Andika Perkasa Butuh Ahlinya, Panglima TNI Bongkar Alasan Ajak 10 Negara Tetangga Lakukan Hal Ini Bersama, Perwakilan Papua Nugini: Kami Juga Punya

Selasa, 27 September 2022 | 11:00
ANTARA

Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa menghadiri kegiatan Indo-Pacific Chief of Defence Conference.

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID -Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menghadiri kegiatan Indo-Pacific Chief of Defence Conference untuk membahas sejumlah kerja sama di berbagai sektor yang melibatkan 10 negara tetangga.

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan AntaraNews, 26 September 2022, kegiatan Indo-Pacific Chief of Defence Conference merupakan agenda yang dilaksanakan setiap tahun, dan pada 2022 merupakan pertemuan ke-26 yang diselenggarakan oleh Australia dan Amerika Serikat.

"Tidak hanya latihan bersama, pertemuan dengan negara counterpart bertujuan untuk menjalin kerja sama pengembangan infrastruktur khususnya dilakukan oleh angkatan bersenjata," kata Jenderal TNI Andika Perkasa dipantau dari kanal YouTube, di Jakarta, Senin.

Pertemuan bilateral yang melibatkan negara-negara tetangga tersebut membahas soal kesejahteraan, pengembangan infrastruktur, membangun kepercayaan dan keyakinan antarnegara terutama di bidang pertahanan.

Pembahasan tentang latihan bersama juga menjadi topik pembicaraan.

Diharapkan agenda-agenda yang direncanakan semakin memperkuat hubungan Indonesia dengan negara-negara lainnya, sehingga bisa mempermudah hubungan antarnegara.

Pada kesempatan itu, Jenderal Andika mengatakan sejak tahun 2021, TNI berusaha mengajukan atau mengupayakan dimulainya latihan gabungan bersama.

Saat itu, kata Andika, TNI juga memikirkan tentang ahli mesin perusahaan teknik.

Sebab, Indonesia khususnya TNI sangat menginginkan kerja sama latihan di bidang teknik.

Baca Juga: Pelajari Baik-baik, Inilah 4 Jenis Tes Kompetensi yang Wajib Diikuti Pelamar, Cek Juga Syarat Daftar PPPK 2022 yang Harus Disiapkan

"Karena apa pun yang para insinyur lakukan pada saat latihan nanti Anda dan mereka akan melihat yang sebenarnya seperti infanteri," kata dia pula.

DEP Commander Papua Nugini (PNG) Defence Forces CDRE Philip Polewara menyambut baik apa yang diusulkan atau disampaikan oleh Panglima TNI.

"Terima kasih atas tawarannya dan saya pikir ini mungkin bisa dilaksanakan, terlebih kami juga punya ahli teknik dan ahli teknik sipil di militer kami," kata dia lagi.

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 26 September 2022,Komisi I DPR RI menggelar rapat kerja bersama Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman, dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono pada hari ini, Senin (26/9/2022).

Namun sayangnya, rapat tersebut akhirnya digelar secara tertutup.

"Rapat dapat kita buka. Kami tanyakan dulu kepada forum ini, apakah rapat ini dibuka dengan sifat tertutup atau terbuka? Tertutup? Saudara Menhan? Tertutup?" tanya Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid di ruang rapat Komisi I DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (26/9/2022).

"Tertutup," jawab Prabowo.

"Baik, rapat kita buka dengan sifat tertutup," ucap Meutya Hafid.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sebelum sidang digelar tertutup, di ruang rapat, Panglima TNI Andika dan KSAD Dudung duduk di satu meja yang sama.

Baca Juga: HP 5G Paling Bertenaga untuk Gaming di Kelasnya Turun Harga, Intip Mahar yang Diperlukan untuk Bawa Pulang Realme Narzo 50 5G

Namun, mereka tidak duduk berdampingan, tetapi dipisahkan oleh Prabowo.

Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo tidak menghadiri rapat hari ini.

Fadjar Prasetyo disebut sedang mendampingi Presiden Joko Widodo sehingga berhalangan hadir.

Namun, kehadiran Fadjar Prasetyo ke DPR masih diupayakan.

"Bahwa hari ini Pak KSAU ada bantuan kemanusiaan untuk korban banjir mendampingi Presiden. Suratnya ada nanti kalau bapak/ibu ingin melihat suratnya, sudah diberikan kepada Komisi I. Namun, diusahakan menyusul," kata Meutya Hafid.

(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Kompas.com, antaranews