Gridhot.ID - Spesifikasi Tank BMP-3F kini menjadi sorotan.
Pasalnya, dikutip Gridhot dari akun Instagram Puspen TNI, Tank BMP-3F nampak dipakai dalam latihan para siswa di Surabaya.
Tank BM-3F tersebut nampak gagah melaju di berbagai medan hingga di perairan sekalipun.
Kendaraan tempur Tank BMP-3F Yontankfib 2 Mar diluncurkan untuk mendukung Latihan Praktek Pusat Pendidikan Kavaleri Komando Pendidikan Marinir
Dalam rangka mendukung Latihan Praktek Pusat Pendidikan Kavaleri Komando Pendidikan Marinir (Pusdikkav Kodikmar) TA. 2022, Batalyon Tank Amfibi 2 Marinir (Yontankfib 2 Mar) mengerahkan Ranpur Tank BMP-3F di Kolam Rampa Kesatrian Marinir Soetedi Senaputra, Karangpilang, Surabaya. Kamis (22/09/2022).
Latihan ini diikuti oleh para siswa, Instruktur dan anggota tetap Pusdikkav Kodikmar dengan materi latihan mengemudi darat, mengemudi laut, embarkasi dan debarkasi dengan melibatkan pengawak Ranpur Yontankfib 2 Mar.
Tank ini merupakan salah satu senjata mematikan TNI AL.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, BMP-3F merupakan tank amfibi berjenis armoured personnel carrier pabrikan Rusia.
BMP-3F dinilai lebih andal daripada pendahulunya, yakni tank PT-76, yang juga sama-sama buatan Rusia.
Lantas, seperti apa spesifikasi tank amfibi BMP-3F?
Spesifikasi BMP-3F
Baca Juga: Pertanda Baik atau Buruk? Inilah Macam-macam Arti Kedutan di Area Kaki Menurut Primbon Jawa
BMP-3F pertama kali tiba di Indonesia pada 2010 sebanyak 17 unit.
Kedatangan kedua BMP-3F pada 2013 sebanyak 37 unit.
Saat ini, BMP-3F disiagakan di Markas Pasukan Marinir 2 Resimen Kavaleri 2 Marinir Surabaya dan di Markas Pasukan Marinir 1 Resimen Kavaleri 1 Marinir Jakarta.
Tank amfibi BMP-3F mampu mengisi amunisi dari rak amunisi secara otomatis. Selain itu, amunisi yang digunakan juga lebih besar.
Selain itu, BMP-3F menggunakan amunisi berkaliber 100 mm, lebih besar dari PT-76 yang menggunakan amunisi 90 mm.
BMP-3F juga mampu menembakkan misil serta dilengkapi senjata lain berupa senapan mesin koaksial 30 mm dan PKT 7,62 mm.
Fitur tersebut tidak tersedia di PT-76.
BMP-3F kendaraan perang infanteri berat
Dilansir dari Antara, 4 November 2014, BMP-3F buatan Kurganmashzavod, Rusia, masuk dalam kelas amphibious infantry fighting vehicle, yang proyek pengembangannya dimulai sejak 1987.
BMP-3F memiliki bobot kosong 18,5 ton, panjang 7,14 meter, lebar 3,2 meter, dan tinggi 2,4 meter.
Tank amfibi BMP-3F dapat membawa tiga orang awak, termasuk seorang komandan, dan tujuh personel bersenjata lengkap plus dua kursi tambahan.
Mesin dengan rasio 27 tenaga kuda, mampu mendorong BMP-3F menuju kesepatan 72 kilometer per jam (jalan pedesaan/aspal biasa), 45 kilometer per jam (luar jalan), dan 10 kilometer per jam (perairan hingga gelombang skala Beauford II).
BMP-3F termasuk dalam kelas kendaraan perang infanteri berat, ditandai sistem perlindungan persenjataan aktif walau bodi dan kubah meriamnya dari alumunium diperkeras agar tahan karat.
Tidak akan ada pengaruh besar jika BMP-3F disembur tembakan kaliber 30 milimeter dari jarak dekat, misalnya dari senapan mesin berat 2A42.
Tangki bahan bakar BMP-3F juga ditempatkan di atas lapisan baja lantainya, didukung sistem suspensi independen aktif dari roda-roda rantainya. Tersedia pilihan bagi pembeli atau pengguna untuk menambah perlindungan, kit penangkal serangan amunisi berat ERA.
Pengacak sinyal komunikasi lawan berbasis elektronika-optikal, Shrota, yang bisa diakses komandan tank untuk berkomunikasi dengan sistem peluncuran peluru kendali anti tank SACLOS (semiautomatic command to line of sight).
Meriam dan senapan mesin pada BMP-3F
Tank amfibi BMP-3F memiliki kemampuan renang hingga tujuh jam nonstop.
Pada BMP-3F terpasang meriam 100 milimeter berkecepatan rendah 2A70 yang dapat meluncurkan proyektil 9M117 ATGMs (AT-10 Stabber).
Meriam 100 milimeter ini bisa digerakkan 360 derajat kiri-kanan dan minus lima hingga 60 derajat ke bawah dan ke atas.
Meriam ini dirancang untuk tidak menimbulkan guncangan besar, yang semakin efektif dengan sistem penjejak dan optik khusus, sehingga peluru high explosive HE-Frag shell 3OF32 bisa terlontar hingga 4.000 meter.
Terdapat pula sepasang senapan mesin berat 30 milimeter 2A72 yang bisa meluncurkan 400 peluru permenit.
Jika dia berhadapan dengan personel, senapan mesin 7,62 milimeter-nya yang bertugas secara koaksial hingga 2.000 peluru permenit.
(*)