shield diketahui digelar 1-14 Agustus 2022.
Latihan ini berlangsung di beberapa lokasi di Indonesia.
Antara lain di Puslatpur Baturaja, Perairan Dabo Singkep, Kepulauan Riau, Daerah Latihan Kodam VI/Mulawarman, Amborawang, Kalimantan Timur, dan Bandara Sultan Mahmud Baharuddin, Palembang, dan Sumatera Selatan.
Melalui pembelajaran dan pelatihan bersama, latihan Garuda Shield 2022 akan meliputi pertukaran profesional dan budaya yang memperkuat kemitraan AS-Indonesia.
Pelatihan, pertukaran akademik, dan lokakarya pengembangan profesional yang ditujukan untuk anggota di tingkat korps dan di bawahnya akan berfokus pada sejumlah bidang.
Seperti bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana alam, serta memerangi ancaman konvensional, nonkonvensional, dan hibrida.
Peneliti Senior Marapi Consulting and Advisory Beni Sukadi mengatakan latihan gabungan Super Garuda Shield 2022 dipandang sangat strategis bagi Indonesia.
"Sehingga, ini bisa dianggap pengakuan dari AS bahwa Indonesia sebagai negara besar di kawasan Asia Tenggara yang patut diperhitungkan dari aspek politik dan militer," katanya.
Selain itu, Super Garuda Shield juga dapat menjadi sinyal bagi negara mana pun di wilayah Indo-Pasifik bahwa Indonesia adalah sahabat dekat AS.
Beni meyakini, latihan Garuda Shield 2022 tidak akan memicu konflik di kawasan, terlebih laut China Selatan diprediksi rawan konflik dalam periode 5-10 tahun ke depan.
"Sehingga, RI harus siap siaga dalam mengantisipasi konflik di kawasan dengan meningkatkan kemampuan militer melalui latihan bersama dan melakukan pembelian alutsista untuk modernisasi angkatan bersenjata," katanya.
(*)